untuk meningkatkan sikap demokratis dilihat dari kerjasama kelompok dilihat dari siswa mempunyai sikap adil dalam membagi tugas, dapat
bekerjasama dalam menghasilkan sebuah keputusan yang final. Kemudian cara menghargai pendapat orang lain dengan mendegarkan setiap pendapat
yang disampaikan tanpa menyalahkan, serta santun saat menyampaikan pendapat dilihat dari kalimat yang digunakan. Untuk siswa SMP 8
Semarang masih banyak yang menjawab pertanyaan dengan menggunakan buku saja tetapi ada juga yang menjawab pertanyaan dengan mengaitkan
kehidupan sekitar contohnya tentang kebijakan pemerintah.
5. Kendala-kendala dalam menerapkan model Problem Based Learning
dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap demokratis pada siswa kelas VIII A SMP N 8 Semarang.
Setiap melakukan proses pembelajaran, ada kendala-kendala yang biasanya muncul. Penerapan model Problem Based Learning juga
mempunyai kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran. Hal yang menjadi kendala dalam pembelajaran biasanya terletak pada siswa dan
guru. Adapun kendala yang muncul pada saat penerapan model Problem Based Learning meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap
demokratis yaitu guru dan siswa. Kendala guru dalam menerapkan model PBL adalah dalam hal pengelolaan kelas khususnya pembelajaran yang
aktif misal diluar kelas untuk menunjang berpikir kritis dengan kehidupan nyata dan penyajian presentasi siswa lebih adanya suatu tindakan atau
teguran untuk siswa yang berbicara dengan teman sampingnya. Kendala
dukung dari penerapan Kemampuan Berpikir Kritis dan sikap demokratis terletak pada kemampuan siswa dalam bertanya masih monoton. Terlihat
pada kegiatan siswa hanya 15 orang yang bertanya dari 35 siswa yang terdapat dikelas. Presentasi yang disajikan Siswa Berdasarkan hasil
pengamatan bahwa sebagian siswa kelas VIII A tidak memperhatikan presentasi yang telah disampaikan oleh siswa lain. Sebagian siswa merasa
bosan terhadap presentasi yang disampaikan oleh temannya. Karena dalam hal ini ada siswa hanya membaca dan pelan saat menyampaikan
presentasinya. Dalam tampilan presentasi juga terlalu biasa sehingga siswa kurang menarik untuk mendengarkan. Tampilan yang hanya monoton
membuat siswa lebih memilih untuk mengobrol dengan teman sebangku daripada mendengarkan. Untuk itu siswa yang tidak mendengarkan
tersebut lebih memilih pasif untuk tidak bertanya, karena menganggap bahwa apa yang telah dipresentasikan tidak terlalu penting.
Beberapa siswa yang kurang memperhatikan presentasi dilihat dari kurang kondusifnya kelas, dan kurang fokusnya siswa untuk memahami
materi. Sehngga siswa belum terlalu aktif dalam bertanya, hanya sebagian siswa saja yang mampu bertanya dan aktif saat presentasi dilaksanakan.
Adanya siswa yang sering ramai sendiri akan mengganggu konsentrasi belajar yag lain. Untuk itu guru perlu melakukan ketegasan kepada siswa
untuk tidak mengobrol saat teman yang lain menyampaikan presentasi. Guru dapat melakukan tindakan berupa teguran atau memberi nilai minus
pada siswa yang tidak mau mendengarkan temannya.
Kendala-kendala yang muncul pada saat penerapan Problem Based Lerning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap
demokratis akan berdampak pada pembelajaran yang kurang berhasil. Untuk itu perlu adanya solusi agar pembelajaran tersebut berjalan sesuai
dengan tujuan pembelajaran diantaranya: 1.
Dalam penerapan model Problem Based Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap demokratis
sebaiknya guru PPKn melatih kemampuan siswa dengan dilatih untuk masing-masing siswa berargumen berdasarkan kemampuannya, siswa
dilatih dalam pembelajaran untuk bertanya di setiap pembelajaran. sehingga siswa mempunyai pemikiran dan pengembangan ide sendiri,
bukan dari orang lain agar siswa dapat melatih berpikir kritisnya dan menciptakan kedemokratisan dikelas dengan terbuka dan mampu
menghargai pendapat orang lain. 2.
Untuk Penerapan model Problem Based Learning ini sebaiknya siswa lebih diajak untuk mengenal kehidupan diluar sana yang memang
benar-benar nyata, tidak hanya pembelajaran didalam kelas saja agar siswa lebih paham dan mengetahui pengetahuan baru yang belum
mereka dapatkan diluar kelas. dan untuk menunjang siswa dalam berpikir kritis.
3. Untuk guru sebaiknya dalam pembelajaran lebih dikondusifkan, dan
perlu adanya ketegasan dari guru apabila siswa ramai dan tidak mendengarkan temannya yang sedang presentasi. Seperti dengan
memberikan teguran atau nilai minus pada siswa yang tidak mendengarkan. Kemudian memberikan reward kepada siswa yang
telah bertanya
dan menyajikan
presentasi yang
menarik.
120
BAB V PENUTUP
A.
S
impulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1.
Penerapan model Problem Based Learning meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap demokratis diwujudkan dalam kegiatan guru dalam
perencanaan yaitu dengan mengembangkan aspek kemampuan berpikir kritis yaitu dengan indikator merumuskan masalah, mampu bertanya dan
menjawab pertanyaan, mempunyai pemikiran yang kritis dan logis dalam menganalisis masalah, kemudian mampu mencari informasi yang relevan
serta mampu menyimpulkan hasil presentasi.
2. Sikap kritis yang ditunjukkan siswa kelas VIII A dalam pembelajaran yang
paling menonjol ,
terletak pada kegiatan siswa pada saat siswa mampu bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa lain dalam
presentasinya dikaitkan dengan fakta yang ada di lapangan dan logis sesuai dengan pemikiran siswa lain. Pertanyaan yang diajukan mampu dijawab
dengan mempertimbangkan jawaban yang berdasarkan fakta dan logis. Logis dalam hal ini siswa yang telah menjawab pertanyaan memiliki
pemikiran yang sesuai dengan pemikiran siswa lainnya atau dapat diterima jawabannya oleh teman yang lain. Terlihat pada kegiatan saat tanya jawab
dari pertanyaan dan jawaban yang disampaikan oleh siswa.