Suku Bunga LIBOR Teori Kuantitas

Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum, 2007. USU Repository © 2009 Simpanan sebagai bukti atas penyimpanan fisik warkat SBI pada Bank Indonesia tanpa pungutan biaya penyimpanan Dahlan, 2004:220.

2.4 Suku Bunga LIBOR

Suku bunga London Inter Bank Offered Rate LIBOR merupakan suku bunga internasional yang digunakan sebagai suku bunga padanan antarbank di negara yang berbeda. Suku bunga ini memiliki jangka waktu 1, 3, 6 bulan dan 1 tahun. Pergerakan suku bunga ini sesuai dengan pergerakan pasar uang yang mengikuti kondisi ekonomi dunia. LIBOR merupakan suku bunga yang digunakan oleh bank-bank di dunia, jika jenis surat berharga atau jenis tabungan yang digunakan didominasi oleh mata uang asing atau dalam bentuk US. Suku bunga yang diberikan atas jenis tabungan atau surat berharga ini, juga akan diukur sesuai dengan pergerakan nilai US. Di Indonesia, perkembangan suku bunga di dalam negeri selain dipengaruhi oleh laju inflasi, juga dipengaruhi oleh suku bunga internasional. Penurunan dan peningkatan suku bunga di dalam negeri ini sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia untuk mengupayakan perbedaan selisih antara tingkat suku bunga domestik dengan suku bunga internasional berada pada tingkat yang wajar, guna mengurangi ekspansi moneter yang berasal dari aliran modal masuk, terutama yang berjangka pendek. Mobilitas arus modal luar negeri di Indonesia pada dasarnya selain didorong oleh tingginya keterbukaan perekonomian Indonesia, juga sangat terkait dengan besarnya tingkat kepercayaan investor terhadap kondisi fundamental Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum, 2007. USU Repository © 2009 perekonomian dan perbedaan suku bunga dalam negeri interest rate yang cukup tinggi. 2.5 Inflasi 2.5.1 Pengertian Inflasi Inflasi dapat diartikan sebagai keadaan dimana terjadi kenaikan harga- harga secara tajam absolute yang berlangsung terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. Pengertian inflasi juga banyak ragamnya. Ini terjadi karena luasnya pengaruh inflasi terhadap berbagai sektor perekonomian. Hubungan yang erat dan luas antara inflasi dan berbagai sektor perekonomian tersebut melahirkan berbagai perbedaan pengertian dan persepsi tentang inflasi, demikian pula dalam memformulasi kebijakan-kebijakan untuk solusinya. Namun pada prinsipnya masih terdapat beberapa kesatuan pandangan bahwa inflasi merupakan suatu fenomena dan dilema ekonomi. Inflasi juga dapat dikatakan sebagai suatu keadaan yang mengidentifikasikan semakin melemahnya daya beli yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai mata uang suatu negara. Jadi inflasi merupakan suatu keadaan dimana terjadi kenaikan harga secara tajam absolute yang berlangsung terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. Seirama dengan kenaikan harga- harga tersebut, nilai uang turun secara tajam pula sebanding dengan kenaikan harga-harga tersebut. Namun tidak semua kenaikan harga menyebabkan inflasi. Harga masing- masing barang dan jasa ditentukan dengan banyak cara. Dalam pasar bersaing, Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum, 2007. USU Repository © 2009 interaksi banyak pembeli dan penjual yakni bekerjanya penawaran dan permintaan menentukan harga. Dalam pasar yang tidak terlalu bersaing harga ditetapkan oleh keputusan produsen. Ketika harga semua barang naik, kenaikan itu bisa atau tidak menjadi bagian dari inflasi pada kelompok barang yang lebih besar. Inflasi adalah kenaikan tingkat harga keseluruhan. Itu terjadi ketika harga naik secara serempak. Inflasi dapat diukur dengan melihat sejumlah barang dan jasa dan menghitung kenaikan harga rata-rata selama beberapa periode waktu. Deflasi adalah menurunnya tingkat harga secara keseluruhan. Itu terjadi ketika harga turun secara serempak. Kenaikan harga bukanlah semata karena pengaruh teknologi, sifat-sifat barang maupun karena pengaruh ketika menjelang hari raya, tetapi karena adanya pengaruh inflasi yang pada umumnya berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Dari pengertian di atas ada 3 hal penting yang ditekankan, yaitu: • Adanya kecenderungan harga-harga yang meningkat artinya bisa saja tingkat harga yang terjadi pada waktu tertentu turun atau naik dibandingkan sebelumnya, namun tetap menunjukkan tendensi yang meningkat. • Bahwa tingkat harga tersebut berlangsung secara terus menerus sustained yang berarti bukan terjadi pada suatu waktu saja, akan tetapi bisa beberapa waktu lamanya. • Bahwa tingkat harga yang dimaksud disini adalah tingkat harga umum yang berarti tingkat harga yang mengalami kenaikan itu, bukan hanya pada Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum, 2007. USU Repository © 2009 satu atau beberapa komoditi saja akan tetapi untuk harga barang secara umum. Inflasi itu buruk karena inflasi dapat menurunkan keseluruhan standar kehidupan sebab mengakibatkan barang dan jasa mahal. Inflasi mengubah distribusi pendapatan. Kelompok yang paling sering disebutkan ketika membahas dampak inflasi adalah orang yang hidup berdasarkan pendapatan tetap. Jika pendapatan tetap dan harga naik, maka kemampuan untuk membeli barang dan jasa turun secara sebanding.

2.5.2 Teori Inflasi

a. Teori Kuantitas

Teori kuantitas merupakan teori yang paling tua mengenai inflasi, namun teori ini masing-masing sangat berguna untuk menggambarkan proses inflasi di zaman modern terutama di negara sedang berkembang. Teori ini menyoroti proses inflasi dari jumlah uang beredar dan harapan masyarakat terhadap harga- barang dan jasa. Menurut teori ini ada 2 sumber inflasi, yaitu: 1. Demand Full Inflation Ini terjadi karena adanya kenaikan permintaan agregatif bersifat agregat dimana kondisi produksi telah berada pada kesempatan kerja penuh full employment. Kenaikan kesempatan agregatif agregat demand selain dapat meningkatkan harga-harga juga bisa meningkatkan produksi. Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum, 2007. USU Repository © 2009 Jika kondisi produksi sudah berada pada kesempatan kerja penuh maka kenaikan permintaan tidak lagi mendorong kenaikan output produksi tetapi hanya mendorong kenaikan harga yang juga biasa disebut sebagai inflasi murni pure inflation. ` AS P 4 AD 4 P 3 AD 3 P 2 AD 2 P 1 AD 1 Q Qfe Q Gambar 2.4 Kurva Demand Full Inflation 2. Cost Push Inflation Inflasi yang terjadi akibat pergeseran kurva agregat disebut cost push inflation. Pada kondisi ini, tingkat penawaran lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat permintaan. Ini terjadi karena adanya Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum, 2007. USU Repository © 2009 kenaikan harga faktor produksi sehingga produsen terpaksa harus mengurangi produksinya sampai pada jumlah tertentu. Penawaran total terus menurun karena adanya kenaikan biaya produksi. Jika berlangsung lama maka akan mengakibatkan inflasi yang disertai resesi. Kenaikan biaya produksi yang menimbulkan cost push inflation didorong oleh beberapa faktor, yaitu: - Tuntutan kenaikan upah dari para pekerja yang biasanya dikoordinir oleh organisasi serikat buruh. - Adanya industri yang memonopoli yang menguasai pasar dan menaikkan harga. - Kenaikan bahan baku industri. - Pemerintah yang terlalu berambisi untuk menguasai sumber- sumber ekonomi dalam jumlah yang besar, yang seharusnya dapat diberi pada pihak swasta. - Adanya isu yang mengakibatkan permintaan masyarakat terhadap suatu barang melonjak drastis. Tingkat harga AS 3 P 3 AS 2 P 2 AS 1 P 1 Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum, 2007. USU Repository © 2009 AD Q 2 Q 1 Qfe Produksi Gambar 2.5 Kurva Cost Push Inflation

b. Aliran Klasik