commit to user 10
pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam UU No. 22
Tahun 1999 sebagai titik awal pelaksanaan otonomi daerah maka Pemerintah Pusat menyerahkan sebagian kewenangan kepada
Pemerintahan Provinsi dan KabupatenKota untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar dalam pelayanan umum kepada
masyarakat setempat. Menurut kamus Webster’s Third New International Dictionary
dalam Saragih 2003, kata autonomy berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata autonomia, yang artinya adalah independen, bebas,
dan mengarahkanmenentukan nasib sendiri. Menurut UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah Pasal 1 ayat 5, disebutkan bahwa: “Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.”
Jadi yang dimaksud otonomi daerah pada pokoknya selalu melihat otonomi itu sebagai hal, wewenang, dan kewajiban daerah
untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Tujuan Otonomi Daerah
Menurut UU No. 22 Tahun 1999, tujuan otonomi daerah dilihat dari sudut pandang desentralisasi fiskal adalah untuk mendorong
terselenggaranya pelayanan publik sesuai tuntutan masyarakat
commit to user 11
daerah, mendorong efisiensi alokatif penggunana dana pemerintah melalui desentralisasi kewenangan dan pemberdayaan daerah.
Di dalam UU No. 32 Tahun 2004 dijelaskan bahwa otonomi daerah menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam arti
daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan di luar urusan pemerintah pusat yang ditetapkan dalam
undang-undang tersebut. Selain itu juga dilaksanakan pula dengan prinsip otonomi yang nyata dan bertanggung jawab. Prinsip otonomi
nyata adalah suatu prinsip yang menegaskan bahwa urusan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang dan
kewajiban yang pada dasarnya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup, dan berkembang sesuai dengan potensi dan kekhasan
daerah. Adapun yang dimaksud dengan otonomi yang bertanggung jawab adalah otonomi yang dalam penyelenggaraannnya harus
benar-benar sejalan dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi yang pada dasarnya untuk memberdayakan daerah termasuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat sebagai bagian utama dari tujuan nasional.
c. Dasar Hukum Otonomi Daerah
Beberapa aturan perundang-undangan yang berhubungan dengan pelaksanaan Otonomi Daerah adalah sebagai berikut:
1 Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah,
commit to user 12
2 Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah,
3 Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah,
4 Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
5 Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah,
6 Perpu No. 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan
7 Undang-Undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.
2. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD