Riset Pemasaran Analisis Peluang

48 Gambar 8 Alur Produksi Kecap Maja Menjangan di CV Maja Menjangan Sumber: CV Maja Menjangan 2013 Penyimpanan Pembotolan Penutupan dan penyegelan Pengepakan Pasteurisasi Pencucian Filtra kecap Filtrasi III Perebusan I Pemasakan Pemasakan gula merah Filtrasi Kotoran Uap air Pasteurisasi Penirisan Fermentasi I Penjemuran Pembersihan kapang Fermentasi II Filtrasi I Kedelai hitam hasil fermentasi II Perebusan II Filtrasi II Air bersih Larutan garam 17 Air bersih Air bersih Air kotor Uap air Tetesan air Miselia kapang Larutan garam Uap air Ampas kecap 49 Penelitian dan Pengembangan Penelitian dan pengembangan membutuhkan dana yang besar tetapi dapat diatasi melalui kerja sama dengan institusi yang dapat melalukan penelitian dan pengembangan. Penelitian dan pengembangan dimaksudkan agar CV Maja Menjangan dapat bersaing dengan pesaing yang ada di industri kecap. Selama ini CV Maja Menjangan belum memiliki divisi penelitian dan pengembangan tersendiri. Kegiatan litbang saat ini merupakan bagian dari tugas direktur utama beserta manajernya. Upaya pengembangan produk selama ini yang dilakukan perusahaan adalah menciptakan rasa kecap yang baru dengan menggunakan jenis gula yang berbeda dan larutan garam yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dampak dari perubahan bahan baku terhadap rasa, aroma, dan kekentalan kecap. Penelitian lainnya yang dilakukan adalah masalah bahan kemasan serta ukuran kemasan kecap yang diinginkan konsumen. Bahan kemasan menjadi masalah karena botol kaca yang ada terkadang tidak sesuai dengan klasifikasi yang telah ditentukan oleh CV Maja Menjangan. Ukuran kemasan yang akan dikembangkan adalah dalam bentuk kemasan isi ulang. Pengembangan ini dilakukan agar mengurangi kebutuhan perusahaan akan botol kaca dan menambah variasi kemasan dari kecap Maja Menjangan. Kendala yang dihadapi perusahaan dalam melakukan kegitan litbang yaitu masalah finansial, kurangnya fasilitas dan peralatan penelitian. Selain itu, sumber daya manusia yang bepotensi dalam bidang litbang produk perusahaan juga masih sangat terbatas baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen dapat bermanfaat untuk CV Maja Menjangan karena manajemen dapat menganalisis berbagai hal yang dapat menghasilkan keuntungan maksimal. Selain itu, melalui sistem informasi manajemen, manajemen dapat mengambil keputusan dalam hal pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh dari pasar. Sistem informasi manajemen memberikan kemudahan informasi kepada manajemen mengenai harga maupun kondisi pasar terkini. Kelemahan perusahaan di bidang sistem informasi manajemen adalah tidak adanya sumber daya dalam perusahaan yang dapat menggunakan sistem informasi manajemen untuk mengambil keputusan dan belum adanya situs resmi. Hal ini disebabkan terbatasnya pemahaman dan fasilitas serta sumber daya manusia yang mampu menggunakan dan mengelola program komputer dan sofware yang membantu dalam merumusan keputusan yang layak. Melalui situs resmi, manajemen dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan pihak investor mengenai produk yang dihasilkan. Kelemahan yang ada menyebabkan informasi yang dapat diperoleh CV Maja Menjangan terbatas, baik informasi kondisi pasar maupun informasi harga. Analisis Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal yang dihadapi oleh CV Maja Menjangan terdiri dari lingkungan yang bersifat umum dan lingkungan industri. Analisis terhadap lingkungan eksternal meliputi: 1 kekuatan ekonomi; 2 kekuatan sosial, budaya, 50 demografi dan lingkungan; 3 kekuatan politik, pemerintah dan hukum; 4 kekuatan teknologi; dan 5 kekuatan kompetitif. Kekuatan Ekonomi Meningkatnya pendapatan per kapita dari masyarakat Jawa Barat akan memberikan dampak pada peningkatan pola konsumsi. Meningkatnya pola konsumsi masyarakat akan memberikan dampak yaitu meningkatnya kunjungan masyarakat ke daerah wisata dan meningkatnya permintaan akan suatu produk. Tabel 15 Produk domestik regional bruto atas dasar harga berlaku menurut Jawa Barat, 2007 - 2011 Juta Rupiah Jawa Barat 2007 526 220 225.1 2008 633 283 483.36 2009 689 841 314.34 2010 771 593 860.47 2011 861 006 347.79 Sumber: BPSJabar 2013 Meningkatnya PDRB menunjukkan peningkatan konsumsi masyarakat Jawa Barat. Peningkatan konsumsi dapat dilihat dari berbagai sektor. Salah satunya adalah sektor pariwisata. Kabupaten Majalengka adalah kabupaten yang berada di daerah Priangan Timur. Kabupaten Majalengka merupakan salah satu tujuan wisata di daerah Priangan Timur karena memiliki tempat wisata yang menarik. Kabupaten Majalengka sebagai tujuan wisata ini telah meningkatkan perekonomian masyarakat dan produk khas Kabupaten Majalengka dicari oleh para wisatawan sebagai buah tangan atau oleh-oleh. Dampak dari meningkatnya wisatawan adalah peningkatan perekonomian masyarakat di Kabupaten Majalengka. Selain sebagai tujuan wisata, Kabupaten Majalengka adalah kabupaten yang berada di antara Sumedang, Kuningan, dan Cirebon. Lokasi ini menjadikan Kabupaten Majalengka sebagai salah satu wilayah untuk transit berbagai angkutan umum. Sebagai wilayah yang dijadikan transit, produk khas akan daerah tersebut akan dicari oleh penumpang untuk dijadikan oleh-oleh. Salah satu produk khas dari Kabupaten Majalengka adalah kecap. Kecap yang berasal dari Kabupaten Majalengka memiliki cita rasa yang unik, yang membuat kecap dari Kabupaten Majalengka dikenal akan rasanya yang khas. Keunikan akan rasa kecap ini meningkatkan permintaan sebagai oleh-oleh. Permintaan akan kecap dari konsumen akan mendorong usaha kecap yang ada di Kabupaten Majalengka untuk meningkatkan produksinya. Meningkatnya produksi kecap berarti akan meningkatkan perekonomian usaha yang memproduksi kecap. Salah satu kecap yang dikenal sebagai kecap legendaris Kabupaten Majalengka adalah kecap Maja Menjangan. Sebagai kecap legendaris maka permintaan sebagai oleh-oleh meningkat. Permintaan meningkat maka penerimaan akan ikut meningkat 51 Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan Setiap tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah termasuk provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Tabel dapat dilihat mengenai jumlah penduduk Jawa Barat Tabel 16 Jumlah penduduk Jawa Barat Juta Jiwa Tahun Jawa Barat 1980 23 434 003 1990 29 415 723 2000 35 723 473 2010 43 053 732 Sumber: BPSJabar 2013 Tabel 16 memperlihatkan jumlah penduduk di provinsi Jawa Barat. Peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kehidupan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan. Pengaruh pertambahan penduduk dalam kehidupan sosial adalah meningkatnya kebutuhan akan bahan pangan dan kebutuhan akan bumbu masakan sedangkan pengaruhnya dalam kehidupan budaya adalah budaya untuk mengkonsumsi kecap sebagai salah satu bumbu untuk masakan. Beberapa masakan yang menggunakan kecap sebagai bumbu masakan seperti, sate, nasi goreng, dan semur. Jawa Barat merupakan pasar utama dari CV Maja menjangan. Pertumbuhan penduduk di Jawa Barat ini menjadikan peluang untuk CV Maja Menjangan karena semakin meningkatnya penduduk maka kebutuhan akan pangan semakin meningkat. Pangan memerlukan kecap sebagai bumbu masakan, pelengkap masakan sehingga peningkatan kebutuhan akan pangan ini tentunya akan meningkatkan permintaan kecap. Peningkatan populasi ini dapat dimanfaatkan oleh pihak perusahaan kecap yang ada di Kabupaten Majalengka untuk memperoleh pangsa pasar dan keuntungan yang lebih besar. Kekuatan Politik, Pemerintah, dan Hukum Kekuatan politik, pemerintah, dan hukum dapat menjadi peluang tetapi dapat menjadi ancaman untuk perusahaan. Peluang untuk perusahaan ketika adanya kebijakan yang pro terhadap perusahaan tetapi kebijakan juga dapat menjadi ancaman. Terdapat juga ancaman yang dapat mengganggu perusahaan, diantaranya tahun ini direncanakan akan ada kenaikan biaya listrik dan BBM. Pemerintah mengumumkan akan menaikan harga BBM untuk jenis premium dari Rp4 500 ke harga Rp6 500. Hal ini akan mempengaruhi harga bahan baku dan akhirnya mempengaruhi harga produk. Dampak dari naiknya BBM adalah kenaikan harga bahan baku sebesar 30 1 . Selain pengumuman mengenai kenaikan harga BBM jenis premium, pemerintah melalui PLN mengumumkan akan menaikan tarif dasar listrik sebesar 4,3-4,5 per tiga bulan. Kenaikan tarif dasar listrik akan mempengaruhi harga 1 diakses di http:industri.kontan.co.idnewsappsi-kenaikan-harga-bahan-pokok-sulit- dibendung20130616 52 bahan baku dan harga produk olahan. Kenaikan keduanya mempengaruhi harga bahan baku kecap karena harga bahan baku akan ikut meningkat seiring kenaikan BBM dan tarif dasar listrik. Dampak terjadinya kenaikan harga BBM jenis premiun, kenaikan tarif dasar listrik adalah kenaikan harga bahan baku sehingga menjadi faktor eksternal yang dapat menjadi ancaman bagi CV Maja Menjangan karena dapat mempengaruhi produksi perusahaan. Kekuatan Teknologi Kemajuan teknologi yang dimanfaatkan CV Maja Menjangan adalah internet, mixer, dan alat ukur. Penggunaan internet yang dilakukan oleh CV Maja Menjangan baru sebatas untuk penggunaan surat elektronik karena belum tersedianya alamat situs resmi dari CV Maja Menjangan. Sebelum menggunakan internet, direktur utama mendapatkan informasi melalui pos tetapi saat ini informasi dapat diperoleh melalui surat elektronik. Penggunaan mixer merupakan dampak dari kemajuan teknologi, sebelumnya, dalam proses produksi pengadukan menggunakan cara manual tetap setelah adanya mixer, mixer digunakan untuk mengaduk bahan baku tambahan yang dicampurkan dengan air. Penggunaan dari mixer adalah membantu pengoptimalan waktu yang ada. Teknologi lainnya yang digunakan adalah penggunaan alat ukur untuk mendeteksi kadar gula dan kadar garam dalam kecap. Alat ini dapat menunjukkan kadar gula dan garam yang terkandung dari kecap yang diproduksi. Sebelum menggunakan alat ukur ini, dalam proses produksi alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang terbuat dari bambu. Kemajuan teknologi merupakan suatu peluang bagi CV Maja Menjangan untuk dapat lebih meningkatkan hasil produksi maupun laba usahanya. Di samping itu, kemajuan teknologi yang ada juga dapat menjadi hambatan atau ancaman bagi perusahaan sendiri karena apabila penguasaan teknologi yang dimiliki perusahaan sangat rendah serta sumber daya yang mampu menggunakannya terbatas dan bahkan kalah dibandingkan pesaingnya maka daya saing perusahaan akan lebih rendah dibandingkan pesaingnya. Kekuatan Kompetitif Persaingan di dalam suatu bisnis merupakan hal yang pasti terjadi karena bisnis tumbuh karena adanya persaingan. Persaingan ini menjadikan perusahaan memerlukan analisis mendalam untuk menjalankan strateginya dengan tujuan memenangkan persaingan yang ada dan mengantisipasi kekuatan pesaing. Menurut Porter, hakikat persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan, yaitu: 1 persaingan antar perusahaan sejenis; 2 kemungkinan masuknya pendatang baru; 3 potensi pengembangan produk substitusi; 4 kekuatan tawar-menawar penjualpemasok; 5 kekuatan tawar- menawar pembelikonsumen. 1. Persaingan antar perusahaan sejenis Kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif adalah persaingan antar perusahaan sejenis. Strategi yang ditetapkan dan dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika mereka memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan strategi yang dijalankan perusahaan pesaing. Persaingan usaha kecap di Kabupaten Majalengka tergolong tinggi karena ada 35 UMKM yang bergerak di 53 pengolahan kedelai menjadi kecap. Selain usaha UMKM, pesaing CV Maja Menjangan adalah perusahaan besar seperti PT. Unilever dengan produknya kecap Bango, PT Heinz ABC dengan produknya kecap ABC, dan PT Nasional dengan produknya kecap Nasional. Banyaknya pesaing terutama perusahaan besar yang kuat merupakan salah satu faktor kunci eksternal yang dapat mempengaruhi dan menjadi ancaman bagi CV Maja Menjangan. Pangsa pasar nasional dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17 Pangsa pasar nasional kecap Kecap Pangsa Pasar ABC 33 Bango 32 Nasional 30 Lain-lain 5 Sumber: Suhendar, T, SP, Faza, Triono, dan Indriana 2007

2. Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru

Kemungkinan perusahaan baru yang masuk dan bahkan yang berpotensi untuk masuk ke pasar ini perlu diidentifikasi oleh perusahaan atau CV Maja Menjangan dengan mengawasi perusahaan baru yang menjadi pesaing kemudian dengan cepat melakukan tindakan antisipasi ataupun balasan jika dibutuhkan. Produksi kecap merupakan usaha pengolahan lebih lanjut dari kacang kedelai. Pengolahan kedelai ini tidak mudah karena membutuhkan keahlian tertentu dengan resep baru yang unik. Hambatan yang dapat menghalangi pesaing baru untuk masuk dalam industri kecap adalah sulitnya memperoleh skala ekonomi karena diperlukan pengetahuan khusus tentang cara pembuatan kecap, teknologi, modal yang besar, saluran distribusi, akses terhadap bahan baku atau pemasok, sistem manajemen yang baik, serta sulitnya merebut pangsa pasar dari perusahaan yang sudah eksis dan perusahaan besar lainnya dengan konsumen yang sudah loyal. Perusahaan yang memiliki potensi untuk memproduksi kecap harus menghasilkan sebuah resep yang berbeda dengan kecap yang ada di pasar agar konsumen tertarik sehingga perusahaan mendapatkan skala ekonomi. Selain itu, perusahaan harus memiliki keunikan yang dapat diingat oleh konsumen agar perusahaan memiliki konsumen yang loyal. Apabila perusahaan baru memiliki keunikan maka perusahaan ini akan menjadi pesaing kuat untuk CV Maja Menjangan. 3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi Kecap dikelompokkan menjadi bumbu masak, sama seperti garam, penyedap rasa, dan saos tetapi fungsi dari kecap tidak dapat digantikan sebagai pemberi warna dan rasa pada masakan. Kegunaan kecap pada sate, nasi goreng, dan semur tidak dapat digantikan oleh bumbu masak yang lainnya seperti saos ataupun penyedap rasa. Ancaman persaingan yang dihadapi CV Maja Menjangan akibat adanya produk substitusi dari kecap tidak begitu berarti karena produk kecap tidak memiliki produk substitusi langsung. Namun, selalu ada potensi bagi pengembangan produk substitusi bagi kecap kedelai sehingga pengambil 54 keputusan harus tetap mewaspadai akan adanya produk substitusi langsung. Produk substitusi tidak dekat dapat mempengaruhi penjualan kecap. Hal ini memungkinkan apabila konsumen mencoba untuk mengganti kecap dengan produk lain seperti saos tomat maupun saos sambal. Saos tomat dan saos sambal memiliki fungsi yang sama, yaitu bumbu masak atau pelengkap masak sehingga keduanya dapat mempengaruhi permintaan kecap Maja Menjangan.

4. Kekuatan Tawar-menawar PenjualPemasok

Bagi perusahaan, untuk mendapatkan pemasok yang sesuai dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan perusahaan, cukup sulit karena pemasok bahan baku tidak memiliki kriteria dalam menghasilkan produknya akibatnya perusahaan membeli bahan baku yang ada di pemasok walaupun tidak sesuai kriteria. Kriteria yang dibuat oleh CV Maja Menjangan adalah kedelai hitam yang berbentuk padat, gula merah yang diproduksi dari pohon aren dengan rasa manis yang sesuai, dan garam yang berwarna bening dan halus. Produk kecap yang dihasilkan perusahaan saat ini adalah yang terbaik yang dapat dihasilkan perusahaan dan rasanya sudah melekat di lidah konsumen. Rasa yang baik tersebut ditunjang oleh bahan baku yang baik maka akan sangat merugikan perusahaan untuk mengganti-ganti bahan bakunya. Hal ini akan mempengaruhi rasa dan kualitas produk yang dihasilkan, dalam hal ini adalah kecap. CV Maja Menjangan memiliki pemasok utama kedelai yang berasal dari pedagang kedelai di daerah Brebes, Jawa Tengah dan Ciledug, Jawa Barat. Cara CV Maja Menjangan memenuhi kebutuhan akan kedelai adalah langsung memesan ke pengumpul kedelai. Kendala yang dihadapi perusahaan adalah harga yang tidak menentu. Harga yang diterima oleh perusahaan dari pengumpul kedelai tergantung kepada hasil produksi petani. Apabila musim kemarau harga yang diterima antara Rp6 000 sampai Rp6 500 sedangkan saat musim kemarau harga yang diterima antara Rp6 800 sampai Rp 7 000. Hal ini menyebabkan kekuatan tawar-menawar pemasok menjadi tinggi. Bahan baku gula merah, CV Maja Menjangan membeli dari pabrik di daerah Ciamis, Tasikmalaya, dan Bandung sedangkan untuk bahan lainnya seperti garam pemasok di Cirebon. 5. Kekuatan Tawar-menawar PembeliKonsumen Berdasarkan keterangan Bapak Suhardi, jumlah industri yang memproduksi kecap cukup banyak maka konsumen dapat dengan mudah beralih dari suatu produk ke produk lain jika tidak sesuai dengan harapan mereka. Hal yang mempengaruhi perpindahan konsumen dari satu merek ke merek lainnya adalah kemasan kecap, dan harga yang ditawarkan. Hal ini menunjukkan kekuatan tawar- menawar konsumen cukup besar. Pembeli dapat mempengaruhi suatu industri melalui kemampuan mereka untuk menekan harga. FORMULASI STRATEGI Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Berdasarkan analisis lingkungan perusahaan yang dilakukan melalui pengamatan di lapang dan wawancara secara interaktif dengan pemilik sehingga diperoleh faktor internal dan eksternal. 55 Faktor-faktor yang telah diidentifikasikan sebagai faktor kekuatan ,kelemahan, peluang, dan ancaman memiliki kesamaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ramdhan 2002 mengenai Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Produk Kecap untuk Pengembangan Perusahaan Studi Kasus di Perusahaan Kecap Segitiga, Kabupaten Majalengka, penelitian ini mengungkapkan bahwa prioritas utama konsumen dalam memilih kecap berdasarkan rasa, kekentalan, aroma, harga, kemudahaan mendapatkannya, banyaknya isi, dan kemasannya. Atribut-atribut yang dinyatakan dalam Ramdhan 2002 terdapat pada kekuatan kecap Maja Menjangan, yaitu produknya berkualitas, lokasi strategis, proses fermentasi kedelai alami, proses produksi secara tradisional dan tanpa bahan pengawet, dan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia SNI, sertifikat Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM, dan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia MUI. Faktor-faktor tersebut merupakan bagian dari faktor internal dari CV Maja Menjangan. Faktor strategis internal meliputi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki CV Maja Menjangan. Faktor kekuatan dan kelemahan merupakan faktor internal yang menjadikan suatu usaha berbeda dari pesaingnya. Kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan adalah: 1. Lokasi usaha strategis Lokasi tempat usaha yang strategis mempengaruhi kelancaran suatu usaha. CV Maja Menjangan berada di jalan Suha nomor 209. Letaknya dekat dengan alun-alun, mesjid raya, dan pusat pemerintah Kabupaten Majalengka. 2. Kualitas produk CV Maja Menjangan mengutamakan kualitas produk. Kecap yang dihasilkan merupakan kualitas terbaik karena menggunakan bahan baku terbaik. Kecap ini tanpa bahan pengawet, diproses secara tradisional, dan memiliki keterangan sehat dan halal dari instansi terkait. 3. Proses fermentasi kedelai alami Kecap yang dihasilkan oleh CV Maja Menjangan melalui proses fermentasi kedelai alami. 4. Loyalitas pelanggan CV Maja Menjangan telah ada sejak tahun 1940 hingga saat ini, berarti umur dari kecap Maja Menjangan sudah mencapai 73 tahun. Usia ini menunjukkan bahwa kecap Maja Menjangan telah memiliki konsumen yang loyal. 5. Tenaga kerja yang terampil di bagian produksi Usia CV Maja Menjangan telah 73 tahun dan tidak ada perubahan dalam rasa, hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang ada di CV Maja Menjangan terampil di bagian produksi karena rasa yang ada tidak berubah semenjak tahun 1940. 6. Proses produksi secara tradisional dan tanpa menggunakan bahan pengawet Proses produksi kecap Maja Menjangan dilakukan secara tradisional, mulai dari perebusan yang masih menggunakan kayu bakar hingga pengemasan yang masih menggunakan tenaga manusia. 7. Hubungan baik antara pemilik dan karyawan Suasana kerja CV Maja Menjangan bersifat kekeluargaan sehingga komunikasi yang terjalin antara pemilik dan karyawan tidak bersifat kaku. 56 Kondisi ini dapat membuat para tenaga kerja merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya sehingga dapat menciptakan loyalitas terhadap usaha yang dijalankan. 8. Standar Nasional Indonesia SNI, sertifikasi Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM, dan Majelis Ulama Indonesia MUI Produk yang dihasilkan telah memiliki sertifikasi dari BPOM, SNI, dan MUI sehingga produk ini dinyatakan aman, sehat, dan halal. Faktor strategi internal berupa kelemahan yang dimiliki oleh CV Maja Menjangan yaitu: 1. Harga produk yang tinggi Harga yang ditawarkan oleh CV Maja Menjangan terhitung lebih tinggi dari harga kecap di pasaran karena CV Maja Menjangan menggunakan bahan baku dengan kualitas terbaik sehingga harga yang ditawarkannya lebih tinggi. 2. Sumber daya manusia kurang terampil di bidang sistem informasi manajemen Sumber daya manusia yang ada di CV Maja Menjangan kurang terampil di bidang sistem informasi manajemen. Hal ini dibuktikan dengan belum adanya situs resmi dari CV Maja Menjangan dikarenakan tidak adanya karyawan yang mampu untuk mengurus dari situs tersebut. 3. Promosi dan pemasaran kurang gencar Promosi adalah suatu strategi yang dapat memperlancar usaha. Namun, kegiatan promosi yang dilakukan belum meluas di seluruh Kabupaten Majalengka dan hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut. 4. Produktivitas sumber daya manusia yang rendah Sumber daya manusia berperan pada kemajuan suatu usaha. Tingkat produktivitas mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan. Salah satu kelemahan dari CV Maja Menjangan adalah produktivitas sumber daya manusia yang rendah, hal ini disebabkan oleh faktor umur dari karyawan. 5. Tidak memiliki lembaga penelitian dan pengembangan tersendiri Penelitian dan pengembangan adalah bagian dari perusahaan yang memiliki tugas untuk meneliti suatu produk dan mengembangkan produk yang telah ada. CV Maja Menjangan belum memiliki lembaga penelitian dan pengembangan tersendiri karena hambatan dari modal dan belum adanya sumber daya yang memadai untuk kegiatan tersebut. 6. Belum adanya situs resmi Situs adalah salah satu cara untuk memperkenalkan suatu produk dan untuk memudahkan konsumennya dalam mengetahui perihal produk dan perusahaan. CV Maja Menjangan belum memiliki situs resmi karena belum memiliki perangkat elektronik untuk mengurus situs tersebut dan belum adanya sumber daya yang mampu mengurus situs tersebut. 7. Kuranglemahnya riset pemasaran perusahaan Pemasaran kecap Maja Menjangan tidak mengalami perubahan berarti dalam beberapa tahun ini. Tidak adanya perubahan ini dikarenakan kurang atau lemahnya riset pemasaran dari perusahaan.