3. Jenis Produk
Jenis produk suatu perusahaan juga turut mempengaruhi promosinya. Apakah barang konsumen atau barang industri. Jika produk yang dipromosikan itu
barang konsumen maka dapat dilakukan periklanan, tetapi jika barang industri dapat dilakukan dengan personal selling.
4. Tahap-tahap dalam siklus kehidupan barang
Siklus kehidupan barang terdiri dari empat tahapan yang berbeda-beda dan setiap tahap berada pada lingkungan pasar yang berbeda. Tahap-tahap
tersebut adalah tahap perkenalan, tahap kedewasaan dan tahap kejenuhankemunduran.
2.1.5 Perilaku Konsumen
Ada tiga hal penting yang harus dipahami oleh seorang pemasar terhadap konsumen dalam mengembangkan strategi pemasarannya, yaitu kognisi, afektif,
dan perilaku. Kognisi berkenaan dengan kesadaran dan pengetahuan akan suatu produk, merek, harga, dan iklan sedangkan afektif berupa rasa suka, senang, puas,
dan gemar. Mengenai perilaku akan dijabarkan sebagai berikut:
2.1.5.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Setiadi 2003:3, perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk
atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan 2003:25,
perilaku konsumen adalah perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari,
Universitas Sumatera Utara
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk atau jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Dari kedua pengertian ini
maka dapat diambil kesimpulan: 1.
Perilaku individu dan rumah tangga menjadi dua hal utama dalam perilaku konsumen.
2. Perilaku konsumen menyangkut suatu keputusan sebelum pembelian serta
tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk.
2.1.5.2 Hubungan Perilaku Konsumen dengan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran marketing strategy adalah suatu rencana yang didesain untuk mempengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi
Setiadi, 2003:9. Biasanya strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau frekuensi perilaku konsumen, seperti peningkatan kunjungan
pada toko tertentu. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan dan menyajikan bauran pemasaran yang diarahkan pada pasar sasaran yang dipilih. Suatu bauran
pemasaran terdiri dari elemen produk, promosi, distribusi, dan harga. Strategi pemasaran bukan hanya disesuaikan dengan konsumen, tetapi juga mengubah apa
yang dipikirkan dan dirasakan oleh konsumen tentang diri mereka sendiri, tentang berbagai macam tawaran pasar, serta tentang situasi yang tepat untuk pembelian
dan penggunaan produk.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6 Tipe-tipe Perilaku Pembelian
Perilaku pembelian seorang konsumen dapat dibagi menjadi empat jenis Kotler, 2002:221, yaitu:
1. Perilaku pembelian yang rumit
Perilaku ini terdiri dari tiga proses. Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu. Kedua, pembeli membangun sikap tentang
produk tersebut. Ketiga, pembeli membuat pilihan untuk pembelian yang cermat.
2. Perilaku pembelian pengurangan ketidaknyamanan
Konsumen dapat terlibat dalam pembelian umum dengan melihat sedikit perbedaan antara merek yang ada. Keterlibatan yang tinggi disadari atas fakta
bahwa pembelian tersebut mahal, jarang dilakukan, dan beresiko. Jika konsumen menemukan perbedaan mutu antar merek maka ia mungkin akan
memilih harga yang lebih tinggi. Jika konsumen menemukan perbedaan kecil maka ia mungkin akan membeli semata-mata berdasarkan harga dan
kenyamanan.
3. Perilaku pembelian karena kebiasaan
Perilaku konsumen dalam kasus produk dengan keterlibatan rendah melalui urutan umum keyakinan, sikap, dan perilaku. Konsumen tidak secara luas
mencari informasi tentang merek, mengevaluasi karakteristik merek dan memutuskan merek apa yang dibeli. Melainkan konsumen menjadi penerima
informasi pasif melalui televisi dan iklan.
Universitas Sumatera Utara
4. Perilaku pembelian yang mencari variasi
Beberapa situasi pembelian ditandai dengan keterlibatan konsumen yang rendah, tetapi perbedaan antar merek signifikan. Dalam situasi ini, konsumen
sering melakukan peralihan merek. Peralihan merek terjadi karena mereka mencari variasi bukan karena ketidakpuasan.
2.1.7 Tahapan Pembelian
Menurut Tjiptono 2005:179, setiap kali seseorang membeli suatu barang atau jasa maka ia berharap barang atau jasa tersebut akan mampu memberikan
kegunaan maksimum. Artinya, setiap konsumen adalah rational economic man yang memiliki alasan rasional dan membuat pilihan rasional dalam setiap
pembelian produk atau jasa. Tahapan dalam pembelian terdiri dari:
1. Pengenalan kebutuhan
Merupakan tahap awal dimana seseorang merasa memiliki kebutuhan dan keinginannya yang harus dipenuhi.
2. Mencari informasi
Ketika seorang individu memiliki perasaan membutuhkan maka ia akan mencari informasi yang berkaitan dengan produk yang akan dibelinya. Ada
yang didapat dari pengalaman sendiri, tetapi ada juga yang mencari dari jalur komersil, misalnya iklan koran dan majalah.
3. Evaluasi alternatif
Setelah memiliki informasi yang cukup lengkap maka konsumen tersebut mengevaluasi alternatif yang ada. Dalam mengevaluasi, konsumen dapat
Universitas Sumatera Utara
menggunakan kalkulasi yang ketat dan berpikir tentang brang yang akan dibeli, namun kadang konsumen hanya mengandalkan intuisi saja.
4. Keputusan pembelian
Saat memutuskan pun terkadang ada perilaku tertentu dari individu dan situasi yang terjadi bisa tergantung pada sikap orang lain.
5. Perilaku setelah pembelian
Konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan pada kepuasan atau ketidakpuasan mereka. Ketika konsumen merasa puas,
kita harus menjalin dan memperhatikan hubungan kita dengan mereka. Ketika mereka merasa tidak puas maka kita harus mencoba mencari tahu penyebab
ketidakpuasan tersebut dan berusaha menarik kembali pelanggan tersebut.
2.1.8 Teknologi 2.1.8.1 Pengertian Teknologi
Teknologi memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material, dan proses yang menolong
manusia menyelesaikan masalahnya Zelenka, 2009:7. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai dikenal sebelum sains dan teknik. Teknologi dibuat atas dasar
ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Definisi lainnya digunakan dalam ekonomi adalah teknologi dilihat dari status
pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan dan pengetahuan kita tentang apa
Universitas Sumatera Utara
yang bisa diproduksi. Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat pengetahuan teknik kita meningkat Zelenka, 2009:38.
2.1.8.2 Sejarah Teknologi
Menurut Zelenka 2009:12, perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan hasil kebudayaan telah
nampak berorientasi menuju bidang teknologi. Secara etimologis, akar kata teknologi adalah techne yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional
yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Istilah teknologi sendiri
untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul “Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin
Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical”.
2.1.8.3 Kemajuan Teknologi
Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan
tugas-tugas konservatif seperti aktivitas manual, kegiatan individu, perubahan bertahap. Menurut Zelenka 2009:42, ada tiga klasifikasi dasar dari kemajuan
teknologi yaitu : 1.
Kemajuan teknologi yang bersifat netral neutral technological progress. Terjadi bila tingkat pengeluaran output lebih tinggi dicapai dengan kuantitas
dan kombinasi faktor-faktor pemasukan input yang sama. 2.
Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja labor-saving technological progress. Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan
Universitas Sumatera Utara
belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari PCB Board sampai
Processor. 3.
Kemajuan teknologi yang hemat modal capital-saving technological progress. Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena
hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja,
bukan modalnya.
2.2 Penelitian Terdahulu
Aisha 2009 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologi Terhadap Keputusan Menggunakan Dua
Ponsel GSM dan CDMA Pada Mahasiswa Departemen Manajemen FE USU”. Hasil penelitian menunjukkan nilai R
2
sebesar 0,694. Hal ini berarti bahwa variabel bebas yakni faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologi mampu
menjelaskan 69,4 terhadap variabel keputusan menggunakan dua ponsel GSM dan CDMA Pada Mahasiswa Departemen Manajemen FE USU sedangkan 30,6
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Rosalina 2010 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Faktor
Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Handphone Merek BlackBerry Studi Kasus Pada Mahasiswa
Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU”. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, diolah dengan menggunakan bantuan komputer dan
Universitas Sumatera Utara