terbuka terhadap orang lain yaitu dimana siswa menerima pendapat temannya dengan lapang dada, tidak saling menyalahkan, tetapi
kenyataannya tidak semua siswa memiliki sikap terbuka. Kemudian menghargai pendapat orang lain terlihat pada sebagian siswa yang belum
bisa menghargai siswa lain yang sedang presentasi di depan. Sebagian siswa lebih suka berbicara dengan temannya daripada mendengarkan apa
yang telah disampaikan. Sikap demokratis sejati adalah sikap mau menghargai orang lain
tanpa membeda-bedakan dalam kehidupan bersama. Tidak harus didasari oleh keegoisan yang menimbulkan perpecahan, permusuhan, dalam
pelaksanaan dan penerapan model tersebut.
4. Instrumen Penilaian yang Menunjang Kemampuan Berpikir Kritis
dan Sikap Demokratis dalam PBL terdapat dalam Diskusi dan Presentasi
Penilaian dalam model Problem Based Learning terdiri dari dua penilaian yaitu penilaian kelompok dan penilaian individu.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Amir 2013:93-94 Untuk itu elemen-elemen yang penting dalam proses penilaian adalah
proses keaktifan saat berdiskusi kelompok di kelas, proses belajar kelompok di luar kelas, dan presentasi laporan serta paper laporan.
Biasanya penilaian dibuat dalam bentuk penilaian diri , penilaian guru, ataupun penilaian teman sejawat.
Adapun penjelasan untuk penilaian individu dan kelompok dalam pelaksanaan model Problem Based Learning. Penilaian individu dilihat
pada saat siswa sedang berdiskusi. Guru PPKn memperhatikan bagaimana siswa bekerja sama dalam kelompoknya, keaktifan dalam kelompok, dan
memunculkan suatu sikap demokratis dengan menghargai pendapat teman
agar dalam penerapan model Problem Based Learning ini dapat berjalan dengan baik. Seperti yang disebutkan sebelumnya guru memberikan
sebuah penghargaan bagi siswa yang telah aktif dan kritis dalam proses belajar mengajar, baik dalam bertanya, berpendapat, memberi sanggahan
ataupun saran bagi kelompok atau siswa lain. Cara ini membuat sebagian siswa menjadi antusias dan tertarik dengan materi yang dipelajari.
Pada proses belajar mengajar pemberian pujian dan penguatan guru PPKn kepada siswa merupakan aspek penting yang harus diperhatikan
oleh guru pada saat siswa bekerja dalam kelompoknya. Pemberian pujian dan motivasi terhadap keaktifan siswa termasuk salah satu motivasi siswa
untuk belajar aktif. Bentuk penguatan yang sering digunakan oleh guru PPKn terhadap siswa dalam pembelajaran yaitu apabila siswa menjawab
kurang tepat maka guru PPKn akan berkata “Ya bagus, ada yang dapat
melengkapi?”. Tetapi apabila jawabannya tepat dan benar beliau akan mengatakan
“Ya bagus, Anda benar sekali”. Didalam presentasi guru menilai kemampuan berpikir kritis dan
sikap demokratis siswa saat menjawab pertanyaan. Penilaian yang dilakukan untuk kemampuan berpikir kritis dilihat dalam penilaian siswa
pada aspek rumusan masalah, kemudian sumber belajar, serta keaktifan kelompok dalam berargumen sesuai dengan fakta dan logis. fakta dalam
hal ini siswa mempunyai pemikiran berdaarkan kenyataan yang ada dilapangan tanpa mengada-ada. Logis yaitu siswa memiliki pemikiran
sesuai dengan pemikiran yang lain. Sedangkan penilaian yang dilakukan
untuk meningkatkan sikap demokratis dilihat dari kerjasama kelompok dilihat dari siswa mempunyai sikap adil dalam membagi tugas, dapat
bekerjasama dalam menghasilkan sebuah keputusan yang final. Kemudian cara menghargai pendapat orang lain dengan mendegarkan setiap pendapat
yang disampaikan tanpa menyalahkan, serta santun saat menyampaikan pendapat dilihat dari kalimat yang digunakan. Untuk siswa SMP 8
Semarang masih banyak yang menjawab pertanyaan dengan menggunakan buku saja tetapi ada juga yang menjawab pertanyaan dengan mengaitkan
kehidupan sekitar contohnya tentang kebijakan pemerintah.
5. Kendala-kendala dalam menerapkan model Problem Based Learning