Kerangka Berfikir TINJAUAN PUSTAKA

3 Faktor kelelahan, kelelahan ada dua yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani bersifat psikis. Kelelahan juga sangat mempengaruhi belajar, jadi haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan. b. Faktor –faktor ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu, meliputi: 1 Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaaan. 2 Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. 3 Faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

C. Kerangka Berfikir

Tujuan pendidikan nasional menjadi tugas dan tanggung jawab semua tenaga kependidikan. Guru sebagai salah satu bagian dari tenaga kependidikan berupaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Salah satu faktor untuk mencapai hasil belajar yang direncanakan adalah dengan penggunaan model dan metode pembelajaran yang sesuai. Pemilihan model pembelajaran juga sangat mempengaruhi peserta didik. Proses belajar dikatakan efektif apabila dalam pemilihan dan penggunaan model pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik maupun lingkungan, serta tujuan pembelajaran yang berupa pencapaian hasil belajar yang optimal yang ditandai dengan perkembangan kemampuan intelektual pada peserta didik. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan keterampilan intelektual serta kemampuan mengingat materi pembelajaran dengan baik untuk peserta didik adalah model pembelajaran AIR Auditory, Intellectually, Repetition. Model pembelajaran AIR Auditory, Intellectualy, Repetition yaitu model pembelajaran yang belajar dilakukan dengan berbicara dan mendengarkan auditory, berfikir, menyatakan gagasan, menemukan, menjawab permasalahan intellectually, serta belajar dengan melakukan pengulangan repetition. Model pembelajaran AIR Auditory, Intellectualy, Repetition merupakan model pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk aktif dalam serangkaian proses pembelajaran. Aktif yang dimaksudkan adalah aktif dalam berdiskusi, menemukan jawaban, mengemukakan pendapat, menanggapi, maupun aktif mendengarkan. Selain itu model pembelajaran AIR merupakan model pembelajaran yang mengajak peserta didik berfikir untuk memecahkan masalah. Model pembelajaran AIR juga menekankan pada pengulangan sehingga peserta didik akan lebih mengingat materi dengan baik, hal itu bisa dilakukan dengan kuis maupun pengerjaan soal. Menggunakan model pembelajaran AIR Auditory, Intellectualy, Repetition pada pembelajaran sejarah diharapkan dapat meningkatan hasil belajar peserta didik baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotrik, yang selanjutnya model pembelajaran AIR Auditory, Intellectualy, Repetition akan dikatakan efektif. Lebih jelasnya, kerangka berfikir penelitian efektivitas penggunaan model pembelajaran AIR Auditory, Intellectualy, Repetition terhadap hasil belajar sejarah siswa ditunjukkan pada bagan 1: Bagan 2.1. Skema kerangka berfikir Pembelajaran Tujuan bagi peserta didik: 1. Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran 2. Siswa memahami materi secara lebih mendalam 3. Siswa dapat berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan pendapat maupun menanggapi tanpa ragu. guru siswa Pembelajaran Model AIR - Pembelajaran secara aktif - Memberikan kesempatan lebih banyak kepada peserta didik dalam memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan - Pembelajaran secara berkelompok - Melakukan pengulangan untuk memperdalam materi. Psikomotorik Ketrampilan Kognitif Hasil belajar Afektif Aktivitas Keefektifan

D. Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY, INTELECTUALY, REPETITION) TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR.

0 3 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PANTAI CERMIN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/ 2016.

0 3 25

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition Pada Bilangan Pecahan Dalam Pembelajaran Matematika (P

0 2 17

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) PADA Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition Pada Bilangan Pecahan Dalam Pembelajaran Matemati

0 1 12

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELECTUALLY REPETITION (AIR) TERHADAP SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GALANG.

0 2 23

model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR).

1 2 52

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION) DAN TPS (THINK PAIR SHARE) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS X DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI PONOROGO.

1 1 17

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMP NEGERI 13 SURABAYA.

0 1 131

KEEFEKTIFAN MODEL AUDITORY REPETITION (AIR) TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI PEKAUMAN OTA TEGAL

0 0 70

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY , INTELLECTUALY, REPETITION) DAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS XI IPA SMA BUDI UTOMO JOMBANG

0 2 14