19
harga dan biaya penjual; 5 jika mereka memegang kendali mengenai apa dan kapan mereka bias membeli produk.
Analisis Lingkungan Internal
Analisis internal menekankan pada identifikasi dan evaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan pada area fungsional bisnis. Dibandingkan dengan audit
eksternal, maka proses menjalankan audit internal memberikan lebih banyak peluang untuk pihak berpartisipasi guna memahami bagaimana pekerjaan,
departemen, dan divisi mereka. Tujuan analisis faktor lingkungan internal adalah mengenali kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan dalam usahanya
memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman.
Menurut David 2010, lingkungan internal terdiri dari manajemen, pemasaran, keuangan, produksioperasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem
informasi manajemen. Penjelasan mengenai aspek-aspek tersebut sebagai berikut. a. Manajemen
Terdapat fungsi manajemen yang terdiri atas lima aktivitas dasar, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf dan
pengendalian. b. Pemasaran
Pemasaran dapat
digambarkan sebagai
proses mendefinisikan,
mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa. Terdapat tujuh fungsi dasar pemasaran: 1analisis
pelanggankonsumen; 2 penjualan produkjasa; 3 perencanaan produk dan jasa; 4 penetapan harga; 5 distribusi; 6 riset pemasaran; dan 7 analisis peluang.
Apabila fungsi-fungsi ini telah dipahami maka dapat membantu penyusun strategi dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pemasaran.
c. KeuanganAkuntansi
Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu organisasi merupakan hal yang penting guna memformulasikan strategi secara efektif. Likuidasi,
leverage, modal kerja, profitabilitas, utilitas aset, arus kas, dan modal perusahaan dapat menghapuskan beberapa strategi dan mengubah rencana implementasi.
Fungsi keuanganakuntansi terdiri dari tiga keputusan seperti keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan pembagian dividen.
d. ProduksiOperasi
Manajemen produksioperasi berhubungan dengan input, transformasi, dan output yang bervariasi antar industri dan pasar. Fungsi produksioperasi terdiri
dari semua aktivitas yang mengubah input menjadi barang dan jasa, yaitu proses, kapasitas, sediaan, tenaga kerja, dan mutu.
e. Penelitian dan Pengembangan
Bidang utama kelima dalam operasi internal yang harus dievaluasi untuk kekuatan dan kelemahan spesifik adalah penelitian dan pengembangan. Distribusi
biaya antara berbagai aktivitas litbang bervariasi antara perusahaan dan industri tetapi total biaya biasanya tidak melebihi biaya produksi dan biaya awal
pemasaran. Empat pendekatan untuk menentukan alokasi anggaran litbang yang biasanya digunakan, yaitu 1 membiayai sebanyak-banyaknya proposal proyek,
2 menggunakan metode persentase penjualan, 3 menganggarkan jumlah yang sama dengan pengeluaran litbang pesaing, 4 memutuskan berapa banyak produk
baru yang berhasil, yang dibutuhkan dan bekerja mundur. Litbang dalam
20
organisasi memiliki dua bentuk dasar, yaitu 1 litbang internal; 2 kontrak litbang.
f. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen menerima bahan mentah dari evaluasi internal dan eksternal dari suatu organisasi. Ia mengumpulkan tentang data pemasaran,
keuangan, produksi, dan yang berhubungan dengan karyawan secara internal, serta faktor sosial, budaya, demografi, lingkungan, ekonomi, politik, peraturan
pemerintah, teknologi dan kompetitif secara eksternal. Data tersebut kemudian diintegrasikan dalam cara yang dibutuhkan untuk mendukung pengambilan
keputusan manajerial. Kegunaan sistem informasi manajemen adalah untuk memperbaiki kinerja suatu perusahaan dengan memperbaiki kualitas keputusan
manajerial, dan sistem informasi yang efektif. Berdasarkan hal ini, mengumpulkan, memberi simbolkode, menyimpan, mensintesis, dan menyajikan
informasi dalam bentuk yang dapat menjawab pertanyaan penting operasi dan strategis. Jantung dari sistem informasi manajemen adalah database yang berisi
catatan dan data yang penting bagi manajer. Sistem informasi manajemen menerima bahan mentah dari evaluasi internal dan eksternal suatu organisasi. Ia
mengumpulkan data tentang pemasaran, keuangan, produksi, dan yang berhubungan dengan karyawan secara internal, serta faktor sosial, budaya,
demografi, lingkungan, ekonomi, politik, peraturan pemerintah, teknologi, dan kompetitif secara eksternal. Data kemudian diintegrasikan untuk mendukung
pengambilan keputusan manajerial.
Jenis-Jenis Strategi Alternatif
Menurut David 2010, pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan atas empat kelompok strategi, yaitu :
1 Strategi Integrasi Integration Strategy
Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan kendali lebih besar terhadap distributor, pemasok dan atau para pesaingnya. Strategi integrasi dapat
dilakukan melalui beberapa cara, antara lain integrasi ke depan, integrasi ke belakang dan integrasi horizontal.
a.
Integrasi ke depan Forward Integration Integrasi ke depan adalah strategi untuk mencari kepemilikan atau
meningkatkan kendali atas distributor atau peritel. Saat ini semakin banyak produsen atau pemasok yang menjalankan strategi intergasi kedepan dengan
membuat situs web untuk menjual produk secara langsung kepada konsumen atau langsung mendirikan sebuah usaha yang menjual produk-produk yang dihasilkan
oleh perusahaan tersebut. b.
Integrasi ke belakang Backward Integration Integrasi ke belakang adalah strategi untuk mencari kepemilikan atau
meningkatkan kendali atas pemasok perusahaan. Strategi ini tepat untuk dilakukan ketika pemasok perusahaan saat ini tidak dapat diandalkan dari segi kualitas dan
kuantitas, harga yang terlalu mahal atau tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan sesuai waktu yang telah disepakati.
c.
Integrasi horizontalHorizontal Integration Integrasi horizontal adalah strategi untuk mencari kepemilikan atau
meningkatkan kendali atas pesaing perusahaan. Merger, akuisisi, dan