Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

89 Tabel 14. Ringkasan Hasil Uji linearitas Korelasi hitung F p Keterangan X → Y 128,68 0,000 Linear Tabel 14 menunjukkan hasil analisis diketahui signifikansi p 0,000 ≤ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel dukungan sosial orang tua X dan strategi coping berfokus masalah Y memiliki hubungan yang linear. Dengan hasil tersebut semua data sudah memenuhi asumsi linearitas.

C. Pengujian Hipotesis

Sebelum penelitian dilakukan peneliti terlebih dahulu menyusun hipotesis, yaitu jawaban sementara dari permasalahan yang telah dirumuskan. Uji hipotesis ini dilakukan untuk menguji kebenaran dari jawaban sementara dan agar memperoleh kesimpulan hipotesis dalam penelitian ini yaitu “ada hubungan positif antara dukungan sosial orang tua dengan strategi coping berfokus masalah pada siswa kelas XII SMK Negeri 3 Yogyakarta”, hipotesis ini disebut sebagai hipotesis alternatif Ha. Sedangkan hipotesis nihil Ho pada penelitian ini adalah “Tidak ada hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan strategi coping berfokus masalah pada siswa kelas XII SMK Negeri 3 Yogyakarta”. Uji hipotesis yang dilakuakan Untuk melihat hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan strategi coping berfokus masalah digunakan analisis korelasi product moment. Hasil analisis SPSS for windows versi 21, korelasi kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini. 90 Tabel 15. Ringkasan Hasil Anlisis Korelasi antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan Strategi Coping Berfokus Masalah Hubungan Variabel N xy r xy r 2 p Ket X - Y 227 0,615 0,378 0,000 Ho ditolak Keterangan : X variabel bebas = Dukungan sosial orang tua Y variabel terikat = Strategi coping berfokus masalah Berdasarkan tabel 15, diketahui bahwa nilai signifikansi p adalah 0,000 ≤ 0,05 dan nilai hitung r 0,615 ≥ tabel r 0,138. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan strategi coping berfokus masalah pada siswa kelas XII SMK 3 Yogyakarta. Besarnya koefisien korelasi bertanda positif, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara dua variabel tersebut bersifat positif. Artinya, jika ada kenaikan atau peningkatan pada variabel dukungan sosial orang tua akan diikuti dengan peningkatan pada variabel strategi coping berfokus masalah. Koefisien korelasi tersebut juga menyatakan keeratan hubungan, dimana hubungan antara kedua variabel dapat dinyatakan kuat, hal ini karena nilai koefisien korelasi berada ditengah-tengah antara nilai 0 nol dengan +1. Menurut Sugiyono 2013: 257, intepretasi terhadap korelasi dapat dilihat menggunakan tabel pedoman koefisien korelasi, pada penelitian ini nilai koefisien korelasi 0,615 nilai tersebut menujukkan tingkat hubungan yang kuat. 91 Koefisien korelasi apabila dikuadratkan menunjuan koefisien determinan sebesar 0,378. Hal ini menunjukkan 37,8 keragaman strategi coping berfokus masalah dapat diketahui melalui variabel dukungan sosial oarang tua, atau dengan kata lain 37,8 variabel strategi coping berfokus masalah dipengaruhi oleh variabel dukungan sosial orang tua. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa 62,2 variabel strategi coping berfokus masalah dipengaruhi oleh variabel lain, selain variabel dukungan sosial orang tua.

D. Pembahasan