Juwita Sari : Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
kemampuan intelejensi dan konseptual tergolong baik sehingga kerjasama karyawan dengan rekan kerja sangat baik dan kedisiplinan karyawan meningkat.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari titik-
titik yang menyebar di sekitar garis digonal yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau
menceng ke kanan. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Metode yang dipakai dalam pengujian ini adalah metode
plot.
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
E xpect
ed C
um P
rob
Dependent Variable: Kualitas Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Gambar 4.1 : Pengujian Normalitas P-P Plot Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS Februari, 2009.
Juwita Sari : Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Cara Pengambilan keputusan pada metode plot : a
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
b Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Keputusan :
Gambar 4.1 memperlihatkan titik-titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Analisis normalitas dapat
juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-smirnovGoodness of Fit Test. Data yang dimasukkan adalah Unstandardized Residual Res_1. Kolom Asymp.
Sig. 2-tailed menunjukkan nilai probabilitas. Cara Pengambilan keputusan :
a Jika probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi
b Jika probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi
Tabel 4.14
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
40 .0000000
.87565312 .070
.054 -.070
.446 .989
N Mean
Std. Deviati on Normal Parameters
a,b
Absolute Positive
Negati ve Most Extrem e
Di fferences
Kolmogorov-Sm irnov Z As ymp. Sig. 2-tailed
Unstandardiz ed Res idual
Test di stribution is Norm al. a.
Calculated from data. b.
Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS Februari, 2009.
Keputusan :
Juwita Sari : Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Pada Tabel 4.14 terlihat bahwa pada baris Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,989 atau probabilitas diatas 0,05 0,989 0,05, dengan demikian variabel residual
berdistribusi normal. Hal ini menunjukkan data layak digunakan untuk mewakili populasi dan telah memenuhi salah satu syarat dilakukannya
parametric-test.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaanperbedaan varians dari residual pengamatan yang lain.
Jika varians residual di satu pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas terjadi karena terjadi perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Heteroskedastisitas terjadi jika
residual tidak memiliki varians yang konstan. Model yang paling baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Pemeriksaan terhadap gejala
heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar pada grafik scatterplot.
Cara Pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : a
Jika titik-titik membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas
b Jika titik-titik tidak membentuk pola tertentu yang jelas dan menyebar
secara acak baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Juwita Sari : Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
2 1
-1 -2
Regression Standardized Predicted Value
2 1
-1 -2
-3 -4
R egressi
on S
tudent iz
ed R
esi dual
Dependent Variable: Kualitas Scatterplot
Gambar 4.2 : Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Februari,2009.
Keputusan : Gambar 4.2 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak
membentuk suatu pola tertentu yang jelas tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, dengan demikian dapat dikatakan bahwa
regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat juga dilakukan dengan Uji Glesjer. Cara
pengambilan keputusan: a
Jika probabilitas Sig. 5 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas
b Jika probabilitas Sig. 5 maka mengalami gangguan
heteroskedastisitas
Tabel 4.15 Uji Glesjer
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized
Juwita Sari : Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Model Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
Peserta Instruktur
Materi Fasilitas
1.283 -.040
.051 -.132
.092 1.342
.064 .069
.056 .069
-.130 .154
-.467 .273
.956 -.624
.737 -.1.836
1.327 .346
.537 .466
.068 .193
a Dependent Variable: Absut
Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS Februari,2009.
Keputusan : Pada Tabel 4.15 memperlihatkan bahwa tidak ada satupun variabel
independen .yang signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen absolut Ut abSut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya di atas
tingkat kepercayaan 5. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk
memprediksi kualitas kerja karyawan berdasarkan masukan variabel independennya.
3. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas artinya terdapat korelasi linear sempurna atau pasti diantara dua atau lebih variabel independen. Artinya multikolinearitas menyebabkan
standar deviasi masing-masing koefisien regresi akan sangat besar sehingga membuat bias tingkat signifikan pengaruh variabel dependen. Hal ini
menyebabkan kesulitan dalam memisahkan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Multikolinearitas dapat dilihat dari
nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF . Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel
Juwita Sari : Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah Tolerance 0,1 sedangkan VIF 5.
Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Independen
Tolerance VIF
Kesimpulan Peserta
0,564 1,772
Tidak terjadi multikolinearitas Instruktur
0,556 1,798
Tidak terjadi multikolinearitas Materi
0,612 1,633
Tidak terjadi multikolinearitas Fasilitas
0,575 1,738
Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS Februari, 2009.
Pada Tabel 4.16 memperlihatkan semua nilai variabel independen untuk Tolerance 0,1 dan VIF 5, dengan demikian tidak terjadi multikolinearitas.
Hal ini berarti pada variabel independen yaitu peserta, instruktur, materi dan fasilitas tidak terdapat hubungan linear sempurna atau pasti, diantara beberapa
atau semua variabel sehingga model regresi layak digunakan.
D. Analisis Regresi Linear Berganda