Diagnosis Depresi Postpartum Depresi Postpartum

estrogen dan progesteron yang menurunmengakibatkan prolaktin meningkat, FSH dan LH menurun.

2.3.3. Diagnosis Depresi Postpartum

Gejala depresi seringkali timbul bersamaan dengan gejala kecemasan dengan keluhan seperti sukar tidur, merasa bersalah, kelelahan, sukar konsentrasi, hingga pikiran mau bunuh diri. Menurut Vandenburg dalam Cunningham, dkk, 1995 menyatakan bahwa keluhan dan gejala depresi postpartum tidak berbeda dengan yang terdapat pada kelainan depresi lainnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Ling dan Duff 2001, bahwa gejala depresi postpartum yang dialami 60 wanita mempunyai karakteristik sebagai berikut: a Mimpi buruk Karena mimpi-mimpi yang menakutkan, individu sering terbangun sehingga dapat mengakibatkan tidak dapat tidur kembali. b Insomnia, biasanya timbul sebagai gejala suatu gangguan lain yang mendasarinya seperti kecemasan dan depresi atau gangguan emosi lain yang terjadi dalam hidup manusia. c Phobia, rasa takut yang irrasional terhadap sesuatu benda atau keadaan yang tidak dapat dihilangkan atau ditekan oleh ibu, biarpun diketahuinya bahwa hal itu irrasional adanya. d Kecemasan, ketegangan, rasa tidak aman dan kekhawatiran yang timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, tetapi sumbernya sebagaian besar tidak diketahuinya. Universita Sumatera Utara e Meningkatnya sensitivitas. Periode pasca melahirkan meliputi banyak sekali penyesuaian diri dan pembiasaan diri. Bayi harus diurus, ibu harus pulih kembali dari persalinan, ibu harus belajar bagaimana merawat bayi, ibu perlu belajar merasa puas atau bahagia terhadap dirinya sendiri sebagai seorang ibu. Kurangnya pengalaman atau kurangnya rasa percaya diri dengan bayi yang lahir atau waktu tuntutan yang ekstensif akan meningkatkan sensitivitas ibu. f Perubahan mood, depresi postpartum muncul dengan gejala sebagai berikut : kurang nafsu makan, sedih-murung, terganggu dengan perubahan fisik,sulit konsentrasi, melukai diri, menyalahkan diri, lemah dalam kehendak, tidak mempunyai harapan untuk masa depan, tidak mau berhubungan dengan orang lain. Disisi lain kadang ibu jengkel dan sulit untuk mencintai bayinya yang tidak mau tidur dan menangis terus serta mengotori kain yang baru diganti. Hal ini menimbulkan kecemasan dan perasaan bersalah pada diri ibu walau jarang ditemui ibu yang benar-benar memusuhi bayinya. Menurut Anshari dalam Soep 2008, secara global diperkirakan 20 wanita setelah melahirkan mengalami depresi postpartum dengan gejala-gejala yang hampir sama dengan gejala-gejala tersebut lebih khas antara lain: a. Perasaan yang negatif pada bayi yang dilahirkannya b. Kesulitan untuk tidur c. Sering menangis d. Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit e. Rasa tidak berharga dan bersalah Universita Sumatera Utara f. Menjauhkan diri dari teman atau keluarga g. Kehilangan harapan dan pesimistik h. Sakit kepala, nyeri dada, jantung berdebar-debar dan napas cepat i. Sulit untuk berkonsentrasi dan tidak dapat membuat keputusan j. Merencanakan dan percobaan bunuh diri

2.3.4. Penatalaksanaan Depresi Postpartum