Kekuatan Tawar-menawar PenjualPemasok Sistem Informasi Manajemen
57
8. Distribusi kurang luas
Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen. Kegiatan distribusi hanya dilakukan di Majalengka,
Kuningan, Cirebon, Indramayu, Bandung, Bogor, dan Jakarta.
Faktor peluang dan ancaman merupakan lingkungan eksternal perusahaan yang keberadaanya tidak dapat dikendalikan. CV Maja Menjangan harus mampu
memanfaatkan peluang yang ada serta selalu siap untuk mengantisipasi ancaman. Peluang bagi CV Maja Menjangan sebagai berikut :
1. Pertumbuhan jumlah penduduk
Jumlah penduduk yang semakin meningkat dapat berimplikasi terhadap peningkatan kebutuhan pangan, bumbu masakan, dan pelengkap masakan.
Kondisi ini dapat menjadi peluang bagi CV Maja Menjangan untuk mengembangkan usahanya. Hal ini karena dikarenakan jumlah penduduk
yang semakin meningkat merupakan pangsa pasar yang potensial untuk memasarkan produknya
2. Tidak adanya produk substitusi
Produk substitusi adalah produk pengganti dari produk lainnya, dan memiliki kualitas yang serupa. Kecap memang dapat dikategorikan sebagai
bumbu masak tetapi fungsi kecap tidak dapat digantikan oleh sambal, saos, dan penyedap rasa, terutama untuk memberikan warna dan rasa pada
makanan. Hal ini tentunya menjadi peluang untuk CV Maja Menjangan karena tidak adanya produk substitusi yang dapat menggantikan kecap.
3. Posisi Kabupaten Majalengka sebagai tujuan wisata dan wilayah transit
menuju kota lain. Kondisi ini mampu membangkitkan atau meningkatkan sektor pariwisata.
Hal ini dapat dimanfaatkan oleh pihak CV Maja Menjangan untuk mengembangkan usahanya dan meningkatkan jumlah penjualannya karena
Majalengka dikenal akan kecapnya sebagai produk khas dari kabupaten tersebut.
4. Kebijakan pemerintah mengenai UKM
Pemerintah Kabupaten Majalengka melalui Dinas Koperasi dan UKM, Perdagangan, dan Perindustrian melakukan sebuah kebijakan dalam hal
bantuan untuk UKM, baik berupa pelatihan maupun konsultasi. Hal ini tentunya
menjadi peluang
untuk CV
Maja Menjangan
untuk mengembangkan usaha dan produknya.
5. Hambatan masuk industri tinggi
Hambatan untuk masuk ke industri kecap termasuk tinggi karena memerlukan keahlian khusus dalam membuat resep kecap, memerlukan
peralatan yang khusus dan mahal, keahlian dalam memproduksi kecap, dan hambatan dalam memperoleh pangsa pasar. Hambatan ini tentunya menjadi
peluang untuk CV Maja Menjangan yang telah ada sejak tahun 1940 karena kecap Maja Menjangan telah memiliki pasar dan konsumennya sendiri
untuk terus mengembakan skala usahanya.
58
Faktor-faktor ancaman bagi CV Maja Menjangan adalah : 1.
Kenaikan harga bahan baku Bahan baku adalah unsur utama dari sebuah produk. Kenaikan harga akan
menyebabkan peningkatan biaya produksi sehingga berdampak pada penurunan tingkat keuntungan dan pengurangan jumlah produksi.
2. Tingkat persaingan dengan kecap lainnya
Peningkatan jumlah UKM yang memproduksi kecap di Kabupaten Majalengka yang semakin tinggi menciptakan lingkungan persaingan yang
semakin kompetitif. Hal ini tentunya menjadi ancaman karena mengurangi pangsa pasar CV Maja Menjangan.
3.
Kenaikan biaya tarif dasar listrik dan bahan bakar minyak
Kenaikan biaya tarif dasar listrik akan meningkatkan biaya produksi karena dalam berproduksi, CV Maja Menjangan menggunakan listrik untuk
berproduksi kemudian akibat naiknya harga BBM tentunya akan mempengaruhi biaya untuk distribusi yang semakin meningkat. Kenaikan
ini tentunya akan mempengaruhi tingkat keuntungan.
Analisis Matriks IFE dan EFE
Matriks IFE mengestimasi kondisi internal CV Maja Menjangan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan. Penilaian pada CV Maja Menjangan dilakukan oleh
lima orang responden, yaitu pemilik, operational manager, dan karyawan. Kelima responden merupakan pihak CV Maja Menjangan yang paling mengetahui kondisi
internal dan eksternal perusahaan.
Analisis Matriks IFE
Berdasarkan Tabel 18, analisis matriks IFE menghasilkan total nilai
tertimbang sebesar
3,025
. Total nilai tertimbang ini mengindikasikan bahwa kemampuan CV Maja Menjangna dalam merespon lingkungan internalnya diatas
rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa CV Maja Menjangan memiliki posisi internal yang mampu menggunakan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan
baik. Kekuatan utama dari usaha ini adalah kualitas produk dengan nilai tertimbang 0,269 sedangkan kelemahan utama CV Maja Menjangan adalah belum
adanya situs resmi dengan nilai tertimbang
0,132.
59
Tabel 18 Matriks IFE CV Maja Menjangan
No Faktor Strategi Internal
Bobot Rating
Bobot Skor
A Kekuatan
1 Lokasi usaha penjualan yang strategis A
0,061 3,400
0,21
2 Kualitas produk B
0,067 4,000
0,27 3
Proses fermentasi kedelai alami C 0,057
3,600 0,205
4 Loyalitas pelanggan D
0,072 3,2 00
0,23
5 Tenaga kerja yang terampil di bagian produksi
E 0,062
3,400 0,21
6 Proses produksi secara tradisional dan tanpa
menggunakan bahan pengawet F 0,066
3,800 0,25
7 Hubungan baik antara pemilik dan karyawan G
0,055 3,800
0,21
8 SNI, sertifikasi BPOM, dan MUI H
0,052 3,400
0,175 1,76
B Kelemahan
9 Harga produk yang tinggi I
0,065 2,400
0,16
10 Sumber daya manusia kurang terampil di bidang
sistem informasi manajemen J 0,062
2,800 0,17
11 Promosi dan pemasaran kurang gencar K
0,063 2,800
0,18
12 Produktivitas sumber daya manusia yang rendah
L 0,061
2,200 0,13
13 Tidak
memiliki lembaga
penelitian dan
pengembangan tersendiri M 0,067
2,400 0,16
14 Belum adanya situs resmi N
0,067 2,000
0,13 15
Kuranglemahnya riset pemasaran perusahaan O 0,066 3,200
0,20
16 Distribusi kurang luas P
0,063 2,200
0,14 1,27
Jumlah 1,000
3,025
Analisis Matriks EFE
Matriks EFE mengestimasi kondisi eksternal CV Maja Menjangan yang terdiri dari peluang dan ancaman. Langkah penyusunan matriks EFE hampir sama
dengan matriks IFE. Setiap responden memberikan penilaian bobot dan rating terhadap masing-masing faktor strategis eksternal perusahaan.
Berdasarkan Tabel 19, analisis Matriks EFE yang dilakukan menghasilkan nilai tertimbang sebesar 2,56. Peluang utama dalam lingkungan usaha CV Maja
Menjangan dengan nilai tertimbang terbesar adalah posisi Kabupaten Majalengka sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain dengan nilai
tertimbang sebesar 0,34 sedangkan ancaman utama ditunjukkan oleh faktor ancaman dengan nilai tertimbang terkecil yaitu kenaikan biaya tarif dasar listrik
dan bahan bakar minyak dengan nilai tertimbang 0,36.
60
Tabel 19 Matriks EFE CV Maja Menjangan
No Faktor Strategi Eksternal
Bobot Rating
Bobot Skor A
Peluang
1 Pertumbuhan jumlah penduduk A
0,105 2,600
0,27
2 Posisi Kabupaten Majalengka sebagai tujuan
wisata dan wilayah transit menuju kota lain B
0,106 3,200
0,34 3
Kebijakan pemerintah mengenai UMKM C 0,11
2,200 0,25
4 Tidak adanya produk substitusi D
0,12 2,400
0,29
5 Hambatan masuk tinggi E
0,106 2,400
0,25 1,4
Ancaman
6 Kenaikan harga bahan baku F
0,12 3,400
0,39
7 Tingkat persaingan dengan kecap merek lainnya
G 0,11
3,600 0,40
8 Kenaikan biaya tarif dasar listrik dan bahan
bakar minyak H 0,129
2,800 0,36
1,16
Jumlah 1,000
2,56
Tahap Pencocokan
Tahap pencocokan merupakan tahap kedua proses perumusan strategi, berfungsi untuk memadukan kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada
perusahaan dengan peluang dan ancaman terhadap perusahaan dari lingkungan eksternal. Alat analisis yang digunakan adalah Matriks IE Internal-External dan
Matriks
SWOT Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats
untuk menghasilkan alternatif strategi bagi CV Maja Menjangan.
Analisis Matriks IE Internal-External
Matriks IE merupakan perpaduan antara matriks IFE dan EFE yang dipetakan dengan grafik vertikal berupa satuan total bobot skor matriks EFE dan
grafik horizontal memetakan total bobot skor matriks IFE yang akhirnya akan menggambarkan posisi dari CV Maja Menjangan saat ini.
Hasil nilai tertimbang yang diperoleh dari matriks IFE adalah sebesar
3,025 sedangkan dari matriks EFE adalah 2,82. Melalui nilai tertimbang dalam
matriks IFE dan EFE maka dapat digambarkan posisi perusahaan dalam matriks IE dibawah ini.
61
SKOR TOTAL IFE Kuat
Rata-rata Lemah
4,0 3,0
2,0 1,0 Tinggi
3,0-4,0
3,0 Rata-rata
2,0-2,99
2,0
Rendah 1,0-1,99
1,0
Gambar 9 Model Matriks IE CV Maja Menjangan
Sumber: David 2010 Diolah
CV Maja Menjangan telah berdiri semenjak tahun 1940, berarti saat ini, umur perusahaan adalah 73 tahun. Jika dilihat dari siklus hidup produk maka
kondisi dari perusahaan berada di daerah kedewasaan atau di daerah penurunan. Kondisi terkini yang terjadi pada CV Maja Menjangan adalah kondisi yang berada
di daerah penurunan, hal ini dapat dilihat dari jumlah penjualan yang semakin menurun Tabel 7. Kondisi penurunan ini dapat diatasi, yaitu dengan cara
dilakukan analisis matriks IFE dan EFE dan hasilnya digabungkan pada matriks IE. Hasil dari matriks IE akan menunjukkan posisi dari CV Maja Menjangan.
Analisis matriks IE CV Maja Menjangan Gambar 9, dapat diketahui bahwa posisi perusahaan berada pada kuadran IV Grow and Build, yang
menggambarkan perusahaan mempunyai posisi internal dan eksternal yang kuat. Posisi ini menggambarkan posisi tumbuh dan kembangkan dengan strategi
intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk atau strategi integrasi seperti integrasi ke belakang, ke depan, dan horizontal. CV
Maja Menjangan dapat tumbuh dan kembang karena CV Maja Menjangan berada di kondisi penurunan sehingga memungkinkan CV Maja Menjangan untuk
bangkit kembali melalui strategi insentif dan integratif sesuai dengan kondisi pada kuadran IV, yaitu tumbuh dan kembang Grow and Build.
Strategi penetrasi pasar yaitu meningkatkan pangsa pasar produk perusahaan yang ada saat ini melalui kegiatan pemasaran yang lebih intensif.
Analisis Matriks SWOT Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats
Alternatif strategi yang dihasilkan pada CV Maja Menjangan adalah sebanyak tujuh strategi yang dikelompokkan dalam emapat sel, yaitu strategi S-O,
strategi S-T, strategi W-O, dan Strategi W-T. I
Grow and
Build II
Grow and Build III
Hold and
Maintain
IV Grow and Build
V Hold
and Maintain
VI Harvest or Divest
VII Hold
and Maintain
VIII Harvest or Divest
IX Harvest or Divest
62