Riset Pemasaran Analisis Peluang
48
Gambar 8 Alur Produksi Kecap Maja Menjangan di CV Maja Menjangan
Sumber: CV Maja Menjangan 2013
Penyimpanan Pembotolan
Penutupan dan penyegelan Pengepakan
Pasteurisasi Pencucian
Filtra kecap
Filtrasi III Perebusan I
Pemasakan Pemasakan gula merah
Filtrasi
Kotoran
Uap air Pasteurisasi
Penirisan Fermentasi I
Penjemuran Pembersihan kapang
Fermentasi II Filtrasi I
Kedelai hitam hasil fermentasi II
Perebusan II Filtrasi II
Air bersih
Larutan garam 17
Air bersih
Air bersih Air kotor
Uap air Tetesan air
Miselia kapang
Larutan garam
Uap air Ampas
kecap
49
Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan membutuhkan dana yang besar tetapi dapat diatasi melalui kerja sama dengan institusi yang dapat melalukan penelitian dan
pengembangan. Penelitian dan pengembangan dimaksudkan agar CV Maja Menjangan dapat bersaing dengan pesaing yang ada di industri kecap. Selama ini
CV Maja Menjangan belum memiliki divisi penelitian dan pengembangan tersendiri. Kegiatan litbang saat ini merupakan bagian dari tugas direktur utama
beserta manajernya. Upaya pengembangan produk selama ini yang dilakukan perusahaan adalah menciptakan rasa kecap yang baru dengan menggunakan jenis
gula yang berbeda dan larutan garam yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dampak dari perubahan bahan baku terhadap rasa, aroma, dan
kekentalan kecap. Penelitian lainnya yang dilakukan adalah masalah bahan kemasan serta ukuran kemasan kecap yang diinginkan konsumen. Bahan kemasan
menjadi masalah karena botol kaca yang ada terkadang tidak sesuai dengan klasifikasi yang telah ditentukan oleh CV Maja Menjangan.
Ukuran kemasan yang akan dikembangkan adalah dalam bentuk kemasan isi ulang. Pengembangan ini dilakukan agar mengurangi kebutuhan perusahaan akan
botol kaca dan menambah variasi kemasan dari kecap Maja Menjangan. Kendala yang dihadapi perusahaan dalam melakukan kegitan litbang yaitu masalah
finansial, kurangnya fasilitas dan peralatan penelitian. Selain itu, sumber daya manusia yang bepotensi dalam bidang litbang produk perusahaan juga masih
sangat terbatas baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen dapat bermanfaat untuk CV Maja Menjangan karena manajemen dapat menganalisis berbagai hal yang dapat menghasilkan
keuntungan maksimal. Selain itu, melalui sistem informasi manajemen, manajemen dapat mengambil keputusan dalam hal pengambilan keputusan
berdasarkan informasi yang diperoleh dari pasar. Sistem informasi manajemen memberikan kemudahan informasi kepada manajemen mengenai harga maupun
kondisi pasar terkini.
Kelemahan perusahaan di bidang sistem informasi manajemen adalah tidak adanya sumber daya dalam perusahaan yang dapat menggunakan sistem informasi
manajemen untuk mengambil keputusan dan belum adanya situs resmi. Hal ini disebabkan terbatasnya pemahaman dan fasilitas serta sumber daya manusia yang
mampu menggunakan dan mengelola program komputer dan sofware yang membantu dalam merumusan keputusan yang layak. Melalui situs resmi,
manajemen dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan pihak investor mengenai produk yang dihasilkan. Kelemahan yang ada menyebabkan informasi
yang dapat diperoleh CV Maja Menjangan terbatas, baik informasi kondisi pasar maupun informasi harga.
Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal yang dihadapi oleh CV Maja Menjangan terdiri dari lingkungan yang bersifat umum dan lingkungan industri. Analisis terhadap
lingkungan eksternal meliputi: 1 kekuatan ekonomi; 2 kekuatan sosial, budaya,
50
demografi dan lingkungan; 3 kekuatan politik, pemerintah dan hukum; 4 kekuatan teknologi; dan 5 kekuatan kompetitif.
Kekuatan Ekonomi
Meningkatnya pendapatan per kapita dari masyarakat Jawa Barat akan memberikan dampak pada peningkatan pola konsumsi. Meningkatnya pola
konsumsi masyarakat akan memberikan dampak yaitu meningkatnya kunjungan masyarakat ke daerah wisata dan meningkatnya permintaan akan suatu produk.
Tabel 15
Produk domestik regional bruto atas dasar harga berlaku menurut Jawa Barat, 2007 - 2011 Juta Rupiah
Jawa Barat 2007
526 220 225.1 2008
633 283 483.36 2009
689 841 314.34 2010
771 593 860.47 2011
861 006 347.79
Sumber: BPSJabar 2013
Meningkatnya PDRB menunjukkan peningkatan konsumsi masyarakat Jawa Barat. Peningkatan konsumsi dapat dilihat dari berbagai sektor. Salah
satunya adalah sektor pariwisata. Kabupaten Majalengka adalah kabupaten yang berada di daerah Priangan Timur. Kabupaten Majalengka merupakan salah satu
tujuan wisata di daerah Priangan Timur karena memiliki tempat wisata yang menarik. Kabupaten Majalengka sebagai tujuan wisata ini telah meningkatkan
perekonomian masyarakat dan produk khas Kabupaten Majalengka dicari oleh para wisatawan sebagai buah tangan atau oleh-oleh. Dampak dari meningkatnya
wisatawan adalah peningkatan perekonomian masyarakat di Kabupaten Majalengka. Selain sebagai tujuan wisata, Kabupaten Majalengka adalah
kabupaten yang berada di antara Sumedang, Kuningan, dan Cirebon. Lokasi ini menjadikan Kabupaten Majalengka sebagai salah satu wilayah untuk transit
berbagai angkutan umum. Sebagai wilayah yang dijadikan transit, produk khas akan daerah tersebut akan dicari oleh penumpang untuk dijadikan oleh-oleh. Salah
satu produk khas dari Kabupaten Majalengka adalah kecap. Kecap yang berasal dari Kabupaten Majalengka memiliki cita rasa yang unik, yang membuat kecap
dari Kabupaten Majalengka dikenal akan rasanya yang khas. Keunikan akan rasa kecap ini meningkatkan permintaan sebagai oleh-oleh. Permintaan akan kecap
dari konsumen akan mendorong usaha kecap yang ada di Kabupaten Majalengka untuk meningkatkan produksinya. Meningkatnya produksi kecap berarti akan
meningkatkan perekonomian usaha yang memproduksi kecap. Salah satu kecap yang dikenal sebagai kecap legendaris Kabupaten Majalengka adalah kecap Maja
Menjangan. Sebagai kecap legendaris maka permintaan sebagai oleh-oleh meningkat. Permintaan meningkat maka penerimaan akan ikut meningkat
51
Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan
Setiap tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah termasuk provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Tabel dapat dilihat mengenai jumlah penduduk
Jawa Barat
Tabel 16 Jumlah penduduk Jawa Barat Juta Jiwa Tahun
Jawa Barat 1980
23 434 003 1990
29 415 723 2000
35 723 473 2010
43 053 732
Sumber: BPSJabar 2013
Tabel 16 memperlihatkan jumlah penduduk di provinsi Jawa Barat.
Peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kehidupan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan.
Pengaruh pertambahan penduduk dalam kehidupan sosial adalah meningkatnya kebutuhan akan bahan pangan dan kebutuhan akan bumbu masakan sedangkan
pengaruhnya dalam kehidupan budaya adalah budaya untuk mengkonsumsi kecap sebagai salah satu bumbu untuk masakan. Beberapa masakan yang menggunakan
kecap sebagai bumbu masakan seperti, sate, nasi goreng, dan semur.
Jawa Barat merupakan pasar utama dari CV Maja menjangan. Pertumbuhan penduduk di Jawa Barat ini menjadikan peluang untuk CV Maja Menjangan
karena semakin meningkatnya penduduk maka kebutuhan akan pangan semakin meningkat. Pangan memerlukan kecap sebagai bumbu masakan, pelengkap
masakan sehingga peningkatan kebutuhan akan pangan ini tentunya akan meningkatkan permintaan kecap. Peningkatan populasi ini dapat dimanfaatkan
oleh pihak perusahaan kecap yang ada di Kabupaten Majalengka untuk memperoleh pangsa pasar dan keuntungan yang lebih besar.
Kekuatan Politik, Pemerintah, dan Hukum
Kekuatan politik, pemerintah, dan hukum dapat menjadi peluang tetapi dapat menjadi ancaman untuk perusahaan. Peluang untuk perusahaan ketika
adanya kebijakan yang pro terhadap perusahaan tetapi kebijakan juga dapat menjadi ancaman. Terdapat juga ancaman yang dapat mengganggu perusahaan,
diantaranya tahun ini direncanakan akan ada kenaikan biaya listrik dan BBM. Pemerintah mengumumkan akan menaikan harga BBM untuk jenis premium dari
Rp4 500 ke harga Rp6 500. Hal ini akan mempengaruhi harga bahan baku dan akhirnya mempengaruhi harga produk. Dampak dari naiknya BBM adalah
kenaikan harga bahan baku sebesar 30
1
. Selain pengumuman mengenai kenaikan harga BBM jenis premium,
pemerintah melalui PLN mengumumkan akan menaikan tarif dasar listrik sebesar 4,3-4,5 per tiga bulan. Kenaikan tarif dasar listrik akan mempengaruhi harga
1
diakses di http:industri.kontan.co.idnewsappsi-kenaikan-harga-bahan-pokok-sulit- dibendung20130616
52
bahan baku dan harga produk olahan. Kenaikan keduanya mempengaruhi harga bahan baku kecap karena harga bahan baku akan ikut meningkat seiring kenaikan
BBM dan tarif dasar listrik.
Dampak terjadinya kenaikan harga BBM jenis premiun, kenaikan tarif dasar listrik adalah kenaikan harga bahan baku sehingga menjadi faktor eksternal
yang dapat menjadi ancaman bagi CV Maja Menjangan karena dapat mempengaruhi produksi perusahaan.
Kekuatan Teknologi
Kemajuan teknologi yang dimanfaatkan CV Maja Menjangan adalah internet, mixer, dan alat ukur. Penggunaan internet yang dilakukan oleh CV Maja
Menjangan baru sebatas untuk penggunaan surat elektronik karena belum tersedianya alamat situs resmi dari CV Maja Menjangan. Sebelum menggunakan
internet, direktur utama mendapatkan informasi melalui pos tetapi saat ini informasi dapat diperoleh melalui surat elektronik. Penggunaan mixer merupakan
dampak dari kemajuan teknologi, sebelumnya, dalam proses produksi pengadukan menggunakan cara manual tetap setelah adanya mixer, mixer digunakan untuk
mengaduk bahan baku tambahan yang dicampurkan dengan air. Penggunaan dari mixer adalah membantu pengoptimalan waktu yang ada. Teknologi lainnya yang
digunakan adalah penggunaan alat ukur untuk mendeteksi kadar gula dan kadar garam dalam kecap. Alat ini dapat menunjukkan kadar gula dan garam yang
terkandung dari kecap yang diproduksi. Sebelum menggunakan alat ukur ini, dalam proses produksi alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang terbuat dari
bambu.
Kemajuan teknologi merupakan suatu peluang bagi CV Maja Menjangan untuk dapat lebih meningkatkan hasil produksi maupun laba usahanya. Di
samping itu, kemajuan teknologi yang ada juga dapat menjadi hambatan atau ancaman bagi perusahaan sendiri karena apabila penguasaan teknologi yang
dimiliki perusahaan sangat rendah serta sumber daya yang mampu menggunakannya terbatas dan bahkan kalah dibandingkan pesaingnya maka daya
saing perusahaan akan lebih rendah dibandingkan pesaingnya.
Kekuatan Kompetitif
Persaingan di dalam suatu bisnis merupakan hal yang pasti terjadi karena bisnis tumbuh karena adanya persaingan. Persaingan ini menjadikan perusahaan
memerlukan analisis mendalam untuk menjalankan strateginya dengan tujuan memenangkan persaingan yang ada dan mengantisipasi kekuatan pesaing.
Menurut Porter, hakikat persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan, yaitu: 1 persaingan antar perusahaan sejenis; 2
kemungkinan masuknya pendatang baru; 3 potensi pengembangan produk substitusi; 4 kekuatan tawar-menawar penjualpemasok; 5 kekuatan tawar-
menawar pembelikonsumen. 1. Persaingan antar perusahaan sejenis
Kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif adalah persaingan antar perusahaan sejenis. Strategi yang ditetapkan dan dijalankan oleh suatu perusahaan
dapat berhasil hanya jika mereka memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan strategi yang dijalankan perusahaan pesaing. Persaingan usaha kecap di
Kabupaten Majalengka tergolong tinggi karena ada 35 UMKM yang bergerak di
53
pengolahan kedelai menjadi kecap. Selain usaha UMKM, pesaing CV Maja Menjangan adalah perusahaan besar seperti PT. Unilever dengan produknya kecap
Bango, PT Heinz ABC dengan produknya kecap ABC, dan PT Nasional dengan produknya kecap Nasional. Banyaknya pesaing terutama perusahaan besar yang
kuat merupakan salah satu faktor kunci eksternal yang dapat mempengaruhi dan menjadi ancaman bagi CV Maja Menjangan. Pangsa pasar nasional dapat dilihat
pada Tabel 17.
Tabel 17 Pangsa pasar nasional kecap Kecap
Pangsa Pasar ABC
33 Bango
32 Nasional
30 Lain-lain
5
Sumber: Suhendar, T, SP, Faza, Triono, dan Indriana 2007