2.4.1. Sulfur Dioksida SO
2
Polusi oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida SO
2
dan sulfur trioksida SO
3
, dan keduanya disebut SO
x
. Sulfur dioksida mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak terbakar di udara, sedangkan sulfur trioksida merupakan komponen yang tidak
reaktif. Pembakaran dari bahan-bahan yang mengandung sulfur akan menghasilkan kedua bentuk sulfur oksida, tetapi memiliki jumlah yang relative yang tidak
dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang tersedia. Meskipun udara tersedia dalam jumlah cukup, SO
2
Mekanisme pembentukan SO selalu terbentuk dalam jumlah terbesar Fardiaz, 2003.
2
S + O
dapat dituliskan dalam reaksi sebagai berikut:
2
SO Sepertiga dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfir merupakan hasil
kegiatan manusia dan kebanyakan dalam bentuk SO
2
2
. Dua pertiga hasil kegiatan manusia dan kebanyakan dalam bentuk SO
2
. Dua pertiga bagian lagi berasal dari sumber-sumber alam seperti vulkano dan terdapat dalam bentuk H
2
Sulfur dioksida didapat baik dari sumber alamiah maupun sumber buatan. Sumber-sumber SO
S dan oksida. Masalah yang ditimbulkan oleh bahan pencemar yang dibuat oleh manusia dalam hal
distribusinya yang tidak merata sehingga terkonsentrasi pada daerah tertentu. Sedangkan pencemaran yang berasal dari sumber alam biasanya lebih tersebar merata
Depkes, 2007.
2
alamiah adalah gunung berapi, pembusukan bahan organik oleh mikroba, dan reduksi sulfat secara biologis. Sumber-sumber SO
2
buatan adalah
pembakaran bahan bakar minyak, gas, dan batu bara yang mengandung sulfur tinggi. Sumber-sumber buatan ini diperkirakan memberi kontribusi sebanyak sepertiganya
saja dari seluruh SO
2
atmosfirtahun. Akan tetapi, karena hampir seluruhnya berasal dari buangan industri, maka hal ini dianggap cukup gawat. Apabila pembakaran
bahan bakar fosil ini bertambah di kemudian hari, maka dalam waktu singkat sumber- sumber ini akan dapat memproduksi lebih banyak SO
2
Dampak utama polutan SO dari pada sumber alamiah
Soemirat, 2009.
x
terhadap manusia adalah iritasi system pernapasan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada
konsentrasi SO
2
sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi pada konsentrasi 1-2 ppm. SO
2
dianggap polutan yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang
mempunyai riwayat penyakit kronis pada system pernapasan dan kardiovaskuler. Individu yang memiliki gejala tersebut sangat sensitif terhadap kontak dengan SO
2
, meskipun dengan konsentrasi yang relatif rendah, misalnya 0,2 ppm atau lebih
Fardiaz, 2003.
Tabel 2.1. Pengaruh SO
2
Konsentrasi
Terhadap Manusia
ppm Pengaruh
3 – 5 Jumlah terkecil yang dapat dideteksi dari baunya
8 – 12 Jumlah terkecil yang segera mengakibatkan iritasi
tenggorokan 20
Jumlah terkecil yang segera mengakibatkan iritasi mata 20
Jumlah terkecil yang segera mengakibatkan batuk 20
Maksimum yang diperbolehkan untuk kontak dalam waktu lama
500 – 100 Maksimum yang diperbolehkan untuk kontak dalam
waktu singkat 30 menit 400 – 500
Berbahaya meskipun kontak secara singkat Sumber: Kirk dan Othmer yang dikutip dari Fardiaz, 2003
2.4.2. Nitrogen Dioksida NO