Daya Tawar Konsumen Strategi Pengembangan Usaha Kecap CV Maja Menjangan, Majalengka, Jawa Barat

21 pengambilalihan antar pesaing memungkinkan meningkatnya skala ekonomi dan mendorong transfer sumber daya dan kompetensi. 2 Strategi Intensif Intensive Stategy Stategi intensif merupakan strategi yang memerlukan usaha-usaha intensif untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada. Strategi intensif dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. a. Penetrasi pasar Market Penetration Strategi penetrasi pasar merupakan strategi yang dilakukan dengan meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar mencakup peningkatkan jumlah tenaga penjual, meningkatkan biaya belanja iklan, penawarkan promosi penjualan yang ekstensif atau peningkatkan dalam hal pemasaran. b. Pengembangan pasar Market Development Strategi pengembangan pasar merupakan strategi yang dilakukan dengan memperkenalkan produk atau jasa yang ada saat ini ke daerah-daerah geografis yang baru. c. Pengembangan produk Product Development Strategi pengembangan produk merupakan strategi yang dilakukan dengan meningkatkan penjualan melalui perbaikan produk atau jasa saat ini atau mengembangkan produk atau jasa baru. 3 Strategi Diversifikasi Diversification Strategy Strategi diversifikasi merupakan strategi yang dibuat dengan tujuan untuk menambah produk-produk baru dari suatu perusahaan. Strategi diversifikasi dapat dilakukan melalui diversifikasi terkait, diversifikasi tidak terkait, dan diversifikasi horizontal. a. Diversifikasi Terkait Consentric Diversification Strategi diversifikasi terkait atau terfokus adalah strategi menambah produk baru atau jasa baru tetapi berhubungan dalam lintas bisnis. b. Diversifikasi Tidak Terkait Conglomerate Diversification Strategi diversifikasi tidak terkait adalah strategi menambah produk atau jasa baru tetapi tidak saling berkaitan dalam lintas bisnis. c. Diversifikasi Horizontal HorizontalDiversification Strategi diversifikasi horizontal adalah strategi menambah produk atau jasa baru tetapi tidak berkaitan dalam lintas bisnis dan masih untuk pelanggan saat ini. 4 Strategi Defensif Defensive Strategy Strategi defensif merupakan suatu strategi yang dibuat dengan tujuan agar perusahaan melakukan tindakan-tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar, termasuk mengalami kebangkrutan. Strategi defensif dapat dilakukan melaui tiga cara yaitu penciutan, divestasi, dan likuidasi. a. Penciutan Retrenchment Penciutan terjadi ketika suatu organisasi mengelompokkan ulang melalui pengurangan asset dan biaya untuk membalikkan penjualan dan laba yang menurun. Kadang kala disebut pembalikan atau strategi reorganisasional. Penciutan didesain untuk memperkuat kompetensi khusus dasar suatu organisasi. Selama penciutan, para penyusun strategi bekerja dengan sumber daya yang terbatas dan menghadapi tekanan dari pemegang saham, karyawan dan media. Penciutan dapat melibatkan penjualan lahan dan gedung untuk memperoleh kas 22 yang diperlukan, mengurangi lini produk, menutup bisnis yang tidak memperoleh laba, menutup pabrik yang tua atau kuno, mengotomatisasi proses, mengurangi jumlah karyawan dan menciptakan sistem kontrol pengendalian beban. b. Divestasi Divestiture Strategi divestasi adalah strategi yang dilakukan dengan menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi. Divestasi sering digunakan untuk memperoleh modal segar untuk akuisisi atau investasi strategis lebih jauh. Divestasi dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategi penciutan untuk membebaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal atau yang tidak sesuai dengan tujuan kegiatan-kegiatan perusahaan yang lain. c. Likuidasi Likuidation Likuidasi merupakan strategi yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara menjual seluruh asset perusahaan, secara terpisah-pisah atau sepotong-potong untuk kekayaan berwujud. Likuidasi adalah suatu pengakuan kekalahan dan memiliki konsekuensi yang bisa menjadi sebuah strategi yang sulit secara emosional tetapi dengan cara ini lebih baik karena dengan menghentikan operasi maka perusahaan dapat menghindari kerugian yang uang dalam jumlah yang besar. Siklus Hidup Produk Siklus hidup produk adalah kurva yang menyatakan mengenai keadaan atau kondisi suatu perusahaan. Daur hidup produk dibagi menjadi empat keadaan, yaitu keadaan perkenalan, keadaan tumbuh, dan keadaan dewasa, dan keadaan menurun. Kondisi ini dipengaruhi oleh kombinasi input yang akan menghasilkan sebuah output yang akhirnya mempengaruhi tingkat penerimaan suatu usaha. Gambar dan penjelasan mengenai ketiga keadaan tersebut sebagai berikut, Gambar 3 Siklus hidup produk Sumber: Kotler 2005 Penjelasan mengenai kondisi pada siklus hidup produk sebagai berikut, 1. Strategi pada bisnis perkenalan dan yang tumbuh Suatu industri yang baru muncul biasanya menganggap bahwa tidak terdapat aturan main dalam kancah bisnis sehingga industri tersebut melalaikan perumusan strategi. Risiko dan peluang pasti ada dalam bisnis sehingga akan lebih baik jika risiko dan peluang dikelola dengan secermat-cermatnya.