2.4.4. Klasifikasi Konsep Diri
Individu dapat memiliki konsep diri positif maupun konsep diri negatif. Berikut ini adalah penjelasan mengenai konsep diri positif dan konsep diri negatif
tersebut : a. Konsep diri positif
Menurut Hurlock 1978, individu yang memiliki konsep diri positif akan mengembangkan sifat-sifat kepercayaan diri, harga diri, dan kemampuan untuk
melihat dirinya secara realistis. Kemudian ia dapat menilai hubunngan dengan orang lain secara tepat dan ini menumbuhkan penyesuaian sosial yang baik. Hurlock 1979
juga mengemukakan bahwa konsep diri mengarah pada penerimaan diri dan penyesuaian yang baik. Individu tersebut menunjukkan tingkat harga diri yang ringgi,
memiliki sedikit perasaan tidak aman insecurity, perasaan tidak mampu inadequacy, dan perasaan rendah diri inferiority, memperlihatkan sedikit perilaku
pengganti dari sifat bertahan, mampu melihat dirinya seperti yang ia yakini orang lain, dan memiliki penyesuaian sosial yang baik.
Calhoun dan Acocella 1995 mengemukakan bahwa dasar dari konsep diri positif bukanlah kebanggaan yang besar tentang diri tetapi lebih berupa penerimaan
diri. Yang menjadikan penerimaan diri mungkin adalah bahwa orang dengan konsep diri positif mengenal dirinya dengan baik sekali. Jadi orang dengan konsep diri positif
dapat memahami dan menerima sejumlah fakta atau informasi yang sangat bermacam-macam tentang dirinya sendiri dan tidak ada satu pun informasi tersebut
yang merupakan ancaman baginya.
Universita Sumatera Utara
Karena konsep diri positif itu cukup luas untuk menampung seluruh pengalaman mental seseorang, evaluasi tentang dirinya menjadi positif. Dia dapat
menerima dirinya sendiri secara apa adanya atau bahwa dia gagal mengenali kesalahannya sebagai suatu kesalahan, namun dia merasa tidak perlu meminta maaf
untuk eksistensinya. Dengan menerima dirinya sendiri, dia juga dapat menerima orang lain. Mengenai harapan, orang dengan konsep diri positif merancang tujuan-
tujuan yang sesuai dan realistis. Realistis disini artinya terdapat kemungkinan besar bahwa ia dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Penjelasan lainnya mengenai konsep diri positif dikemukan oleh Burns dalam Rola 2006 yaitu konsep diri yang positif ini sebagai evaluasi diri yang positif,
perasaan harga diri yang positif dan penerimaan diri yang positif. Individu yang memiliki perasaan harga diri yang positif lebih mampu menerima kegagalan atau
berupaya memperbaiki wilayah-wilayah kegagalannya. Burns 1993 juga mengemukakan bahwa tanda-tanda konsep diri positif adalah adanya kemampuan
untuk memodifikasi nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang sebelumnya dipegang dengan teguh dipandang dari sudut pengalaman yang baru, kepercayaan diri untuk
menanggulangi masalah-masalah bahkan dihadapkan kepada kegagalan yang kadang- kadang terjadi, penerimaan diri sebagai seseorang yang sama berharganya dengan
orang-orang lain meskipun terdapat perbedaan-perbedaan dalam bakat-bakat dan sifat-sifat yang spesifik dan sensitifitas terhadap kebutuhan dari orang lain. Konsep
diri positif juga ditandai dengan ketiadaan kekhawatiran atau kecemasan terhadap
Universita Sumatera Utara
masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang Burns, 1993; Hamachek dalam Rahmat, 2005.
b. Konsep diri negatif Menurut Hurlock 1978 individu yang memiliki konsep diri negatif akan
mengembangkan perasaan tidak mampu dan rendah diri. Ia merasa ragu dan kurang percaya diri. Hal ini menyembuhkan penyesuaian pribadi dan sosial yang buruk.
Hurlock 1993 mengemukakan bahwa penyesuaian pribadi dan sosial yang buruk dicerminkan dengan harga diri yang rendah, tidak menentu mengenai, percaya bahwa
orang lain memiliki penilaian buruk terhadap dirinya, menarik diri dari hubungan sosial dan menggunakan banyak mekanisme pertahanan diri.
Calhoun dan Acocella 1995 mengemukakan bahwa apa yang diketahui seseorang yang mempunyai konsep diri negatif tentang dirinya sendiri sangat sedikit.
Hal tersebut bisa berarti dua hal; pertama, pandangan seseorang tentang dirinya sendiri benar-benar tidak teratur, artinnya dia tiak memiliki perasaan kestabilan dan
keutuhan diri. Individu ini tidak mengetahui siapa dirinya, apa yang menjadi kekuatan dan kelemahannya atau apa yang dia hargai dalam hidupnya. Pada orang dewasa hal
itu mungkin suatu tanda ketidakmampuan menyesuaikan diri. Kedua, konsep diri individu terlalau stabil dan terlalu teratur atau kaku. Hal ini dapat diakibatkan dari
didikan yang sangat keras sehingga ia tidak mengizinkan sedikitpun adanya penyimpangan dari seperangkat konsep mengenai dirinya yang harus dijalani dengan
teratur. Jadi, orang dengan konsep diri yang tidak teratur atau konsep diri yang sempit benar-benar tidak teratur atau konsep diri yang sempit benar-benar tidak memiliki
Universita Sumatera Utara
kategori mental yang dapat dikaitkan dengan informasi yang bertentangan dengan dirinya. Oleh karena itu, individu mengubahterus-menerus konsep dirinya atau dia
melindungi konsep dirinya yang kokoh dengan mengubah atau menolak informasi baru.
Dalam kaitannya dengan evaluasi diri, konsep diri yang negatif menurut definisinya meliputi penilaian negatif terhadap diri. Apapun pribadi itu, dia tidak
pernah cukup baik. Apa pun yang diperoleh tampaknya tidak berharga dibandingkan dengan apa yang diperoleh orang lain. Mengenai harapan, individu dengan konsep
negatif percaya bahwa dirinya tidak dapat mencapai suatu apapun yang berharga. Berdasarkan penjelasan diatas, Calhoun dan acocella 1995 menyimpulkan
bahwa ciri individu dengan konsep diri yang negatif adalah pengetahuan yang tidak tepat tentang diri sendiri, pengharapan yang tidak realistis dan harga diri yang rendah.
2.4.5. Faktor yang Memengaruhi Konsep diri