Uji Multikolonieritas Uji Autokorelasi

commit to user 61 detail, apakah suatu persamaan regresi yang akan dipakai lolos normalitas. Suatu persamaan regresi dikatakan lolos normalitas apabila nilai signifikasi uji Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 Ghozali, 2006. Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual N 204 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.42702511 Most Extreme Differences Absolute .080 Positive .080 Negative -.061 Kolmogorov-Smirnov Z 1.142 Asymp. Sig. 2-tailed .147 a. Test distribution is Normal. Sumber : hasil pengolahan data dengan SPSS 16.0 for Windows Pada tabel terlihat bahwa besarnya nilai K-S adalah 1,142 dengan nilai signifikansi 0,147 yang jauh di atas 0,05 yang berarti data residual terdistribusi secara normal atau memenuhi asumsi klasik. Sekali lagi hasilnya konsisten dengan uji sebelumnya.

b. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Independen. Uji multikolonieritas dapat dilaksanakan menggunakan model regresi dan melakukan uji korelasi antar variabel independen dengan menggunakan Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai tolerance value diatas 0,10 atau nilai Variance Inflation Factors VIF commit to user 62 dibawah 10 maka tidak terjadi multikolonieritas Ghozali, 2006. Hasil uji multikolonieritas pada tabel berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas Variabel Tolerance Value VIF Keterangan MAND .947 1.056 tidak terjadi multikolonieritas EFEK .823 1.216 tidak terjadi multikolonieritas EFIS RBM RBO .873 .341 .344 1.145 2.930 2.908 tidak terjadi multikolonieritas tidak terjadi multikolonieritas tidak terjadi multikolonieritas Sumber : hasil pengolahan data dengan SPSS 16.0 for Windows . Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama, yakni tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Hasil pengujian ini mengindikasikan bahwa dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi gejala multikolonieritas.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi menunjuk pada hubungan yang terjadi antara anggota-anggota dari serangkaian observasi yang terletak berderetan secara series dalam bentuk waktu untuk time series atau hubungan antara tempat yang berdekatan cross sectional. Uji autokorelasi menggunakan uji Run Test, dimana bila nilai signifikasnsi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi gejala autokolerasi commit to user 63 dan sebaliknya jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka terjadi gejala autokolerasi dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Unstandardized Residual Test Value a -.24913 Cases Test Value 102 Cases = Test Value 102 Total Cases 204 Number of Runs 94 Z -1.263 Asymp. Sig. 2-tailed .206 a. Median Sumber : hasil pengolahan data dengan SPSS 16.0 for Windows Hasil uji autokolerasi dengan Run Test diatas menunjukkan bahwa nilai signifikansi adalah sebesar 0.206 yang lebih besar dari 5, sehingga dinyatakan tidak terdapat gejala autokolerasi dalam model penelitian.

d. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Undang-Undang Otonomi Daerah Terhdap Kekuasaan Kepala Daerah (Studi Kasus: Deskripsi Pelaksanaan Otonomi Daerah dan Kekuasaan Kepala Daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah)

1 55 69

Pengawasan Keuangan Daerah dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

3 97 90

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Deli Serdang Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah.

1 81 92

Pengaruh Kemampuan Aparatur Pemerintah Daerah Pelaksanaan Otonomi Daerah (Di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias)

0 60 139

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH

1 44 126

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN TEGAL DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH Analisi Kinerja Keuangan Kabupaten Tegal dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah.

0 0 14

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOGIRI DAN KABUPATEN KARANGANYAR DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH.

0 0 9

ANALISIS KINERJA ANGGARAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH ANALISIS KINERJA ANGGARAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 13

BAB I Pendahuluan - Pengaruh Undang-Undang Otonomi Daerah Terhdap Kekuasaan Kepala Daerah (Studi Kasus: Deskripsi Pelaksanaan Otonomi Daerah dan Kekuasaan Kepala Daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah)

0 0 22

Pengaruh Undang-Undang Otonomi Daerah Terhdap Kekuasaan Kepala Daerah (Studi Kasus: Deskripsi Pelaksanaan Otonomi Daerah dan Kekuasaan Kepala Daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah)

0 0 7