E. Analisis Data
Dalam menganalisis dokumen, metode yang digunakan adalah analisis konten. Penggunaan teknik analisis konten content analysis karena data-data
tersebut memerlukan penjelasan secara deskriptif. Menurut Barelson dalam Zuchdi 1993: 1, analisis konten adalah suatu teknik penelitian untuk
menghasilkan deskripsi yang objektif, sistematik dan bersifat kuantitafif mengenai isi yang terungkap dalam komunikasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji,
mendeskripsikan, menginterpretasikan dan mengkomunikasikan data yang diperoleh secara objektif.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan data yang telah dikumpulkan yaitu berupa catatan hasil analisis dokumen kurikulum
dengan CECR, kemudian disajikan dalam bentuk tabulasi. Setelah data dibandingkan dicari perbedaannya dan ditemukan ketidaksesuaian yang mengacu
pada indikator keberhasilan. Langkah terakhir pembuatan kurikulum alternatif yang disusun berdasarkan perbandingan kurikulum di Pusdiklat Bahasa Badiklat
Kemhan RI dengan CECR.
F. Validitas dan Reliabilitas
Validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi artinya ketepatan daripada suatu tes dilihat dari segi isi
tersebut. Jika dikaitkan dengan kurikulum, isi kurikulum dikatakan valid, apabila materi kurikulum pengajaran bahasa asing tersebut merupakan bahan-bahan yang
representatif terhadap teori belajar bahasa asing. Dengan kata lain sebuah
kurikulum dikatakan memiliki validitas isi apabila kurikulum dapat mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang
diberikan. Dalam hal ini isi kurikulum tersebut meliputi indikator keberhasilan, pembagian jam pelajaran dan materi yang diberikan. Validitas isi dapat tercapai
sejak saat penyusunan kurikulum dengan cara merinci materi dalam buku pelajaran.
http:file.upi.eduDirektoriFIPJUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN196807 291998021-SURYADIVALIDITAS_tes.pdf.
Para siswa dalam kursus intensif bahasa Prancis di Pusdiklat bahasa Badiklat Kemhan RI, diharapkan memiliki kemampuan di luar kebahasaan seperti
terminologi, terjemahan dan kosakata. Pada kurikulum alternatif ini, materi yang disusun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sehingga kurikulum tersebut
dapat dikatakan valid. Validitas yang kedua adalah validitas konstruk, sebuah kurikulum dikatakan
memiliki validitas konstruksi apabila seluruh aspeknya dapat mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam tujuan pembelajaran khusus. Untuk
mengetahui apakah suatu kurikulum memenuhi syarat-syarat validitas konstruksi atau tidak, maka kita harus membandingkan susunan kurikulum tersebut dengan
syarat-syarat penyusunan kurikulum yang baik. Dalam mempelajari bahasa asing secara otomatis akan bersinggungan dengan
sisi pragmatik, semantik dan kebudayaan. Pada kurikulum Pusdiklat Bahasa Prancis Badiklat Kemhan RI, materi-materi yang sebaiknya diberikan tidak
terkandung di dalamnya. Pada kurikulum Alternatif yang dibuat kandungan materi tentang kebudayaan diberikan sehingga aspek tersebut sesuai dengan tujuan.
Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas expert-judgement. Peneliti melakukan konsultasi dan berdiskusi dengan para ahli dalam hal ini adalah bapak
Herman, M.Pd. selaku ahli dalam pengajaran bahasa Prancis dan bahasa kedua serta ibu Dyah Setyowati Ciptaningrum, S.Pd., M.Ed. selaku ahli dalam
pengajaran bahasa asing, untuk menghindari subjektivitas sehingga tercapai reliabilitas yang akurat.