Instrumen Penelitian Metode Pengumpulan Data

dan guru yang terkait dengan permasalahan yang akan di teliti di SMP Negeri 8 Semarang yang memberikan informasi-informasi dan keterangan-keterangan yang memadai sesuai dengan kajian yang dirumuskan . Sumber data untuk mendukung penelitian ini diperoleh dari informan: a. guru mata pelajaran PPKn sebagai orang yang terkait dalam pelaksanakan kegiatan pembelajaran; dan b. peserta didik sebagai orang yang terkait dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. 2. Data Sekunder Sumber data tertulis dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah,sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi Moleong, 2006: 159 sumber data sekunder yaitu data-data yang dapat mendukung dalam suatu penelitian. Untuk melengkapi dan mendukung sumber data primer digunakan sumber data tambahan yang berupa dokumen-dokumen serta arsip-arsip yang terdapat di kelas seperti buku. perangkat administrasi dikelas antara lain, daftar hadir, perangkat pembelajaran, soal-soal, daftar nilai dan sebagainya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah Arikunto, 2006:160. Instrumen dalam penelitian ini berupa hasil dari wawancara dan observasi terhadap penerapan Model Problem Based Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap demokratis pada siswa SMP N 8 Semarang. Wawancara akan dilakukan kepada Guru PPKn SMP N 8 Semarang dan siswa SMP N 8 Semarang dengan menggunakan pedoman wawancara. Kemudian observasi yaitu dengan menggunakan pedoman observasi tentang kegiatan selama pembelajaran.

F. Metode Pengumpulan Data

Penggunaan teknik dan alat pengumpulan data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. 1. Observasi Metode observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap fenomena yang akan di teliti. Dimana dilakukan pengamatan atau pemusatan perhatian terhadap objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran dan pengecap Arikunto, 2006: 229. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi langsung yaitu observasi pada siswa SMP Negeri 8 Semarang kelas VIII A. Peneliti melakukan observasi ini untuk memperoleh data yang lengkap dan rinci mengenai kegiatan yang terdapat dalam pembelajaran PPKn yaitu tentang penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap demokratis siswa. Dalam penelitian ini peneliti langsung ke lokasi untuk melakukan pengamatan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh keyakinan tentang keabsahan data dan mencari sebuah kebenaran yang terjadi di lapangan. 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan pihak yang diwawancarai interviewer yang memberikan jawaban dan pertanyaan itu Moleong, 2006:186. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka face to face maupun dengan menggunakan telepon sugiyono 2009: 138. Wawancara dilakukan yaitu dengan mendatangi responden atau informan yang kemudian melalui face to face peneliti bertanya untuk memperoleh informasi kepada responden atau informan. Agar data yang diperoleh dalam penelitian ini sesuai dengan harapan, maka langkah- langkah yang dilaksanakan dalam mengadakan wawancara adalah: a. mempersiapkan hal-hal yang diungkapkan; b. menciptakan hubungan baik dengan responden yang akan diwawancarai; c. menciptakan kerjasama yang baik dengan responden; d. memberitahukan kepada responden tentang tujuan wawancara; dan e. mencatat segala hasil yang diperoleh. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dengan menggunakan alat bantú yaitu pedoman wawancara. Melalui metode wawancara ini, peneliti akan melakukan wawancara kepada subjek penelitian yang terdiri dari siswa, dan guru PPKn kelas VIII A SMP Negeri 8 Semarang guna mengetahui tentang bagaimana penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap demokratis. 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah metode mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, prestasi, agenda dan sebagainya Arikunto, 2006: 231. Metode dokumentasi digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data serta informasi tertulis yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini, kegiatan dokumenasi dilakukan dengan cara mendokumentasikan segala sesuatu tentang proses penelitian di pembelajaran PPKn kelas VIII SMP Negeri 8 Semarang yang terdiri dari daftar hadir siswa, data beserta profil sekolah, silabus, RPP, soal-soal dan penilaian siswa. Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan literatur yang ada dan berhubungan dengan judul skripsi yang penulis teliti dalam penelitian ini. Dalam hal ini kepustakaan yang peneliti gunakan berupa literatur atau buku yang berhubungan dengan judul skripsi peneliti.

G. Teknik Keabsahan Data

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Ak

0 3 16

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Akuntans

0 2 17

PERBEDAAN PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DAN SARANA BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Perbedaan Penerapan Problem Based Learning Dan Sarana Belajar Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Ekonomi Kelas VIII Di S

0 3 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas Xi Ips 2 Sma N 2 Sukoharjo Tahun.

0 4 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas Xi Ips 2 Sma N 2 Su

0 6 17

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 1 14

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Penerapan Model Problem Based Instruction (PBI)Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Nege

0 5 16

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Penerapan Model Problem Based Instruction (PBI)Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Nege

0 5 13

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 3 36

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA.

0 0 18