3.10 Teknik Analisis Data
1. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara dimana data yang dikumpulkan terlebih dahulu disusun dan diklasifikasikan sehingga memberikan gambaran
yang jelas tentang masalah yang diteliti. 2.
Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan analisis regresi maka perlu dilakukan pengujian asumsi
klasik agar dapat memperoleh perkiraan yang tidak bias dan efisien. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Uji normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal Situmorang et al, 2008:55.
Uji ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.Sig.
2-tailed diatas nilai signifikan 5, artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang et al, 2008:62.
b. Uji heteroskedastisitas
Digunakan untuk menguji model regresi, apakah terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians
residual dari suatu pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model yang paling baik adalah apabila tidak terjadi heteroskedastisitas. Heterokedasitisitas diuji dengan menggunakan Uji Glejser dengan kriteria
Universitas Sumatera Utara
pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadinya
heteroskedastisitas. Jika probabailitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5 maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah
pada adanya heteroskedastisitas. c.
Uji multikolinieritas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi maka bisa dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan
metode VIF Varian Inflated Factor dan Tolerance melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas terpilih yang tidak dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5 maka tidak terjadi multikolinieritas
Situmorang et al, 2008:104. 3.
Analisis Regresi Linier Berganda Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik
regresi linier berganda. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh hubungan dari variabel-variabel independen dan variabel dependen. Metode
regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 17.0 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan menurut Sugiyono
2006:211, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Y = b + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e
Dimana: Y
= Keputusan pembelian ponsel CDMA X
1
= Skor dimensi faktor produk X
2
= Skor dimensi faktor sosial X
3
= Skor dimensi faktor harga X
4
= Skor dimensi faktor promosi b
1
-b
4
= Koefisien regresi b
= Konstanta e
= Standar error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji
statistiknya berada di dalam daerah kritis. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila uji nilai statistiknya berada dalam daerah dimana H
diterima. Dalam analisis regresi, terdapat tiga jenis kriteria ketepatan:
a. Koefisien determinan R
2
Pengujian kontribusi pengaruh dari seluruh variabel bebas X
i
terhadap variabel terikat Y dapat dilihat dari koefisien determinasi R
2
dimana 0 R
2
1. Hal ini menunjukkan jika nilai R
2
semakin dekat dengan 1 maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kuat.
Sebaliknya jika R
2
semakin dekat dengan 0 maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin lemah.
Universitas Sumatera Utara
b. Uji secara serempaksimultan Uji-F
Uji ini menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. Hipotesis dirumuskan seebagai berikut: H
: b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas Xi terhadap variabel terikat Y. H
a
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ 0 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel-variabel bebas Xi terhadap variabel terikat Y. Nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
. Kriteria pengambilan keputusannya, yaitu:
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 c.
Uji secara parsial Uji-t Uji ini menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara
individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan langkah- langkah sebagai berikut:
H : b
i
= 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
H : b
i
≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusannya, yaitu:
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN