commit to user 26
dilakukan dengan membandingkan hasil yang dicapai dari satu periode dibandingkan dengan periode sebelumnya sehingga dapat diketahui
bagaimana kecenderungan yang terjadi. Analisis rasio keuangan sebagai salah satu alat analisis telah
banyak digunakan untuk menilai kinerja lembaga atau organisasi yang bersifat profit oriented, namun masih jarang dilakukan pada lembaga
atau organisasi non-profit oriented khususnya pemerintah daerah. Hal ini terjadi karena penyajian laporan keuangan pemerintah daerah
mempunyai keterbatasan serta sifat dan cakupan yang berbeda. Penyusunan APBD selama ini berdasarkan asas keseimbangan atau
incrimental budget dimana masing-masing kelompok pendapatan dan belanja besarnya dihitung dengan meningkat sejumlah prosentase
tertentu berdasarkan tingkat inflasi sehingga menyebabkan adanya rasio keuangan dalam APBD Halim, 2002.
Berdasarkan penelitian dari Widodo 2001 dalam Halim 2002, ada beberapa rasio yang dapat dikembangkan berdasarkan data keuangan
yang bersumber dari APBD antara lain rasio kemandirian otonomi fiskal, rasio efektifitas PAD, rasio efisiensi, dan rasio keserasian
aktivitas.
a. Rasio Kemandirian
Kemandirian keuangan daerah otonomi fiskal menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai sendiri kegiatan
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang
commit to user 27
telah membayar pajak dan retribusi sebagai sumber pendapatan yang diperlukan daerah. Kemandirian keuangan daerah ini dapat diukur
dengan membandingkan jumlah Pendapatan Asli Daerah terhadap jumlah Dana Alokasi Umum ditambah jumlah pinjaman selain
utang PFK Pada Fihak Ketiga dan utang pajak PPnPPh. Rasio kemandirian menggambarkan ketergantungan daerah
terhadap sumber dana dari luar. Semakin tinggi rasio kemandirian mengandung arti bahwa tingkat ketergantungan daerah terhadap
pihak luar terutama pemerintah pusat dan propinsi semakin rendah dan
demikian pula
sebaliknya. Rasio
kemandirian juga
menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah.
b. Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah
Rasio efektifitas menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan pendapatan asli daerah yang direncanakan
dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah.
Kemampuan daerah dalam menjalankan tugasnya dikatakan efektif apabila rasio yang dicapai sebesar 1 satu atau 100. Namun
demikian semakin tinggi rasio efektivitas, menggambarkan kemampuan daerah yang semakin baik. Guna memperoleh ukuran
yang lebih baik, rasio efektivitas tersebut perlu dibandingkan dengan rasio efisiensi yang dicapai pemerintah daerah.
commit to user 28
c. Rasio Efisiensi
Kinerja merupakan gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan, visi dan misi suatu organisasi
Bastian, 2006. Pengukuran kinerja pemerintah daerah dapat diukur dengan menilai efisiensi atas pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat. Penilaian efisiensi sangat penting dilakukan karena akan
berdampak pada standar hidup masyarakat.
Semakin kecil rasio efisiensi maka kinerja pemerintah daerah semakin baik. Untuk itu pemerintah daerah perlu menghitung secara
cermat berapa besarnya biaya yang dikeluarkan untuk merealisasikan seluruh pendapatan yang diterimanya sehingga dapat diketahui
apakah kegiatan pemungutan pendapatannya tersebut efisien atau tidak.
d. Rasio Keserasian aktivitas