Pengukuran Variabel Dependen Sejarah Singkat RSUD Dr. Pirngadi KotaMedan

adalah 18 sehingga rentang skor adalah 18-90. Gambaran diri responden dibagi menjadi dua kategori yaitu: 0 = positif, jika responden memperoleh skor 50 atau skor 55-90 1= negatif, jika responden memperoleh skor ≤50 atau skor 18-54

3.7.2. Pengukuran Variabel Dependen

Pengukuran depresi postpartum berdasarkan kuesioner Edinburgh Postnatal Depression Scale EPDS berjumlah 10 pernyataan dengan alternatif jawaban sebagai berikut: a. Sering b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak pernah Skor total dari skala ini menunjukkan, semakin tinggi skor responden maka semakin besar depresi pasca melahirkan. Dari 10 item pernyataan tentang depresi postpartum terdapat 7 pernyataan dengan skor 0, 1, 2, 3 pernyataan no 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan 3item pernyataan dengan skor 3, 2, 1, 0 pernyataan no 1, 2, 4. Skor dikategorikan menjadi dua kategori yaitu: 1. Tidak depresi, jika responden memperoleh nilai 0-9 2. Depresi, jika responden memperoleh nilai ≥ 10 Aspek pengukuran variabel secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.2. sebagai berikut: Universita Sumatera Utara Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Penelitian No Variabel Jumlah soal Hasil Ukur Skor Skala Ukur 1 Konsep Diri 90 0 Positif 1 Negatif 271-450 90-270 Ordinal a. Diri fisik 18 0 Positif 1 Negatif 55-90 18-54 Ordinal b. Diri Moral etik 18 0 Positif 1 Negatif 55-90 18-54 Ordinal c. Diri pribadi 18 0 Positif 1 Negatif 55-90 18-54 Ordinal d. Diri keluarga 18 0 Positif 1 Negatif 55-90 18-54 Ordinal e. Diri Sosial 18 0 Positif 1 Negatif 55-90 18-54 Ordinal 2. Depresi Postpartum 10 1 Tidak depresi 2. Depresi 0-9 ≥ 10 Ordinal 3.8. Metode Analisis Data 1. 2. Analisis univariat yaitu analisis yang menggambarkan secara tunggal variabel- variabel penelitian baik independen konsep diri maupun dependen depresi postpartum dalam bentuk distribusi frekuensi. Analisis bivariat yaitu analisis untuk melihat hubungan variabel independen konsep diri dengan dependen depresi postpartum menggunakan uji Fisher’s Exact Test pada tingkat kepercayaan 95 p0,05. Universita Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat RSUD Dr. Pirngadi KotaMedan

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama Gemente Zieken Huis. Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Maria Constantia Macky pada tanggal 11 Agustus 1928 dan diresmikan pada tahun 1930. Sebagai pimpinan yang pertama adalah dr. W Bays, pada tahun 1939 pimpinan Rumah Sakit ini diserahkan kepada dr. A.A. Messing. Setelah masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942, Rumah Sakit ini diambil alih oleh bangsa Jepang dan berganti nama menjadi Syuritsu Byusonu Ince dan pimpinannya dipercaya kepada seorang putra Indonesia yaitu dr. Raden Pirngadi Gonggo Putra. Pada masa Negara Sumatera Timur pada tahun 1947 nama rumah sakit ini diganti menjadi Rumah Sakit Kota Medan dan pimpinannya dijabat oleh dr.Ahmad Sofyan. Semasa pimpinan beliau Rumah Sakit ini berubah menjadi Rumah Sakit Umum Medan, yaitu pada tahun 1952. Tahun 1955 pimpinan Rumah Sakit Umum Medan, diserahterimakan kepada dr. H.A. Darwis Dt. Batu besar. Tahun 1958 nama Rumah Sakit ini diganti menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Besar, pimpinannya dijabat oleh dr. Paruhum Daulay. Tahun 1969 Rumah Sakit Umum Pusat Medan dipimpin oleh dr. Zainal Rasyid Siregar, SKM dan semasa kepemimpinan beliau 53 Universita Sumatera Utara nama Rumah Sakit Umum Pusat Medan berubah nama lagi menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Propinsi Medan ProvincialTopReferralHospital. Pada tahun 1979 sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No.150 Tahun 1979 tanggal 25 Juni 1979, RSU Pusat Medan ditetapkan menjadi Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan, berasal dari nama seorang putra bangsa Indonesia pertama menjadi pimpinan Rumah Sakit ini. Pada tahun 1983 pimpinan Rumah Sakit ini diserahterimakan kepada dr.JE. Sudibyo. Pada tahun 1986 pimpinan Rumah Sakit Dr.Pirngadi Medan dijabat oleh dr. Raharjo Slamet. Pada tahun 1990 sampai 26 Maret 1998 pimpinan Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan dipimpin oleh Prof.dr. Rizal Basjrah Lubis. 27 Maret 1998 RSU Dr. Pirngadi Medan dipimpin oleh Dr.Alogo Siregar, SpA sampai 5 Maret 2002. Tidak diperoleh data yang pasti kapan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi ini diserahkan kepemilikannya dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, Rumah Sakit Umum RSU Dr. Pirngadi pada tanggal 27 Desember 2001 diserahkan kepemilikannya dari pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada Pemerintah Kota Medan. Pada tanggal 4 Maret 2004 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung 8 delapan tingkat yang dilengkapi dengan peralatan canggih. Dan mulai dioperasionalkan pada tanggal 16 April 2005. Seiring dengan kemajuan Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Kota Medan banyak institusi pendidikan baik dari fakultas Kedokteran yang ada di Medan, Padang dan Lampung serta Akademi Keperawatan Universita Sumatera Utara dan Akademi Kebidanan yang mempercayakan pendidikan mahasiswanya kepada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan. Berdasarkan kondisi tersebut dan mengingat bahwa sumber daya manusia, sarana dan prasarana di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan lengkap, maka Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan berkeinginan meningkatkan statusnya dari Rumah Sakit Tempat Pendidikan menjadi Rumah Sakit Pendidikan. Pada tanggal 13 Juli 2006, Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan meminta rekomendasi persetujuan menjadi Rumah Sakit Pendidikan dari Ikatan Rumah Sakit Pendidikan Indonesia IRSPI. Ketua Ikatan Rumah Sakit Pendidikan Indonesia Dr. dr. Sutoto, MKes memberikan rekomendasi persetujuan pada tanggal 17 Juli 2006. Selanjutnya penilaian kelayakan Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Kota Medan menjadi Rumah Sakit Pendidikan dilakukan pada tanggal 10 Januari 2007 oleh Tim Visitasi yang terdiri dari Direktur Bina Pelayanan Medik Spesialistik, Ditjen Bina Pelayanan, Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Sekjen Depkes, Ketua Ikatan Rumah Sakit Pendidikan Indonesia, Kepala Sub Dit Bina Pelayanan Medik Spesialistik RSU Pendidikan serta Kepala Bagian Hukum dan Organisasi, Sekretaris Ditjen Bina Pelayanan Medik. Akhirnya pada tanggal 10 April 2007 Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan resmi menjadi Rumah Sakit Pendidikan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 433MenkesSKIV2007. Sejak berdirinya Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan sampai sekarang telah mengalami pergantian Universita Sumatera Utara pimpinan berkali-kali. Adapun yang pernah menjabat sebagai pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan periode Juni 2012 sampai sekarang adalah dr. Amran Lubis Sp. JK FIHA. Penilaian Akreditasi Dasar tanggal 14 April 2000 dan Akreditasi Lengkap tanggal 16 Desember 2006.

4.1.2. Struktur Organisasi Rumah Sakit