Pengertian Makna Konotatif Ragam Konotasi

D. MAKNA KONOTATIF

1. Pengertian Makna Konotatif

Dalam kehidupan berbahasa sehari-hari tentunya kita menngunakan berbagai macam jenis makna untuk menunjang komunikasi kita dengan orang lain. Diantaranya adalah penggunaaan makna konotatif. dalam kamus besar bahasa Indonesia dituliskan, konotasi adalah tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata. Sedangkan konotatif adalah mempunyai makna tautan. 66 Dalam buku lain dikatakan, konotasi adalah segala sesuatu yang kita pikirkan apabila kita melihat kata tersebut, yang mungkin dan juga mungkin tidak sesuai dengan makna sebenarnya. 67 Contoh kata kurus dan langsing berdasarkan arti pusat kedua kata tersebut mengandung pengertian kepada seseorang yang memiliki berat badan yang kurang, tetapi jika dilihat dalam hubungannya dengan manusia kedua konotasi tersebut jelas berbeda. Menjadi langsing merupakan dambaan setiap orang sedangkan menjadi kurus adalah hal yang dihindari semua orang karena kata kurus mengandung konotasi negatif yaitu kurang gizi.

2. Ragam Konotasi

Setelah membahas pengertian makna konotatif. Sekarang kita akan membicarakan ragam konotasi yang terdapat dalam bahasa Indonesi. Terdapat dua ragam konotasi yang sering kita pergunakan dalam komunikasi sehari- 66 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: BALAI PUSTAKA, 1988, cet. 1, h. 456 67 Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Semantik , h. 58 35 hari, yaitu konotasi yang bersifat individual dan konotasi yang bersifat kolektif . Adapun konotasi individual adalah nilai rasa yang hanya menonjolkan diri bagi orang perseorangan. Sedangkan konotasi kolektif adalah nilai raa yang berlaku untuk para anggota sesuatu golongan atau masyarakat. 68 Pada konotasi individual kita memerlukan penelitian terhadap setiap individu baik dari segi lahir maupun batin, sejarah, perkembangannya, serta aspek-aspek lainnya. Selanjutnya konotasi kolektif secara garis besarnya dapat dibagi atas: a. Konotasi baik, yang meliputi: 1 Konotasi tingi Sudah merupakan hal yang biasa terjadi bahwa kata-kata sastra dan kata-kata klasik lebih indah dan anggun terdengar oleh telinga umum; oleh karena itu tidak perlu heran bahwa kata-kata seperti tersebut mendapat konotasi atau nilai rasa tinngi. 69 Contoh kata yang mengandung nilai rasa tinggi, yaitu, garasi ‘kandang mobil 2 Konotasi ramah Terkadang dalam kegiatan komunikasi sehari-sehari kita sering menggunakan bahasa campuran dari bahasa lain untuk memberikan kesan lebih ramah dari pada menggunakan bahasa Indonesia. Contoh: sampeyan ‘kamu’ 68 Tarigan,Pengajaran Semantik, h. 59 69 Tarigan,Pengajaran semantik, h. 61 36 b. Konotasi tidak baik, yang meliputi: 1 Konotasi kasar Adakalanya kata-kata yang dipakai oleh rakyat jelata terdengar kasar dan mendapat nilai rasa kasar. 70 Contoh: mampus ‘mati’ 2 Konotasi keras Biasanya untuk membesar-besarkan suatu keadaan kita bisa menngunakan makna konotasi keras. Contoh: lembah kemelaratan 3 Konotasi berbahaya Penggunaan konotasi berbahaya biasanya berhubungan dengan kepercayaan masyarakat terhadap magis, karena itu dalam menggunakannya kita harus bersikap hati-hati karena mungkin dapat mendatangkan mara bahaya. Contoh: ular disebut tali;ikat pinggang raja Sulaiman 4 Konotasi tidak pantas Dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita mendengar beberapa kata yang tidak pantas diucapkan atu tidak sesuai dengan tempatnya, sehingga ketika menggunakan kata-kata tersebut masyarakat akan menganggapnya ”kurang sopan”. Contoh: beranak ‘bersalin’ 70 Tarigan ,Pengajaran semantik, h. 70 37 5 Konotasi tidak enak Ada sejumlah kata yang karena biasa dipakai dalam hubungan yang tidak atau kurang baik, maka tidak enak didengar oleh telinga dan mendapat nilai rasa tidak enak. Kata-kata semacam itu disebut dengan istilah Latin “in malem partem”. 71 Contoh: orang udik ‘orang desa’ c. Konotasi netral atau biasa, yang meliputi: 1 Konotasi hipokoristik Dalam bahasa inggris biasa disebut pet-name or hyphocristic connotation dan terutama sekali dipakai dalam dunia kanak-kanak, yaitu sebutan nama kanak-kanak yang dipendekkan lalu diulang. 72 Contoh: Dede 2 Konotasi bentuk nonsense Jenis konotasi sering terjadi pada kata-kata ingris yang dikenal dengan istilah connotation of nonsense-form. Contoh: tri-li-li 3 Konotasi bentukan sekolah Sebuah nilai rasayang memiliki hubungan erat dengan hal-hal di sekolah. Contoh: nilai anak itu baik benar ‘nilai anak itu seratus’ 4 Konotasi kanak-kanak Nilai rasa kanak-kanak ini biasa terdapt dalam dunia kanak-kanak, tetapi adalah sebuah kenyataan bahwa orang tua sering pula turut menggunakannya. 73 Contoh: Bobo ‘tidur’ 71 Tarigan,Pengajaran semantik, h. 68 72 Tarigan,Pengajaran semantik, h. 78 73 Tarigan,Pengajaran semantik, h. 78 38

3. Turun dan Naiknya Konotasi