Faktor yang Mempengaruhi Strategi Coping Berfokus Masalah

20 cara aktif dimana mereka mengevaluasi informasi, membuat keputusan, dan menghadapi masalah. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa strategi coping berfokus masalah adalah strategi kognitif seseorang untuk menghadapi situasi yang menekan dengan secara aktif mengendalikan, mengatasi, dan menghadapi permasalahan guna menyelesaikan permasalahan yang ada. Individu akan berusaha mengubah situasi yang penuh tekanan dengan cara mengevaluasi informasi, membuat keputusan, dan menghadapi masalah. Dalam situasi yang menekan seseorang akan berusaha menangkap informasi di sekitarnya dan mengevaluasi informasi tersebut untuk selanjutnya mengambil keputusan guna menghadapi masalah yang ada.

2. Faktor yang Mempengaruhi Strategi Coping Berfokus Masalah

Pemilihan strategi coping pada seseorang dalam menghadapi masalah di pengaruhi oleh beberapa hal. Menurut Lazarus dan Folkman 1984: 157-164 terdapat beberapa hal yang menjadi sumber coping. Sumber yang mempengaruhi atau dapat dikatakan sebagai faktor yang mempengaruhi strategi coping adalah: a. Kesehatan fisik dan energi Kesehatan merupakan hal yang penting, karena jika individu sakit, lelah, dan lemah akan memiliki sedikit energi untuk menanggulangi masalah yang ada. Sedangkan individu yang sehat akan memiliki energi yang cukup untuk menangani masalah yang 21 ada. Individu yang merasa baik akan lebih mudah menanggulangi masalah yang ada dibanding individu yang merasa tidak baik. b. Keterampilan memecahkan masalah Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat. c. Keyakinan atau pandangan positif Keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting, seperti keyakinan akan nasib eksternal locus of control yang mengerahkan individu pada penilaian ketidakberdayaan yang akan menurunkan kemampuan strategi coping berfokus masalah. Keyakinan positif pada diri sendiri akan menghasilkan harapan bagi permasalahan yang sedang dihadapi. d. Keterampilan sosial Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat. e. Dukungan sosial Dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi dan emosional pada diri individu. Dukungan sosial dapat 22 berasal dari keluarga sebagai lingkungan sosial terkecil yang diberikan oleh orang tua, anggota keluarga lain, saudara. Kemudian lingkup sosial yang lebih luas lagi yaitu teman, dan lingkungan masyarakat sekitarnya. Dukungan sosial dapat diartikan sebagai bantuan yang diterima seseorang dari orang lain melalui hubungan formal atau informal. Dukungan yang nyata akan membuat individu mengupayakan penanggulangan masalah yang ada. f. Materi Materi menyediakan akses yang lebih mudah dan meningkatkan pemilihan coping. Dukungan ini meliputi sumber daya berupa uang, barang-barang atau layanan yang biasanya dapat dibeli. Dapat dilihat dari uraian di atas bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi strategi coping yaitu kesehatan fisik dan energi, keterampilan memecahkan masalah, keyakinan atau pandangan positif, keterampilan sosial, dukungan sosial, dan materi Sedangkan menurut Carver, dkk. Whyllistik Noerma Sijangga, 2010: 14 ada lima faktor yang mempengaruhi strategi coping, yaitu: a. Kepribadian Carver mengkarakteristikkan kepribadian berdasarkan tipenya. Kepribadian tipe A dengan ciri ambisius, kritis terhadap diri sendiri, tidak sabaran, mudah marah dan agresif akan cenderung menggunakan strategi coping berfokus emosi. Sedangkan individu dengan kepribadian tipe B dengan ciri rileks, tidak mudah terpancing 23 amarah, berbicara dan bersikap tenang, dan lebih suka memperluas pengalaman hidup akan cenderung menggunakan strategi coping berfokus masalah. b. Jenis Kelamin Secara teoritis dalam menghadapi suatu permasalah pria dan wanita memiliki cara yang berbeda. Dalam penelitian yang dilakukan Greenglass dan Noguchi Sarafino, 1995: 138 dikatakan bahwa wanita lebih memperhatikan reaksi emosional dibanding dengan pria yang lebih memprioritaskan pada tindakan langsung. c. Tingkat Pendidikan Individu yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi akan lebih tinggi pula perkembangan kognitifnya, sehingga akan memiliki penilaian yang lebih realistis dan coping mereka akan lebih aktif dibanding dengan individu yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah. d. Usia Rentang usia tertentu individu mempunyai tugas perkembangan yang berbeda, sehingga mempengaruhi cara untuk berfikir dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi disekelilingnya. e. Materi Setiap individu memiliki sumberdaya materi yang berbeda-beda. Dukungan materi ini meliputi uang, barang, atau layanan yang bisa dibeli. Kepemilikan materi ini dapat mempengaruhi seseorang dalam 24 mendapatkan akses terhadap penanganan masalah yang dihadapi. Seseorang yang memiliki materi yang lebih besar akan cenderung mudah mendapatkan akses terhadap coping. Sejalan dengan yang disampaikan Carver, Pramadi Lasmono Mikasari, 2010: 15-16 menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi coping berfokus masalah sebagai berikut: a. Jenis Kelamin Pria dan wanita memiliki cara yang berbeda dalam menghadapi masalah. b. Tingkat Pendidikan Individu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan lebih realistis dalam memecahkan masalah yang tengah dihadapi. c. Usia Seiring bertambahnya usia seseorang sejumlah struktur psikologis dan su mber-sumber untuk melakukan coping akan berubah dan akan membedakan seseorang dalam merespon tekanan. d. Status sosial ekonomi Individu dengan status sosial ekonomi rendah akan menampilkan coping yang kurang aktif atau menampilkan reaksi menolak dibanding dengan seseorang dengan status sosial lebih tinggi. 25 Faktor-faktor yang diungkapkan Carver Whyllistik Noerma Sijangga, 2010: 14 dan Pramadi Lasmono Mikasari, 2010: 15-16 hampir sama, keduanya lebih melihat pada apa yang ada dalam diri individu. Menurut Carver Whyllistik Noerma Sijangga, 2010: 14, faktor yang mempengaruhi strategi coping adalah kepribadian, jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, dan materi. Hampir senada dengan Carver faktor yang mempengaruhi strategi coping berfokus masalah menurut Pramadi Lasmono Mikasari, 2010: 15-16 adalah jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan status sosial ekonomi. Ada kesamaan antara kedua pendapat tersebut, dan ada pernyataan yang sama dan hampir mirip. Pernyataan yang hampir mirip yaitu faktor materi dengan faktor ekonomi. Dapat disimpulkan bahwa faktor yang diungkap kedua tokoh ini adalah kepribadian, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan status sosial ekonomi. Sedangkan faktor yang disampaikan oleh Lazarus dan Folkman lebih luas, yaitu kesehatan fisik dan energi, keterampilan memecahkan masalah, keyakinan atau pandangan positif, keterampilan sosial, dukungan sosial, dan materi.

3. Aspek - aspek Strategi coping Berfokus Masalah