yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalm konteks nilai dan moral Pancasila, kesadaran berkonstitusi Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia 1945, nilai dan semangat Bhineka Tunggal Ika, serta komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014.
E. Problem Based Learning dalam Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis dan Sikap Demokratis dalam PPKn
Salah satu dalam model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap demokratis adalah Model Problem
Based Learning. Hal ini sesuai dengan pendapat Arend dalam Husnidar, 2014: 75 yang menyatakan bahwa:
Problem Based Learning merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk
menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir kritis, mengembangkan kemandirian, dan percaya
diri. Pemilihan terhadap jenis masalah yang diberikan diharapkan dapat
merangsang siswa untuk bertanya dari berbagai perspektif. Melalui Problem Based Learning siswa juga belajar untuk bertanggung jawab
dalam kegiatan belajar, tidak sekedar penerima informasi yang pasif, namun harus aktif mencari informasi yang diperlukan sesuai dengan
kapasitas yang ia miliki.
Dalam Problem Based Learning siswa dituntut untuk bertanya dan mengemukakan pendapat, menemukan informasi yang relevan dari
sumber yang tersembunyi mencari berbagai cara alternatif untuk mendapatkan solusi dan menemukan cara yang efektif untuk
menyelesaikan masalah. Sebelum memulai proses belajar mengajar didalam kelas, peserta didik terlebih dulu diminta untuk mengobservasi
suatu fenomena terlebih dahulu. Kemudian peserta didik diminta mencatat masalah-masalah yang muncul. Setelah itu tugas guru adalah
merangsang peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada.
Tugas guru adalah mengarahkan peserta didik untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan pendapat yang berbeda dari
mereka. Dalam hal ini sikap demokratis yang tercipta antara guru dan siswa terbentuk. Kemudian Memanfaatkan lingkungan peserta didik
untuk memperoleh pengalaman belajar. Guru memberikan penugasan yang dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta didik,
antara lain di sekolah, keluarga dan masyarakat. Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan kesempatan bagi
peserta didik untuk belajar diluar kelas. Peserta didik diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung tentang apa yang sedang dipelajari.
Pengalaman belajar merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka mencapai penguasaan standar kompetensi,
kemampuan dasar dan materi pembelajaran agar peserta didik dapat
mengasah kemampuan berpikir kritisnya dan sikap demokratis yang ada tidak hanya di sekolah tetapi juga di lingkungan masyarakat.
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning
Tahap Deskripsi
Tahap 1 Orientasi terhadap
masalah Guru menyajikan masalah nyata kepada
peserta didik.
Tahap 2 Organisasi belajar
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami masalah nyata yang telah disajikan,
yaitu mengidentifikasi apa yang mereka telah diketahui, apa yang perlu mereka ketahui, dan
apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Peserta didik berbagi perantugas
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tahap 3 Penyelidikan individual
maupun kelompok Guru membimbing peserta didik melakukan
pengumpulan datainformasi pengetahuan, konsep, teori melalui berbagai macam cara
untuk menemukan berbagai alternatif penyelesaian masalah.
Tahap 4 Pengembangan dan
penyajian hasil penyelesaian masalah
Guru membimbing peserta didik untuk menentukan penyelesaian masalah yang paling
tepat dari berbagai alternatif pemecahan masalah yang peserta didik temukan. Peserta
didik menyusun laporan hasil penyelesaian masalah, misalnya dalam bentuk gagasan,
model, bagan, atau PowerPoint slides.
Tahap 5 Analisis dan evaluasi
proses penyelesaian masalah
Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
proses penyelesaian masalah yang dilakukan.
Kemendikbud, 2014
F. KERANGKA BERFIKIR