Dampak Terhadap Perluasan Pasar

xxiii Tabel 31. Perubahan Tenaga Kerja Sesudah Menerima Kredit Kredit Lancar No Keterangan Jumlah Peminjam Persentase 1 Tenaga Kerja Bertambah 6 60,00 2 Tenaga Kerja Tetap 4 40,00 3 Tenaga Kerja Berkurang Jumlah 10 100,00 Kredit Macet No Keterangan Jumlah Peminjam Persentase 1 Tenaga Kerja Tetap 2 Tenaga Kerja Tetap 1 100,00 3 Tenaga Kerja Berkurang Jumlah 1 100.00 Sumber : Data Primer 2008 Pada Tabel 31 diketahui jumlah Peminjam kredit lancar yang menambah tenaga kerjanya ada sebanyak 6 orang 60 dan tidak menambah atau mengurangi tenaga kerjanya ada 4 orang Peminjam 40 . Penambahan jumlah tenaga kerja ini karena usaha yang dijalankan oleh Peminjam semakin berkembang, volume penjualan yang semakin bertambah dan pasar yang semakin luas sehingga memerlukan tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sementara itu, Peminjam kredit macet tidak mengalami perubahantetap jumlah tenaga kerja yang digunakan. Hal ini disebabkan karena Peminjam mempertimbangkan usaha yang tidak kontinyu sehingga masih belum memerlukan penambahan tenaga kerja.

5.6.2.3. Dampak Terhadap Perluasan Pasar

Usaha Peminjam dengan pinjaman Rp.10 juta-Rp.30 juta, mengalami perluasan pasar. Hal ini memberikan indikasi bahwa pemberian kredit oleh Bank Bukopin melalui pola Swamitra cukup berhasil. Pada Tabel 32 dapat diketahui bahwa jumlah Peminjam xxiv yang usahanya mengalami perluasan pasar ada sebanyak 4 orang 36,67 dan yang tidak mengalami perluasan pasar ada sebanyak 7 orang 63,63 . Pemberian kredit melalui pola Swamitra tidak mempengaruhi perluasan pasar Peminjam, disebabkan karena permintaan terhadap barang dan jasa yang diusahakan Peminjam tidak meningkat secara significan sehingga menurut Peminjam tidak perlu menambah cabang usaha yang sama di lokasi yang berbeda. Kondisi ini berbeda dengan Peminjam yang mengalami perluasan pasar, menurut mereka perlu menambah cabang usaha lama juga perlu menambah cabang usaha yang baru di lokasi yang berbeda, dengan pertimbangan permintaan dan tempat dari barang yang dijual meningkatbertambah. Sementara untuk debitur kredit macet 1 orang mengalami perluasan pasar. Dengan adanya fasilitas kredit, usaha batu bata yang dikelolanya mengalami perluasan pasar dalam artian bertambahnya jumlah produksi batu bata dengan bertambahnya tempat memproduksi batu bata tersebut yaitu awalnya hanya 1 buah tungku bertambah menjadi 3 buah tungku. Namun meskipun demikian perputaranpengembalian modal dalam usaha Peminjam ini masih lambattidak kontinyu setiap bulan, dikarenakan selain usaha baru bata Peminjam juga menanamkan modalnya untuk usaha kebun karet yang sifatnya musiman untuk menghasilkan. Tabel 32. Perluasan Pasar Usaha Peminjam dengan Pinjaman antara Rp 10 -30 Juta No Peminjam Usaha pokok Sebelum Menerima Kredit Setelah Menerima Kredit 1 Berdagang buah 1 Kios 2 Kios 2 Berdagang ikan 1 Kios 1 Kios, rumah sewa,oplet 3 Pengusaha batu bata 1 Tungku 3 Tungku, kebun karet 4 Home industri wajik 6 Jalur pemasaran 11 Jalur pemasaran 5 Apotik kelontongan Pasar dupa Pasar dupa 6 Menjahit Marpoyan damai Marpoyan damai 7 Peras kelapa Pasar dupa Pasar dupa 8 Wiraswasta service mobil Marpoyan damai Marpoyan damai 9 Berdagang Pasar dupa Pasar dupa 10 Berdagang Jl. Adi sucipto Jl. Adi sucipto 11 Ponsel tidak ada ruko 1 ruko sewa Sumber : Data Primer 2008 xxv

5.6.2.4. Dampak Terhadap Peningkatan Pendapatan