Model Regresi Uji Koefisien Determinasi

commit to user 50

a. Model Regresi

Pengujian ini untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan layak fit untuk melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini. Pengujian ini dilakukan dengan alat bantu program SPSS versi 16.0. Kriteria pengujiannya adalah seperti berikut ini. 1 H tidak ditolak dan H A tidak mampu didukung yaitu apabila ρ value 0.05 atau bila nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini tidak layak fit untuk digunakan dalam penelitian. 2 H ditolak dan H A berhasil didukung yaitu apabila ρ value 0.05 atau bila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini layak fit untuk digunakan dalam penelitian.

b. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Koefisien determinasi ini digunakan karena dapat menjelaskan kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variabel dependen. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi maka akan semakin baik pula kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen Ghozali, 2006. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam commit to user 51 menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. c. Uji Signifikasi Parameter Individual Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individual mempengaruhi variabel terikat dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Kriteria pengujiannya adalah seperti berikut ini. 1 H tidak ditolak dan H A tidak berhasil didukung yaitu apabila ρ value 0.05 atau bila nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2 H ditolak dan H A berhasil didukung yaitu apabila ρ value 0.05 atau bila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen. commit to user 52

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Dalam deskripsi data ini akan dijelaskan mengenai populasi data, jumlah sampel, dan persentase masing-masing sampel yang digunakan dan analisis deskriptif dari data yang telah diperoleh.

1. Seleksi Sampel

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD tahun 2006–2008 di Indonesia. Data Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD tahun 2006-2008 tersebut diperoleh dari pengajuan data ke kantor BPK RI Pusat di Jakarta. Hasil dari pengajuan data ini, pihak BPK RI hanya menyanggupi memberikan LKPD dalam format digital yang ada di dalam database kantor humas, sehingga data yang kami peroleh sejumlah 206 LKPD auditan BPK. Total populasi adalah 465 kabupatenkota di bawah 33 propinsi Data BPK RI, 2008. Berdasarkan teknik pengambilan sampel dalam BAB III, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 68. Adapun rinciannya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Undang-Undang Otonomi Daerah Terhdap Kekuasaan Kepala Daerah (Studi Kasus: Deskripsi Pelaksanaan Otonomi Daerah dan Kekuasaan Kepala Daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah)

1 55 69

Pengawasan Keuangan Daerah dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

3 97 90

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Deli Serdang Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah.

1 81 92

Pengaruh Kemampuan Aparatur Pemerintah Daerah Pelaksanaan Otonomi Daerah (Di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias)

0 60 139

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH

1 44 126

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN TEGAL DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH Analisi Kinerja Keuangan Kabupaten Tegal dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah.

0 0 14

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOGIRI DAN KABUPATEN KARANGANYAR DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH.

0 0 9

ANALISIS KINERJA ANGGARAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH ANALISIS KINERJA ANGGARAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 13

BAB I Pendahuluan - Pengaruh Undang-Undang Otonomi Daerah Terhdap Kekuasaan Kepala Daerah (Studi Kasus: Deskripsi Pelaksanaan Otonomi Daerah dan Kekuasaan Kepala Daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah)

0 0 22

Pengaruh Undang-Undang Otonomi Daerah Terhdap Kekuasaan Kepala Daerah (Studi Kasus: Deskripsi Pelaksanaan Otonomi Daerah dan Kekuasaan Kepala Daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah)

0 0 7