Pengamatan Observation Tindakan Siklus II Refleksi Tindakan Siklus II

71

c. Pengamatan Observation Tindakan Siklus II

Pengamatan dilaksanakan oleh peneliti dan guru kolaborator selama proses kegiatan pembelajaran keterampilan bercerita siswa melalui pendekatan keterampilan proses. Data yang diperoleh yaitu dari hasil observasi antara peneliti dan guru kolaborator selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan setelah diberikan perlakuan kepada subjek untuk mengukurketerampilan bercerita siswa melalui pendekatan keterampilan proses. Berdasarkan hasil observasi berupa latihan keterampilan bercerita siswa melalui pendekatan keterampilan proses siswa kelas V pada siklus II termasuk kategori tinggi. Total skor perolehan siswa setelah diberikan tindakan yaitu sebesar 16,29 81,44 dari skor ideal sebesar 20. Pada kegiatan awal guru sudah mampu mengkondisikan siswa, memotivasi serta mengadakan apersepsi dengan baik. Selain itu, siswa juga memiliki antusias yang sangat baik dalam mengikuti pembelajaran. Pada kegiatan ini guru dan siswa sudah mulai menguasai pendekatan proses, sehingga penerapannya menjadi lebih baik dalam keterampilan bercerita. Kemudian pada kegiatan inti, guru mampu merefleksikan hasil pembelajaran dengan baik yang ditindak lanjuti serta diakhiri dengan menutup pelajaran. Berikut skor penelitian pendekatan keterampilan proses pada tindakan siklus II 72 Tabel 9. Skor Rata-rata Pendekatan Keterampilan Proses Siklus II RESPONDEN PERTEMUAN KE-1 PERTEMUAN KE-2 SKOR RATA- RATA 1 15 16 15,5 2 15 17 16 3 15 16 15,5 4 16 16 16 5 15 16 15,5 6 15 16 15,5 7 14 15 14,5 8 16 16 14,5 9 15 16 15,5 10 14 16 15 11 15 16 15,5 12 15 16 15,5 13 14 16 15 14 13 14 13,5 15 16 17 16,5 16 15 16 15,5 17 15 16 15,5 18 15 16 15,5 19 17 19 18 Skor rata-rata kelas 16,29 Skor ideal 20 Persentase 81,44 Keterangan Terampil

d. Refleksi Tindakan Siklus II

Refleksi tindakan siklus II dilakukan dengan menganalisis data dilakukan terhadap data hasil observasi dan data hasil tes yang dilakukan pada subjek. Data hasil observasi terdiri dari keterampilan bercerita siswa melalui pendekatan keterampilan proses yang dilakukan siswa selama mengikuti pelajaran berlangsung. Data hasil tes merupakan dari hasil tes pasca tindakan siklus II keterampilan bercerita siswa melalui pendekatan keterampilan proses pada siswa kelas V. 73 Berdasarkan data hasil observasi dapat diketahui bahwa keterampilan bercerita siswa melalui pendekatan proses telah mencapai kriteria tinggi dengan skor perolehan 87. Sedangkan hasil tes keterampilan bercerita siswa melalui pendekatan keterampilan proses siswa kelas V pada siklus II menunjukkan bahwa nilai rata-rata keterampilan bercerita siswa kelas V sebesar 76,89. Nilai tes keterampilan bercerita siswa pada siklus II terdiri atas 2 siswa yang belum tuntas 10,5, sedangkan siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak17 siswa 89,5. Berikut hasil kategori kecenderungan keterampilan bercerita siklus II. Tabel 10. Kategori Kecenderungan Keterampilan Bercerita Keterangan f Tuntas 17 89,5 Belum Tuntas 2 10,5 N 19 100 Keterampilan bercerita siswa melalui pendekatan keterampilan proses mengalami peningkatan. Nilai rata-rata keterampilan bercerita siswa pada siklus I sebesar 71,26 sedangkan nilai keterampilan bercerita siswa siklus II sebesar 76,89 sehingga mengalami peningkatan sebesar 8,49. Nilai rata-rata keterampilan siswa kelas V secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini. 74 Tabel 11. Nilai Rata-rata Keterampilan Bercerita Siklus 2 Responden Nilai Rata- rata Keterangan 1 68,5 BT 2 78 T 3 75,5 T 4 78 T 5 68 BT 6 77,5 T 7 75 T 8 81 T 9 76,5 T 10 78 T 11 75,5 T 12 74,5 BT 13 74 BT 14 67 BT 15 78 T 16 78,5 T 17 80 T 18 75 T 19 85 T Perbandingan nilai mean keterampilan bercerita siswa melalui pendekatan keterampilan proses mulai dari pre tindakan, pasca tidakan siklus I dan Pasca tindakan siklus II dapat disajikan dalam bentuk grafik dibawah ini: 75 Perbandingan Nilai Rata-Rata Mean Tiap Siklus 71,26 76,89 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 62,84 PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II Gambar 3. Grafik Nilai Mean Keterampilan Bercerita Siswa melalui Pendekatan Keterampilan Proses Dari Pra Tindakan, Pasca Tidakan Siklus I dan Pasca Tindakan Siklus II Perbandingan nilai keterampilan bercerita siswa berdasarkan nilai rata-rata pra siklus, siklus I dan siklus II dapat disajikan dalam bentuk grafik dibawah ini. 76 90,0 80,0 70,0 60,0 50,0 40,0 30,0 20,0 10,0 0,0 15,8 84,2 52,6 47,4 89,5 Perbandingan Nilai Keterampilan Bercerita Tuntas Belum Tuntas 10,5 Pra Siklus Siklus I Siklus II Gambar 4. Grafik Perbandingan Nilai Keterampilan Bercerita Siswa melalui Pendekatan Keterampilan Proses Berdasarkan Nilai Rata-rata dari Pra Tindakan, Pasca Tidakan Siklus I dan Pasca Tindakan Siklus II Peneliti bersama dengan guru merefleksi dari semua tindakan yang diberikan pada siklus II. Berdasarkan hasil refleksi menunjukkan bahwa siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan belajar telah mencapai 89,5. Hal ini berarti jumlah siswa yang mendapat nilai sesuai standar nilai rata-rata telah mencapai lebih dari 85. Dengan demikian, penelitian ini siklus III tidak perlu dilakukan karena siklus II telah berhasil sesuai kriteria keberhasilan. 77

B. Pembahasan 1. Penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran

bercerita pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kalimanah Wetan Penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran bercerita terbagi menjadi tiga tahap yakni kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan awal yang dilakukan guru antara lain: menyiapkan materi yang akan dipelajari, mengkondisikan siswa, membuka pelajaran, memberi motivasi, memberitahukan tujuan pembelajaran dan mengadakan apersepsi. Kegiatan inti dalam penerapan pendekatan keterampilan proses dimulai dari menjelaskan materi tentang bercerita. Saat guru menjelaskan materi tentang bercerita, siswa mendengarkan dan memperhatikan guru yang membacakan cerita langkah mengobservasi. Setelah selesai, kemudian siswa dibuat kelompok berdasarkan tempat duduk terdekat langkah menggolongkan. Beberapa siswa membaca teks secara bergantian, sementara siswa yang lain memperhatikan cerita tersebut. Kemudian langkah berikutnya siswa berdiskusi secara kelompok untuk mengungkapkan kembali cerita yang telah dibacakan sebelumnya dengan bantuan bimbingan guru langkah memprediksi. Hasil diskusi kelompok kemudian dibahas di depankelas langkah mengukur. Setelah dibahas bersama kemudian siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi langkah menyimpulkan. Kemudian kegiatan penutup dilakukan dengan guru

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BERCERITA LISAN MELALUI PENDEKATAN Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Bercerita Lisan Melalui Pendekatan Pragmatik Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Andong Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Menggunakan Pendekatan Kontekstual Padasiswa Kelas V SD Negeri 3 Sajen Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten 2012/2013.

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA SISWA KELAS V SD NEGERI CEPIT PENDOWOHARJO BANTUL.

1 5 162

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KASONGAN BANTUL.

0 3 261

EFEKTIFITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN GESTALT TERHADAP PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KALIMANAH, PURBALINGGA.

3 24 188

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI METODE MIND MAP SISWA KELAS V SD NEGERI GOLO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 234

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI METODE MIND MAP SISWA KELAS V SD NEGERI GULON 2 KECAMATAN SALAM KABUPATEN MAGELANG.

0 0 294

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIANDAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV PADA POKOK BAHASAN GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARANBERBASIS MASALAH DI SD NEGERI 1 KALIMANAH WETAN

0 0 13

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN PROSES BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI GARIS DAN SUDUT MELALUI PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS VIID DI SMP NEGERI 2 KALIMANAH

0 0 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN PROSES 5 FASE DI KELAS V SD NEGERI 1 GEMBONGAN

0 0 14