7
5. Ketidakberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan atau memberi tanggapan. Saat siswa diberi pertanyaan, siswa hanya berbisik-bisik
dengan teman sebangkunya, karena tidak berani mengemukaan tanggapan. Mereka tidak menjawab pertanyaan karena mereka tidak berani untuk
mengatakan bahwa mereka belum paham dengan materi yang disampaikan oleh guru.
6. Respon siswa terhadap proses pembelajaran bercerita masih rendah. Siswa jarang mengajukan pertanyaan, siswa hanya duduk, mecatat apabila sudah
disuruh oleh guru. 7. Pendekatan keterampilan proses belum diterapkan dalam keterampilan
bercerita di SDN 1 Kalimanah Wetan.
C. Pembatasan Masalah
Permasalahan yang telah diuraikan dalam identifikasi masalah masih terlalu luas, sehingga peneliti tidak dapat meneliti secara keseluruhan. Oleh
karena itu, permasalahan yang diteliti dibatasi pada pelaksanaan peningkatan proses pembelajaran bercerita, dan menggunakan pendekatan keterampilan
proses dalam meningkatkan keterampilan bercerita pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kalimanah Wetan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah, maka permasalahan yang dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
8
1. Bagaimanakah meningkatkan proses pembelajaran bercerita menggunakan pendekatan keterampilan proses pada siswa kelas V SD Negeri 1
Kalimanah Wetan? 2. Bagaimana
meningkatkan keterampilan
bercerita menggunakan
keterampilan proses pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kalimanah Wetan?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut.
1. Untuk meningkatkan proses pembelajaran bercerita menggunakan pendekatan ketrampilan proses pada siswa kelas V SD Negeri 1
Kalimanah Wetan. 2. Untuk meningkatkan keterampilan bercerita menggunakan keterampilan
proses pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kalimanah Wetan.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis
a. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.
b. Hasil penelitian ini diharapkan merupakan salah satu model pembelajaran khususnya untuk bercerita, sehingga membantu guru
dalam meningkatkan keterampilan bercerita.
9
2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa
1 Meningkatkan keaktifan, dan kreativitas belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi bercerita.
2 Siswa lebih mudah menguasai pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya keterampilan bercerita.
3 Menumbuhkan sikap kritis terhadap hasil kerja sendiri. b. Bagi Guru
1 Penelitian ini dapat dijadikan referensi tindakan dalam meningkatkan keterampilan bercerita.
2 Penelitian ini dapat dijadikan referensi model yang efektif dalam pembelajaran melalui pendekatan keterampilan proses.
c. Bagi Peneliti 1 Menambah pengetahuan tentang bidang ilmu yang dipelajari
penulis. 2 Ditemukan teknik pembelajaran materi bercerita.
3 Peneliti dapat membantu guru memperbaiki kinerjanya, berkembang secara profesional, dan dapat meningkatkan rasa
percaya diri.
10
d. Bagi Sekolah 1 Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk merumuskan
kebijakan sekolah dalam kegiatan belajar mengajar bagi guru kelas V SD N 1 Kalimanah Wetan pada tahun-tahun mendatang.
2 Dapat menjadi suatu bahan acuan terhadap putusan yang tepat dalam penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia.
G. Definisi Operasional