Guru Mengembangkan Berbagai Aspek Kemampun Berpikir Kritis

C. Pembahasan

Setelah memperoleh hasil penelitian, maka peneliti akan membahas tentang hasil penelitian penerapan model Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap demokratis yang dikaitkan dengan landasan teori. Model pembelajaran dapat disebut juga strategi pembelajaran. Model pembelajaran sangat berperan penting terhadap kesuksesan pembelajaran dan ketercapaian indikator pembelajaran yang telah di susun sebelumnya. Dengan model tersebut pembelajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya apalagi pembelajaran tersebut mendorong siswa untuk aktif berpikir kritis serta dapat melatih kerja sama, musyawarah dalam kelompok, dan bersikap adil, sehingga siswa mampu mengetahui lebih banyak pengetahuan yang belum mereka ketahui dan tertarik untuk terus aktif tanpa merasa malu untuk mengeluarkan pendapatnya.

1. Guru Mengembangkan Berbagai Aspek Kemampun Berpikir Kritis

dan Sikap Demokratis Melalui Penerapan Pembelajaran Problem Based Learning Model pembelajaran Problem Based Learning Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan model pembelajaran berdasarkan suatu masalah yang kemudian dicari pemecahan masalahnya, tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi yang sebanyak-banyaknya kepada siswa, akan tetapi pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan berpikirnya, belajar dalam pengalaman nyata dan menjadi pembelajaran yang mandiri. Dalam perencanaan problem based learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap demokratis ditemukan bahwa siswa dalam kegiatan tersebut telah memenuhi indikator berpikir kritis dan sikap demokratis seperti yang tertera pada RPP dalam kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Adapun pengembangan berbagai aspek kemampuan berpikir kritis dalam hal perencanaan seperti yang dilakukan guru antara lain siswa mampu merumuskan masalah, siswa mampu bertanya dan menjawab pertanyaan, siswa mempunyai pemikiran yang kritis dan logis, kemudian mampu mencari informasi yang relevan, serta siswa mampu menyimpulkan hasil presentasi. Adapun penjelasannya sebagai berikut: a. Mampu merumuskan Masalah Guru dalam aspek ini mengembangkan kegiatan siswa untuk dapat mencari dan mengembangkan sebuah masalah dari judul yang sudah ditentukan. Siswa dalam aspek ini dapat merumuskan masalah yang berhubungan dengan lembaga Negara. Guru dalam hal ini mengembangkan keterampilan siswa untuk dapat melihat dunia luar dengan masalah yang nyata dan pengetahuan baru yang belum dipelajari oleh siswa yang kemudian masalah tersebut dituangkan dalam bentuk rumusan masalah. Rumusan tersebut siswa buat dalam lembar kerja siswa dimana siswa sudah dapat merumuskan masalah dengan judul yang sudah ditentukan oleh guru. Kemudian siswa mencari bagaimana pemecahan masalah atau jawabannya dengan berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing pada saat ini timbul pemikiran kritis mengenai diskusi tentang pengembangan masalah- masalah yang nyata untuk dijadikan sebagai bahan diskusi. Kemudian hasil diskusi yang telah didiskusikan bersama kelompok di presentasikan di depan kelas. b. Mampu Bertanya dan Menjawab Pertanyaan Aspek ini dimulai saat kegiatan presentasi dilakukan. Dalam aspek ini guru melatih siswa untuk bertanya dan tidak merasa takut atau malu untuk dapat bertanya dengan siswa lain. Pada pelaksanaan presentasi terjadi tanya jawab antar siswa, guru yang hanya sebagai faslitator siswa memberi kebebasan siswa untuk berpendapat dan melatih berpikir kritisnya. Kemudian siswa dalam hal ini harus bisa bekerja sama dalam kelompok untuk menjawab semua pertanyaan yang nantinya akan di nilai oleh guru PPKn. c. Mampu Berpikir Kritis dan logis dalam menganalisis argumen Berpikir kritis adalah berpikir dengan tidak mengadopsi pemikiran orang lain. kritis yaitu mempunyi kemampuan untuk menimbang fakta berupa informasi yang sudah diperolehnya. Logis dalam halini mempunyai pemikiran yang sama dengan orang lain. Guru dapat mengembangkan aspek ini dari keterampilan siswa saat menjawab pertanyaan.apakah sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan atau hanya berpendapat menurut pengetahuannya sendiri. d. Mampu Mencari Informasi yang Relevan Guru dalam asepk ini mengembangkan materi untuk pembelajaran diantaranya yaitu dengan mencari informasi yang relevan sesuai dengan kenyataan dan fakta yang ada seperti yang tertera pada RPP yaitu menggunakan buku pelajaran PPKn, UU. No 20 tahun 2009, situs resmi dari web lembaga Negara, dan UUD 1945. e. Mampu menyimpulkan Aspek ini yaitu dimana siswa menyimpulkan hasil presentasi yang sudah dibacakan yang kemudian dikaitkan dengan jawaban-jawaban saat melakukan tanya jawab. Kemudian siswa diminta untuk mengidentifikasikan sikap positif terhadap sistem pemerintahan Indonesia di berbagai lingkungan dengan mengambil kesimpulan sikap yang tepat terkait dengan masalah pemerintahan sehingga siswa dapat menggali keterampilan berpikirnya dengan mengaitkan kehidupan diluar. Guru dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir yang lebih luas dengan mengaitkan kehidupan nyata siswa itu sendiri. Kemudian aspek sikap demokratis yang dikembangkan oleh guru adalah sebagai berikut. a. Terbuka Terhadap Pendapat Orang lain Sikap terbuka terhadap pendapat teman merupakan kunci dari kedemokratisan. Disini guru melatih dan mengembangkan kegiatan siswa untuk dapat lapang dada atau menerima setiap pendapat yang sudah disampaikan siswa lain. b. Menghargai Pendapat Orang Lain Sikap demokratis siswa telah muncul pada saat siswa menghargai pendapat orang lain. Siswa mendengarkan pendapat yang disampaikan sampai benar-benar selesai. Siswa tidak menyalahkan pendapat yang telah disampaikan melainkan siswa telah menampung pendapat tersebut yang nantinya kan disimpulkan menjadi simpulan yang tepat dan logis c. Bekerjasama dalam Kelompok Kegiatan ini dilihat saat diskusi berlangsung, dimana guru mempersiapkan judul yang nantinya akan dikembangkan menjadi masalah dan dicari solusi yang tepat. Sehingga muncul kerjasama yang tercipta diantara kelompok untuk membahas solusi tersebut menjadi sebuah keputusan bersama yang tepat. Dalam kegiatan ini guru mengembangkan aspek kerjasama kelompok dengan memunculkan sebuah masalah agar siswa dapat berdiskusi dengan sesama kelompoknya tanpa ada rasa egois diantara siswa. d. Kebebasan Berpendapat Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa guru PPKn sudah memberikan kesempatan pada siswa untuk memberikan pendapat. Dalam model Problem Based Learning terdapat perdebatan antar siswa, guru PPKn disini sifatnya menengahi keadaan tersebut Apabila ada peserta didik yang bertanya atau mengeluarkan pendapat selalu diberi kesempatan apapun pertanyaannya, tetapi masih dalam lingkup materi yang sedang dibahas. Seperti pertanyaan yang sudah dijelaskan pada point bertanya dan menjawab dalam kemampuan berpikir kritis. Guru PPkn selalu menghargai setiap pendapat siswanya. Dengan adanya kebebasan untuk mengeluarkan pendapat maka siswa dapat lebih berinisiatif dalam menghadapi suatu permasalahan. Sebagaimana yang dikemukakan Amir dalam bukunya Inovasi pendidikan melaui Problem based Learning. Menurut Amir 2013: 24 ada tujuh langkah dalam proses belajar Problem Based Learning yaitu 1 Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas. 2 Merumuskan masalah. 3 Menganalisis masalah. 4 Menghubungkan gagasan dan menganalisis secara mendalam. 5 Memformulasikan tujuan pembelajaran. 6 Mencari informasi tambahan dari sumber yang lain diluar diskusi kelompok. Mensintesa menggabungkan menguji informasi baru, dan membuat laporan untuk guru. Jadi langkah pembelajaran Problem Based Learning memiliki peran penting dalam pembelajaran dikelas. Oleh sebab itu guru harus berusaha mengembangkan langkah-langkah pembelajaran guna menciptakan kegiatan pembelajaran yang aktif, kritis, demokratis, inovatif dan menarik. Langkah-langkah yang diterapkan dalam model Problem Based Learning telah tertuang pada RPP yaitu langkah pertama dengan pemberian motivasi dan tujuan pembelajaran, kemudian apersepsi dengan bertanya jawab tentang materi atau istilah yang belum dipahami, kemudian merumuskan sebuah masalah tentang “Lembaga-lembaga Negara” yang diantaranya DPR, MPR, Presiden, DPD, MA, MK, BPK, dan KY, selanjutnya menganalisis masalah tersebut terkait dengan sikap yang tepat apabila ada masalah yang berkaitan dengan Sistem Pemerintahan Indonesia di Lingkungan Masyarakat dan Negara. Kemudian tentang Sikap Positif Terhadap Penyelenggara Pemerintahan Indonesia di Lingkungan Sekolah, Masyarakat dan Negara yang memunculkan siswa untuk dapat berpikir fakta logis dan kritis karena siswa dilatih untuk berpikir kehidupan yang nyata yang belum mereka ketahui. Setelah itu mencari informasi atau sumber tambahan yang relevan berdasarkan faktayang dalam hal ini terdapat dalam indikator ketiga berpikir kritis yaitu mampu mnecari informasi yang relevan. Seperti UUD 1945, kemudian buku pelajaran PPKn kelas VIII, Undang-undang nomor 27 tahun 2009 dan yang terakhir situs resmi dari internet atau web tentang Lembaga-lembaga Negara. Kemudian yang terakhir yaitu membuat laporan presentasi kelompok untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam kegiatan diskusi yang telah dilakukan.

2. Bertanya dan Menjawab Menjadi Ciri Pelaksanaan Model Problem

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Ak

0 3 16

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Akuntans

0 2 17

PERBEDAAN PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DAN SARANA BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Perbedaan Penerapan Problem Based Learning Dan Sarana Belajar Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Ekonomi Kelas VIII Di S

0 3 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas Xi Ips 2 Sma N 2 Sukoharjo Tahun.

0 4 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas Xi Ips 2 Sma N 2 Su

0 6 17

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 1 14

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Penerapan Model Problem Based Instruction (PBI)Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Nege

0 5 16

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Penerapan Model Problem Based Instruction (PBI)Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Nege

0 5 13

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 3 36

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA.

0 0 18