Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

3.4.2 Teknik Observasi

Teknik observasi dalam penelitian ini yaitu mengamati secara langsung prosesi tradisi ritual sesaji Mahesa Lawung mulai dari proses persiapan sesaji di dalem Gondorsan, wilujengan sesaji di Siti Hinggil keraton Surakarta Hadiningrat, sampai proses caos sesaji di hutan Krendowahono, Kabupaten Karanganyar. Dari hasil pengamatan langsung inilah peneliti dapat memperoleh data yang valid tentang berlangsungnya ritual tersebut secara apa adanya.

3.4.3 Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan teknik pengambilan data yang berupa bukti fisik yang ada di lapangan sebagai data pendukung dalam penelitian. Dokumentasi ini berupa foto-foto prosesi ritual, foto sesaji, dan rekaman wawancara dengan berbagai informan. Adanya dokumentasi ini sebagai data penguat dari data observasi yang dilakukan.

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian yang dilakukan kemudian dianalisis sesuai dengan permasalahan yang akan dikupas. Analisis data dalam penelitian ini bersifat kualitatif yaitu analisis struktural teks tradisi ritual sesaji Mahesa Lawung dengan menggunakan teori strukturalisme Levi-Strauss. Tahapan dalam menganalisis data yang telah diperoleh adalah sebagai berikut. 1 Menganalisis data yang diperoleh berdasarkan teori struktural Levi-Strauss yang terbagi menjadi dua yaitu analisis struktur luar dan analisi struktur dalam. 2 Mendeskripsikan bentuk tradisi ritual sesaji Mahesa Lawung berdasarkan analisis sruktur luar yang masing-masing berupa pengklasifikasian unsur- unsur pembangun sebuah tradisi tersebut. 3 Menjabarkan makna dan fungsi yang terdapat dalam tradisi ritual sesaji Mahesa Lawung berdasarkan analisis struktur dalam yang dalam penjabarannya memperhatikan relasi-relasi yang terdapat dalam struktur luar yang telah selesai dikupas. 4 Menarik kesimpulan dari penelitian dan hasil analisis kajian tradisi ritual sesaji Mahesa Lawung. 38

BAB IV SESAJI

MAHESA LAWUNG Dalam bab empat ini dijabarkan permasalahan sebagaimana yang telah diutarakan dalam rumusan masalah pada bab satu. Adapun permasalahan tersebut terdiri dari tiga butir yakni bentuk, makna, dan fungsi sesaji Mahesa Lawung oleh keraton Surakarta Hadiningrat. Ketiga permasalahan tersebut saling berkaitan, sehingga dalam menjabarkan harus disusun secara struktural. Alasan dalam menjabarkan permasalahan dengan cara struktural adalah bahwa unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah tradisi ritual itu saling melengkapi, mengakibatkan, dan menyebabkan. Saling melengkapi maksudnya adalah bahwa sebuah tradisi tidak mungkin berdiri sendiri dan hanya terdiri dari satu unsur saja melainkan terdapat banyak unsur yang saling berhubungan erat. Dari adanya unsur pembangun sebuah tradisi yang saling melengkapi inilah kemudian mengakibatkan adanya fenomena tradisi yang berupa aktifitas tradisi dan selanjutnya menyebabkan lahirnya makna yang dapat dikaji secara mendalam dari keberadaan tradisi tersebut. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis kajian teks tradisi ritual ini adalah teori struktural semiotik oleh Levi-Strauss. Dalam teori ini disebutkan bahwa struktur terdiri dari dua jenis yaitu struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar dalam sebuah tradisi ritual sesaji Mahesa Lawung merupakan relasi unsur-unsur pembangun yang bersifat empiris yang dapat dilihat secara fisik