Autokorelasi Defenisi Variabel Operasional

Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum, 2007. USU Repository © 2009 b Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada = 5, = 10, = 1. c Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori. d R 2 sangat tinggi.

b. Autokorelasi

Autokorelasi terjadi bila error term dari waktu yang berbeda berkorelasi. Dikatakan bahwa error term berkorelasi atau mengalami korelasi serial apabila: Variabel i. j ≠ 0; untuk i ≠ j, dalam hal ini dikatakan memiliki masalah autokorelasi. Ada beberapa cara untuk mengetahui keberadaan autokorelasi yaitu: a Dengan memplot grafik. b Dengan Durbin-Watson Uji D-Wtest. D-hit = t e et et 2 2 1 Σ − − Σ Dengan hipotesis sebagai berikut: Ho : = 0, artinya tidak ada autokorelasi Ha : ≠ 0, artinya ada autokorelasi Dengan jumlah sampel tertentu dan jumlah variabel independen tertentu diperoleh nilai kritis dl dan du dalam tabel distribusi Durbin-Watson untuk nilai . Hipotesis yang digunakan adalah: Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum, 2007. USU Repository © 2009 0 dl du 2 4-du 4-dl 4 0 dl du 2 4-du 4-dl 4 Gambar 3.1 Uji Durbin-Watson Dimana: Dw dl : tolak Ho ada korelasi positif Dw 4-dl : tolak Ho ada korelasi negatif Du Dw 4-du : terima Ho tidak ada korelasi dl ≤ Dw ≤ du : tidak bisa disimpulkan inconclusive 4-du ≤ Dw ≤ 4-dl : tidak bisa disimpulkan inconclusive

3.7 Defenisi Variabel Operasional

Inconclusive Inconclusive Ho: Accept Autokorelasi - Autokorelasi + Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum, 2007. USU Repository © 2009 1. Suku bunga deposito berjangka adalah harga yang harus dibayar oleh pihak bank kepada masyarakat yang menabung uang dalam bentuk deposito selama periode waktu tertentu dan dinyatakan dalam persentase. 2. Suku bunga LIBOR adalah suku bunga internasional yang berlaku pada negara-negara maju negara-negara industri. Digunakan sebagai acuan oleh antarbank pada negara-negara maju dan berkembang dalam upaya menarik modal yang dinyatakan dalam persentase. 3. Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI adalah suku bunga yang ditentukan oleh Bank Indonesia sebagai otoritas moneter dalam upaya pengendalian jumlah uang beredar dan dinyatakan dalam persentase. 4. Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga barang secara umum yang berlangsung terus menerus dalam jangka waktu yang lama, yang mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat serta jatuhnya nilai riil mata uang dan dinyatakan dalam persentase. Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum, 2007. USU Repository © 2009 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Ekonomi Indonesia