46
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan kognitif remaja mengalami perkembangan yang pesat dan puncaknya berada
pada masa remaja akhir. Remaja berada dalam tahap operasional formal, yaitu dimana remaja sudah dapat berfikir logis, rasional, dan mampu
menggunakan abstraksi. Ciri berfikir remaja adalah idealisme, cenderung pada lingkungan sosialnya, egosentris hipocrsty hipokritik atau
kepura-puraan, dan kesadaran diri akan konformis. Dalam tahap oprasional formal ini remaja dipandang telah mampu berfikir dan mempertimbangkan
hal-hal disekitarnya secara logis dan mampu mengambil sebuah kesimpulan. Begitu pun saat mengahdap situasi yang menekan diharapkan telah mampu
mengambil strategi coping berfokus masalah.
4. Tugas Perkembangan Remaja
Tugas perkembanagn merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu. Apabila tugas tersebut dapat
berhasil dituntaskan oleh individu maka akan membawa kebahagaiaan dan kesuksesan bagi individu tersebut dalam menuntaskan tugas perkembangan
berikutnya.sebaliknya apabila individu gagal dalam menjalankan tugas perkembangan maka akan menyebabkan ketidak bahagiaan bagi individu
tersebut dan akan mengalami kesulitan pada tugas perkembangan selanjutnya Achmad Juntika, 2011: 2. Adapun tugas perkembangan remaja menurut
Achmad Juntika, 2011: 2-3 adalah sebagai berikut: a. Mencapai hubungan-hubungan yang baru dan lebih matang dengan
teman-teman sebaya dari kedua jenis.
47
b. Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita. c. Menerima dan menggunakan fisiknya secara efektif.
d. Mencapai kebebasan emosional dari orang tua dan orang lainnya. e. Mencapai kebebasan keterjaminan ekonomis.
f. Memilih dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaanjabatan. g. Mempersiapkan diri bagi persiapan perkawinan dan berkeluarga.
h. Mengembangkan konsep-konsep dan ketrampilan intelektual yang diperlukan sebagai warga negara yang kompeten.
i. Secara sosial menghendaki dan mencapai kemampuan bertindak secara bertanggung jawab.
j. Mempelajari dan mengembangkan seperangkat sistem nilai-nilai dan etika sebagai pegangan untuk bertindak.
Tugas perkembangan remaja yang disampaikan Achmad Juntika di atas dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni tugas perkembangan yang berkaitan
dengan diri sendiri dan yang berkaitan dengan orang lain. Adapun tugas perkembangan yang berkaitan dengan diri sendiri yaitu mampu menerima
keadaan fisik secara efektif, mencapai kemandirian emosisonal, keterjaminan ekonomi, memilih dan mempersiapkan diri terkait dengan pekerjaan,
mengembangkan konsep dan ketrampilan intelektual, mempelajari sistem nilai dan etika sebagai pegangan untuk bertindak. Sedangkan tugas perkembangan
yang berkaitan dengan orang lain adalah mencapai hhubungan yang lebih matang dengan teman sebaga dari kedua jenis, mencapai peran sosial sebagai pria atau
wanita, mempersiapkan pernikahan dan berkeluarga, dn mampu bertindak yang
48
bertanggung jawab secara sosial. Menurut Carballo Sarlito Wirawan, 2006: 15 ada bebrapa tugas
perkembangan yang harus dilaksanakan oleh remaja, yaitu : a. Menerima dan mengintegrasikan pertumbuhan budaya
dalam kepribadiannya.
b. Menentukan peran dan fungsi seksualitas yang kuat dalam kebudayaan tempatnya berada.
c. Mencapai kedewasaan dengan kemandirian, kepercayaan diri, dan kemampuan untuk mengahdapi kehidupan.
d. Mencapai posisi yang diterima masyarakat. e. Mengembangkan hati nurani, tanggung jawab, moralitas, dan nilai-nilai
yang sesuai dengan lingkungan dan kebudayaan. f. Memecahkan problem-problem nyata dalam pengalaman sendiri kaitanya
dengan lingkungan. Tugas perkembangan yang disampaikan Carballo berbeda dengan yang
disampaikan Achmad Juntika. Carballo lebih menitikberatkan pada hubungan remaja dengan lingkungan sosialnya. Salah satu tugas perkembangan yang
harus dilakukan remaja adalah memecahkan problem-problem nyata yang mereka hadapi di lingkungannya. Dalam menghadapi permasalahan atau
situasi yang menekan seorang individu membutuhkan sebuah strategi. Upaya penyesuaian atau upaya untuk menghadapi, melawan atau menguasai problem
dan situasi yang menekan disebut sebagai strategi coping. Menurut Lazarus Santrock, 2003: 566 strategi coping berfokus masalah dianggap lebih dapat
49
memberikan manfaat kepada individu untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah yang ada.
D. Kerangka Pikir