l. 5000 ppm, berakibat fatal
2.4.8. Partikel debu
Partikulat debu melayang Suspended Particulate MatterSPM merupakan campuran yang sangat rumit dari berbagai senyawa organik dan anorganik yang
terbesar di udara dengan diameter yang sangat kecil, mulai dari 1 mikron sampai dengan maksimal 500 mikron. Partikulat debu tersebut akan berada di udara dalam
waktu yang relatif lama dalam keadaan melayanglayang di udara dan masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan. Selain dapat berpengaruh negatif terhadap
kesehatan, partikel debu juga dapat mengganggu daya tembus pandang mata dan juga mengadakan berbagai reaksi kimia di udara. Partikel debu SPM pada umumnya
mengandung berbagai senyawa kimia yang berbeda, dengan berbagai ukuran dan bentuk yang berbada pula, tergantung dari mana sumber emisinya. Karena Komposisi
partikulat debu udara yang rumit, dan pentingnya ukuran partikulat dalam menentukan pajanan, banyak istilah yang digunakan untuk menyatakan partikulat
debu di udara. Beberapa istilah digunakan dengan mengacu pada metode pengambilan sampel udara seperti : Suspended Particulate Matter SPM, Total
Suspended Particulate TSP, black smoke Depkes, 2007. Berbagai proses alami mengakibatkan penyebaran partikel di atmosfer,
misalnya letusan gunung berapi dan hembusan debu serta tanah oleh angin. Aktivitas manusia juga berperan dalam penyebaran partikel, misalnya dalam bentuk partikel-
partikel debu dan asbes dari bahan bangunan, abu terbang dari proses peleburan baja, dan asap dari proses pembakaran tidak sempurna, terutama dari batu arang. Sumber
partikel yang utama adalah dari pembakaran bahan bakar dari sumbernya, diikuti oleh proses-proses industri Fardiaz, 2003.
Polutan partikel masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui sistem pernapasan, oleh karena itu pengaruh yang merugikan langsung terutama terjadi pada
sistem pernapasan. Factor yang paling berpengaruh terhadap system pernapasan terutama adalah ukuran partikel, karena ukuran partikel yang menentukan seberapa
jauh penetrasi partikel ke dalam system pernapasan Fardiaz, 2003. System pernapasan mempunyai beberapa system pertahanan yang
mencegah masuknya partikel-partikel, baik berbentuk padat maupun cair, ke dalam paru-paru. Bulu-bulu hidung akan mencegah masuknya partikel-partikel berukuran
besar, sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil akan dicegah masuk oleh membrane mukosa yang terdapat di sepanjang system pernapasan dan merupakan
permukaan tempat partikel menempel Fardiaz, 2003. Pada saat orang menarik napas, udara yang mengandung partikel akan
terhirup ke dalam paru-paru. Ukuran partikel debu yang masuk ke dalam paru-paru akan menentukan letak penempelan atau pengendapan partikel tersebut. Partikel yang
berukuran kurang dari 5 mikron akan tertahan di saluran napas bagian atas, sedangkan partikel berukuran 3 sampai 5 mikron akan tertahan pada saluran
pernapasan bagian tengah. Partikel yang berukuran lebih kecil, 1 sampai 3 mikron, akan masuk ke dalam kantung udara paru-paru, menempel pada alveoli. Partikel yang
lebih kecil lagi, kurang dari 1 mikron, akan ikut keluar saat napas dihembuskan Wardhana, 2004.
2.5. Pembakaran Sampah