xx Jumlah
1 100,00 1 100,00 Sumber : Data Primer 2008
Pengaruh dana kredit Swamitra ini tidak hanya terhadap peningkatan aset finasial dan aset riil saja, tetapi juga berpengaruh terhadap volume penjualan dari
barang dan jasa dari masing-masing Peminjam yang pinjamannya Rp.10 – 30 juta. Peminjam kredit lancar yang mengalami peningkatan volume penjualannya ada
sebanyak 4 orang 40 sedangkan yang tidak mengalami peningkatan sebanyak 6 orang 60 . Sedangkan Peminjam kredit macet 1 orang mengalami peningkatan
volume penjualan per bulan dari Rp.2.500.000-Rp.3.000.000 menjadi Rp.3.000.000. Kondisi ini dapat juga dilihat pada Tabel 29
Tabel 29. Keadaan Volume Penjualan per Bulan Peminjam Sebelum dan Sesudah Memperoleh Kredit Swamitra.
Kredit Lancar Sebelum Sesudah
No Volume Penjualan Rata-
rata perbulan Rpbln Jumlah
Peminjam Persentase
Jumlah Peminjam
Persentase 1
1.000.000 2 1.000.000-1.500.000
3 1.500.000-2.000.000 1
10,00 4 2.000.000-2.500.000
1 10,00
1 10,00
5 2.500.000-3.000.000 2
20,00 1
10,00 6
3.000.000 6
60,00 8
80,00 Jumlah
10 100,00 10
100,00 Kredit Macet
Sebelum Sesudah No
Volume Penjualan Rata- rata perbulan Rpbln
Jumlah Peminjam
Persentase Jumlah
Peminjam Persentase
1 1.000.000
2 2.500.000-3.000.000 1
100,00 3
3.000.000 1
100,00 Jumlah
1 100.00
1 100.00
Sumber : Data Primer, 2008.
5.6.2.2. Dampak Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
Perkembangan penggunaan tenaga kerja dalam suatu usaha menunjukkan perkembangan dari usaha tersebut. Pada Tabel 14 dapat dilihat bahwa Setelah menerima
xxi kredit Swamitra, jumlah Peminjam yang menggunakan tenaga kerja hanya 1 orang
dalam setiap usaha yang dikelolanya menjadi berkurang dari 5 Peminjam menjadi 3 Peminjam, yang menggunakan tenaga kerja 2 orang dalam usahanya menjadi
bertambah dari 1 Peminjam menjadi 2 Peminjam. Ada 4 orang Peminjam yang menggunakan tenaga kerja sebanyak 3 orang dalam usahanya dan jumlah tenaga kerja
yang paling banyak digunakan adalah 9 orang dengan jumlah Peminjam hanya 1 orang. Hal ini menunjukkan bahwa setelah adanya pemanfaatan dana kredit Swamitra maka
jumlah tenaga kerja yang digunakan semakin meningkat untuk menghasilkan barangjasa yang lebih banyak, artinya usaha yang dikelola Peminjam semakin
berkembang. Tabel 30. Jumlah Tenaga Kerja Peminjam Sebelum dan Sesudah Menerima Kredit
Swamitra. Kredit Lancar
Sebelum Sesudah No
Jumlah Tenaga Kerja Yang digunakan
Jumlah Peminjam
Persentase Jumlah
Peminjam Persentase
1 1 orang
5 50,00 3 30,00 2 2
orang 1 10,00 2 20,00
3 3 orang
3 30,00 4 40,00 4 5
orang 0 0 1
10,00 5 6
orang 1 10,00 0 0
6 9 orang
0 0 1 10,00
Jumlah 10 100,00 10 100,00
Kredit Macet Sebelum Sesudah
No Jumlah Tenaga Kerja
Yang digunakan Jumlah
Peminjam Persentase
Jumlah Peminjam
Persentase
1 2
orang 1 0 1 0
2 3 orang
0 0 0 0
xxii Jumlah
1 100 1 100 Sumber : Data Primer 2008
Dari Tabel 30 juga dapat disimpulkan bahwa Peminjam kredit macet tidak mengalami peningkatan maupun penurunan tenaga kerja. Artinya pemberian kredit oleh
Bank Bukopin melalui pola Swamitra tidak mempengaruhi Peminjam kredit macet untuk menambah ataupun mengurangi jumlah tenaga kerja yang digunakan. Untuk lebih
jelasnya, perubahan tenaga kerja tersebut dapat dilihat dari Tabel 31 di bawah ini.
xxiii Tabel 31. Perubahan Tenaga Kerja Sesudah Menerima Kredit
Kredit Lancar No
Keterangan Jumlah Peminjam
Persentase 1
Tenaga Kerja Bertambah 6
60,00 2
Tenaga Kerja Tetap 4
40,00 3
Tenaga Kerja Berkurang Jumlah
10 100,00
Kredit Macet No
Keterangan Jumlah Peminjam
Persentase 1
Tenaga Kerja Tetap 2
Tenaga Kerja Tetap 1
100,00 3
Tenaga Kerja Berkurang Jumlah
1 100.00
Sumber : Data Primer 2008 Pada Tabel 31 diketahui jumlah Peminjam kredit lancar yang menambah tenaga
kerjanya ada sebanyak 6 orang 60 dan tidak menambah atau mengurangi tenaga kerjanya ada 4 orang Peminjam 40 . Penambahan jumlah tenaga kerja ini karena
usaha yang dijalankan oleh Peminjam semakin berkembang, volume penjualan yang semakin bertambah dan pasar yang semakin luas sehingga memerlukan tenaga kerja
yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sementara itu, Peminjam kredit macet tidak mengalami perubahantetap jumlah tenaga kerja yang digunakan. Hal ini
disebabkan karena Peminjam mempertimbangkan usaha yang tidak kontinyu sehingga masih belum memerlukan penambahan tenaga kerja.
5.6.2.3. Dampak Terhadap Perluasan Pasar