Analisa SWOT Pengembangan Pola Swamitra Di Kota Pekanbaru.

xxxv

BAB VI STRATEGI PENGEMBANGAN POLA SWAMITRA

6.1. Analisa SWOT Pengembangan Pola Swamitra Di Kota Pekanbaru.

Analisa SWOT digunakan dalam mengkaji pelaksanaan Pola Swamitra di Kota Pekanbaru bertujuan untuk mengetahui dan menyusun strategi pelaksanaan pola swamitra yang akan diterapkan dan dilaksanakan di Kota Pekanbaru. Agar pelaksanaan pelaksanaan pola swamitra tersebut terus berjalan lancar dan sukses pada masa yang akan datang. Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strenght dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weaknesses dan ancaman threaths. Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan dan kebijakan. Formulasi strategi yang tepat pada pelaksanaan pola swamitra, perlu dilakukan analisis yang akan disajikan dalam bentuk matrik seperti yang terlihat pada lampiran 1. Pada lampiran 1 matrik SWOT dapat diketahui bahwa pelaksanaan pola swamitra yang dilakukan di Kota Pekanbaru terdiri dari faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh seluruh swamitra di Kota Pekanbaru serta faktor eksternal berupa peluang dan ancaman yang dihadapi. Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut : A. Kekuatan S 1. Suatu program yang mempelopori meningkatkan kepercayaan anggota dan masyarakat terhadap lembaga keuangan koperasi. xxxvi 2. Merupakan usaha simpan pinjam yang menggunakan sistem online dan tekonologi modern dengan jangkauan luas. 3. Salah satu usaha simpan pinjam yang langsung menyentuh lembaga keuangan mikro LKM 4. Program ekonomi kerakyatan yang mempunyai landasan kuat SK Gubernur, MOU antar pihak yang terlibat. B. Kelemahan W 1. Keberadaan dan pelaksanaan swamitra belum merata ke seluruh wilayah yang membutuhkannya. 2. Jumlah dana terbatas sehinggabelum terdistribusi merata 3. Kurangnya kesadaran sebagian penerima dana untuk mengembalikan pinjaman menunggak 4. Suku bunga tidak begitu jauh berbeda dibandingkan dengan lembaga keuangan mikro LKM lainnya. C. Peluang O 1. Adanya sumber dana tetap dari Pemda 2. Adanya kerjasama berupa dukungan dari banyak pihak yang berkompeten Pemda,Bank, dinas terkait, koperasi, akademisi 3. Adanya akses permodalan bagi koperasi yang selama ini menghadapi banyak kendala dalam kerjasama dengan lembaga keuangan lainnya 4. Adanya permintaan pengembangan swamitra bagi wilayah yang belum D. Ancaman T 1. Program belum dapat menyentuh seluruh anggota dan masyarakat 2. Resiko bagi penerima dana yang menunggak berupa agunanjaminan disitadilelang 3. Keberlanjutan dana program 4. Sebagian besar operasional program dengan sistem teknologi dan manajemen perbankan ditangani oleh pihak Bank.

6.2. Strategi Prioritas Pada Pelaksanaan Pola Swamitra di Kota Pekanbaru.