Observasi Dokumentasi Tes Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Menurut Margono 2000:158 observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk untuk mengambil data aktifitas peserta didik dalam pembelajaran. Selain itu, observasi juga dilakukan untuk mendapatkan data kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara memperoleh data dari barang- barang tertulis seperti buku, majalah, peraturan dan lain-lain Arikunto, 2006 :158. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai alamat, daftar nama peserta didik kelas XI IIS SMA Negeri 2 kota Tegal, daftar nilai pelajaran sejarah, foto-foto proses belajar mengajar dikelas.

3. Tes

Menurut Margono 2000:170 tes ialah seperangkat rangsangan stimuli yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Sedangkan menurut Arikunto 2007:33 tes merupakan suatu alat pengumpul informasi tetapi jika dibandingkan dengan alat-alat yang lain, tes ini bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan. Jadi tes merupakan alat pengumpul informasi yang diberikan kepada seseorang untuk mendapat jawaban sebagai dasar penetapan skor atau nilai. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes subjektif. Tes subjektif adalah tes yang pada umumnya berbentuk esai uraian. Tes bentuk esai adalah jenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata Arikunto, 2007:162. Sedangkan menurut Margono 2000:170 tes subjektif sama dengan tes essey, tes essey adalah suatu tes yang menghendaki agar testee memberikan jawaban dalam bentuk uraian atau kalimat-kalimat yang disusun sendiri. Tes ini dipilih, karena dianggap sebagai metode yang paling tepat dalam rangka mencari pemecahan yang terdapat dalam penelitian yang menjadi dasar penulisan skripsi ini. Tes digunakan untuk peserta didik di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas kontrol yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari peserta didik kelas XI IIS 3, sedangkan kelas eksperimen yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari peserta didik kelas XI IIS 1. Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah: a. Pre Tes Pre tes merupakan uji untuk menyamakan kedudukan masing- masing kelompok sebelum dilakukan eksperimen pada sampel penelitian. Dalam penelitian ini yang akan digunakan sebagai nilai pre tes yaitu hasil pre tes dari peserta didik kelas XI IIS 3 dan kelas XI IIS 1 sebelum diberikannya perlakuan. b. Post Tes Post tes merupakan uji akhir eksperimen atau tes akhir, yaitu tes yang dilaksanakan setelah eksperimen. Tujuan post tes ini adalah untuk mendapatkan bukti efektivitas model pembelajaran AIR Auditory, Intellectualy, Repetition terhadap hasil belajar sejarah di kelas experimen. Dalam penelitian ini yang akan digunakan sebagai nilai post test yaitu hasil post test dari peserta didik kelas XI IIS 3 yang merupakan kelas kontrol dan kelas XI IIS 1 yang merupakan kelas eksperimen yang diberikannya perlakuan.

H. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY, INTELECTUALY, REPETITION) TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR.

0 3 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PANTAI CERMIN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/ 2016.

0 3 25

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition Pada Bilangan Pecahan Dalam Pembelajaran Matematika (P

0 2 17

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) PADA Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition Pada Bilangan Pecahan Dalam Pembelajaran Matemati

0 1 12

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELECTUALLY REPETITION (AIR) TERHADAP SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GALANG.

0 2 23

model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR).

1 2 52

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION) DAN TPS (THINK PAIR SHARE) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS X DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI PONOROGO.

1 1 17

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMP NEGERI 13 SURABAYA.

0 1 131

KEEFEKTIFAN MODEL AUDITORY REPETITION (AIR) TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI PEKAUMAN OTA TEGAL

0 0 70

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY , INTELLECTUALY, REPETITION) DAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS XI IPA SMA BUDI UTOMO JOMBANG

0 2 14