Juwita Sari : Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pedoman dan menjadi sumbangan pemikiran atau referensi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan terutama bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya.
F. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional
Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, penelitian ini dibatasi pada pengembangan
karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan.
2. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dalam
penelitian ini definisi operasional variabel adalah sebagai berikut:
a. Variabel bebas X yaitu pengembangan karyawan
Pengembangan karyawan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaanjabatan melalui pendidikan dan latihan. Indikator dari pengembangan karyawan adalah:
1. Peserta X
1
Juwita Sari : Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Yaitu karyawan baru dan lama baik karyawan operasional maupun karyawan manajerial yang mengikuti program pengembangan.
2. Instruktur X
2
Yaitu seseorang atau tim yang memberikan latihan dan pendidikan kepada para karyawan yang mengikuti pengembangan.
3. Materi X
3
Yaitu rumusan pemikiran yang membicarakan dan menerangkan tentang suatu tema atau pokok bahasan dalam pengembangan.
4. Fasilitas X
4
Yaitu sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk kegiatan pengembangan karyawan.
b. Variabel tidak bebas Y yaitu kualitas kerja
Kualitas kerja karyawan mengacu pada kualitas Sumberdaya manusia. Kualitas Sumberdaya manusia mengacu pada pengetahuan knowledge
yaitu kemampuan yang dimiliki karyawan yang lebih berorientasi pada intelejensi dan daya pikir serta penguasaan ilmu yang luas yang dimiliki
karyawan, keterampilan Skill yaitu kemampuan dan penguasaan teknis operasional dibidang tertentu yang dimiliki karyawan dan ability abilities
yaitu kemampuan yang terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki seorang karyawan yang mencakup loyalitas, kedisiplinan, kerjasama dan
tanggung jawab Matutina, 200:205.
3. Skala Pengukuran variabel
Penelitian ini menggunakan skala likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
Juwita Sari : Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
tentang fenomena sosial Sugiyono, 2005:104. Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban
kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut.
Tabel 1.2 Instrumen Skala Likert
Sumber: Sugiyono 2005:105.
Berdasarkan definisi operasional yang diterapkan maka penulis merumuskan mekanisme penganalisaan variabel sebagai berikut :
Tabel 1.3 Operasional Variabel
No Pertanyaan
Skor
1 Sangat Setuju SS
5 2
Setuju S 4
3 Kurang Setuju KS
3 4
Tidak Setuju TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS
1
Juwita Sari : Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
No Variabel
Dimensi Indikator Variabel
Skala Pengukuran
a. Motivasi belajar b. Kemampuan
c. Minat dan semangat belajar d. Kuantitas dan kualitas
e. Partisipasi a. Penguasaan Materi
b. Kemampuan Penyajian c. Kecakapan berkomunikasi
d. K emampuan menarik minat e. S tabilitas emosi
a. Bermanfaat bagi pekerjaan b. Sesuai Topik
c. Relevan dengan Sasaran d. Deskripsi yang jelas
a. Kelengkapan b. Tempat yang nyaman
c. Lokasi sesuai tujuan d. Adanya alat peraga
Kualitas kerja a. Pengetahuan b. Keterampilan
c. Abilities Like rt
2 Pengembangan
X
Y Peserta X1
Like rt 1
Like rt Instruktur X2
Materi X3
Fasilitas X4 Like rt
Like rt
Sumber : Hasibuan 2007:73 dan Matutina 2001:205, diolah oleh peneliti.
4. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dimulai dari bulan oktober 2008 sampai dengan Maret 2009. Lokasi penelitian dilakukan pada PT. Bank Muamalat Indonesia,
Tbk Cabang Medan yang beralamat di Jalan Balai Kota No: 10 D-E, Medan Sumatera Utara.
5. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
Juwita Sari : Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono 2005:89. Pada penelitian ini Populasinya adalah seluruh jumlah
karyawan pada PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk Cabang Medan yang berjumlah 40 orang karena merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dan harus saling mendukung dalam pencapaian tujuan perusahaan.
b. Sampel
Prosedur penarikan sampel menggunakan metode sensus artinya seluruh populasi yang ada digunakan sebagai sampel penelitian. Hal ini
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil Sugiyono, 2005:78. Jadi, sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 orang.
6. Jenis Data
Menurut cara memperolehnya data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari responden dengan
memberikan kuesionerdaftar pertanyaan kepada karyawan pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan.
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen
dan laporan-laporan tertulis perusahaan, literatur-literatur yang ada di perusahaan dan bagian bahan-bahan atau tulisan lain yang ada
hubungannya dengan masalah yang akan diteliti.
7. Teknik Pengumpulan Data
a. Kuesioner
Juwita Sari : Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Kuesioner yaitu seperangkat pertanyaan tertulis yang disusun oleh peneliti yang berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang variabel
pengembangan karyawan dan kualitas kerja. b.
Wawancara Wawancara yaitu melakukan tanya jawab dengan pihak manajemen
perusahaan dan beberapa karyawan yang menjadi responden penelitian, yang berkaitan dengan pengembangan karyawan dan
kualitas kerja. c.
Studi Dokumentasi Studi dokumentasi yaitu mengadakan pencatatan langsung terhadap
dokumen atau arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid
dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 13.0, dengan
kriteria sebagai berikut: •
Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan tersebut valid •
JIka r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan tersebut tidak valid 2.
Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen
penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrument yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan
Juwita Sari : Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2005:110. Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden
yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 13.0, dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika r
alpha
positif atau r
tabel
, maka pertanyaan reliabel 2.
Jika r
alpha
negatif atau r
tabel
, maka pertanyaan tidak reliabel Sampel uji validitas adalah minimal 10 dari populasi
Saifuddin, 2007:82. Uji Validitas dan realibilitas dilakukan terhadap 20 orang karyawan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Cabang Medan
9. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode dimana data yang
telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis kemudian diinterpretasikan sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang
dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden
penelitian. b.
Metode analisis kuantitatif
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis Statistik Regresi Linear Berganda. Metode analisis regresi
linear berganda yaitu untuk memprediksi nilai dari variabel terikat
Juwita Sari : Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
yaitu kualitas kerja dengan ikut memperhitungkan nilai-nilai variable bebas yaitu pengembangan yang terdiri dari peserta, Instruktur, materi
dan fasilitas sehingga dapat diketahui pengaruh positif atau negatif pengembangan karyawan terhadap Kualitas kerja. Analisis regresi
linear berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 13.00 for Windows. Adapun model persamaan yang
digunakan adalah menurut Sugiyono 2005:211: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e Dimana:
Y = Kualitas kerja
a = Konstanta
b1 - b2 = Koefisien regresi
X
1
= Skor dimensi variabel peserta X
2
= Skor dimensi variabel Instruktur X
3
= Skor dimensi variabel materi
X
4
= Skor dimensi variabel fasilitas e
= Standar error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistic
apabila nilai uji statistiknya berada didalam daerah kritis daerah dimana H
ditolak. Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H
diterima. Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu:
1. Uji Signifikan Individual Uji Parsial Uji–t
Juwita Sari : Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Uji – t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji–t
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: H
: b
1
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Peserta X
1
, Instruktur X
2
, Materi X
3
dan Fasilitas X
4
terhadap variabel terikat yaitu Kualitas kerja Y.
H
a
: b
1
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Peserta X
1
, Instruktur X
2
, Materi X
3
dan Fasilitas X
4
terhadap variabel terikat yaitu Kualitas kerja Y.
Kriteria pengambilan keputusan : H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada = 5 Ha diterima jika t
hitung
t
tabel
pada = 5
2. Uji Signifikan Simultan Uji Serentak Uji–F
Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji – F digunakan untuk melihat secara bersama-sama variabel bebas yaitu peserta X
1
, Instruktur X
2
, Materi X
3
dan Fasilitas X
4
terhadap variabel terikat yaitu Kualitas kerja Y.
Juwita Sari : Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
H : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas
yaitu Peserta X
1
, Instruktur X
2
, Materi X
3
dan Fasilitas X
4
terhadap variabel terikat yaitu Kualitas kerjaY. H
a
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu
Peserta X
1
, Instruktur X
2
, Materi X
3
dan Fasilitas X
4
terhadap variabel terikat yaitu Kualitas kerjaY.
3. Koefisien Determinasi R
2
Identifikasi Determinan R
2
Identifikasi determinan R
2
digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.
Identifikasi determinan R
2
berfungsi untuk mengetahui signifikan variabel, maka harus dicari koefisien determinan R
2
. Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebasX
terhadap variabel terikat Y. Semakin besar nilai koefisen determinan, maka semakin baik kemampuan variabel terikat Y.
Jika determinan R
2
semakin besar mendekati satu maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel
bebas yaitu Peserta X
1
, Instruktur X
2
, Materi X
3
dan FasilitasX
4
serta variabel terikat yaitu Kualitas kerja Y semakin besar. Sebaliknya jika determinan R
2
semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari
variabel bebas yaitu Peserta X
1
, Instruktur X
2
, Materi X
3
dan FasilitasX
4
serta variabel terikat yaitu Kualitas kerja Y semakin
Juwita Sari : Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan variabel bebas yaitu peserta X
1
, Instruktur X
2
, Materi X
3
dan FasilitasX
4
serta variabel terikat yaitu Kualitas kerja Y.
c. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam
penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Normalitas
Pengujian ini dilakukan untuk melihat dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal
atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual
pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda
disebut haterokedastisitas. Model yang paling baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas
Juwita Sari : Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Pengujian multikolinearitas untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi
korelasi maka dinamakan terjadi masalah multikolinearitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai Variance Inflation
Factor VIF. Menurut Santoso 2002, pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan
multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Situngkir 2007 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengembangan Pegawai dalam meningkatkan prestasi kerja pada Universitas
HKBP Nommensen Medan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan dan