Validitas alat ukur Reliabilitas alat ukur

aitem-aitem yang berkualitas baik akan digunakan sebagai alat ukur penelitian yang sesungguhnya. Aitem-aitem yang berkualitas akan ditunjukkan oleh koefisiensi korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala yang tinggi. Pengujian daya beda aitem menghendaki dilakukannya komputasi yang menghasilkan koefisien korelasi aitem-total r ix yang dikenal pula dengan sebutan parameter daya beda aitem Azwar, 2010. Selain aitem-aitem tersebut, di dalam alat ukur juga tertera identitas yang harus diisi oleh subjek penelitian. Identitas tersebut terbagi atas identitas ibu dan identitas anak. Identitas ibu terdiri dari nama atau inisial, usia dan pendidikan terakhir. Sedangkan identitas anak terdiri dari nama atau inisial, jenis kelamin dan usia anak. Setelah uji coba selesai, maka selanjutnya peneliti melakukan penomoran kembali terhadap aitem-aitem skala untuk dijadikan sebagai alat pengumpulan data penelitian yang sebenarnya.

E. Validitas, Reliabilitas Alat Ukur dan Uji Daya Beda Aitem

Validitas dan reliabilitas merupakan dua syarat dalam menentukan kualitas alat ukur, sedangkan kualitas akan menentukan baik atau tidaknya suatu penelitian. Berangkat dari dua syarat tersebut, maka alat ukur yang baik dapat mencerminkan keadaan sesungguhnya dari permasalahan yang diteliti.

1. Validitas alat ukur

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrument atau alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya dan memberikan hasil yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud diadakannya pengukuran tersebut Azwar, 2005. Validitas yang Universitas Sumatera Utara digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi content validity. Validitas ini menunjukkan sejauh mana aitem-aitem dalam skala telah komprehensif mencakup semua aspek dalam penelitian dan tingkat relevansinya. Suryabrata 2004 mengatakan bahwa validitas isi menunjukkan kepada sejauh mana aitem-aitem yang dilihat dari isinya dapat mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Ukuran sejauh mana ini ditentukan berdasar derajat repesentatifnya alat ukur itu bagi isi hal yang akan diukur. Validitas isi alat ukur ditentukan melalui pendapat profesional professional judgement dalam proses telaah soal. Dengan menggunakan spesifikasi alat ukur yang telah ada, akan dilakukan analisa logis untuk menetapkan apakah aitem-aitem yang telah dikembangkan memang mengukur representatif bagi apa yang dimaksudkan untuk diukur.

2. Reliabilitas alat ukur

Reliabilitas sebenarnya mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi di antara individu lebih ditentukan oleh faktor eror kesalahan daripada faktor perbedaan yang sesungguhnya. Pengukuran yang tidak reliabel tentu tidak akan konsisten pula dari waktu ke waktu Azwar, 2010. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati angka 1 menandakan semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, koefisien yang semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas yang dimiliki. Universitas Sumatera Utara Menurut Azwar 2010 pengukuran pada aspek-aspek sosial-psikologis yang mencapai angka koefisien reliabilitas 1 tidak pernah dijumpai, dikarenakan manusia sebagai subjek pengukuran psikologis merupakan sumber eror yang potensial. Menurut Triton 2006 kategori reliabilitas pengukuran terbagi atas 5 lima bagian, yaitu: 1. 0,00 sd 0,20 kurang reliabel 2. 0,20 sd 0,40 agak reliabel 3. 0,40 sd 0,60 cukup reliabel 4. 0,60 sd 0,80 reliabel 5. 0,80 sd 1,00 sangat reliabel Teknik yang digunakan adalah teknik koefisiensi Alpha Cronbach. Selanjutnya, pengujian realibilitas ini akan menghasilkan realibilitas dari skala gambaran. Uji reliabilitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows Versi 16.0.

3. Uji Daya Beda Aitem

Dokumen yang terkait

Gambaran Kebahagiaan Pada Ibu yang Memiliki Anak Autisme

13 102 56

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesejahteraan Psikologis Ibu yang Memiliki Anak Tunagrahita di Kota Salatiga T1 462012052 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesejahteraan Psikologis Ibu yang Memiliki Anak Tunagrahita di Kota Salatiga T1 462012052 BAB II

0 2 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesejahteraan Psikologis Ibu yang Memiliki Anak Tunagrahita di Kota Salatiga T1 462012052 BAB IV

0 1 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesejahteraan Psikologis Ibu yang Memiliki Anak Tunagrahita di Kota Salatiga T1 462012052 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesejahteraan Psikologis Ibu yang Memiliki Anak Tunagrahita di Kota Salatiga

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesejahteraan Psikologis Ibu yang Memiliki Anak Tunagrahita di Kota Salatiga

0 2 109

BAB II LANDASAN TEORI A. KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL-BEING) 1. Definisi Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well-Being) - Gambaran Kesejahteraan Psikologis Pada Ibu Yang Memiliki Anak Tunagrahita

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN - Gambaran Kesejahteraan Psikologis Pada Ibu Yang Memiliki Anak Tunagrahita

0 0 15

GAMBARAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK TUNAGRAHITA SKRIPSI Guna Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi

0 0 19