Karakteristik Kesejahteraan Sosial Teori Kesejahteraan Masyarakat

yang lebih baik ini tidak hanya diukur secara ekonomi dan fisik belaka, tetapi juga ikut memperhatikan aspek sosial, mental dalam segi kehidupan spiritual. 52 Berbicara mengenai kesejahteraan, tidak bisa dilepaskan dari pemenuhan kebutuhan hidup pada masyarakat yang rata-rata pendidikannya rendah, komposisi penduduk yang beragam, tidak mempunyai faktor produksi sendiri, pendapatan rendah dan sebagainya. Senantiasa digolongkan pada masyarakat miskin yang dapat dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok atau yang mendasar. Menurut rumusan PBB FAO, kebutuhan mendasar meliputi : a. makanan dan gizi b. kesehatan c. perumahan d. pendidikan e. sandang f. kesempatan dan kondisi kerja g. rekreasi 53

2. Karakteristik Kesejahteraan Sosial

a. Kesejahteraan dari suatu keadaan, yakni suatu tatanan tata kehidupan yang meliputi kehidupan material maupun spiritual dengan tidak menempatkan suatu aspek lebih penting dari yang lainnya, tetapi mencoba melihat pada upaya mendapatkan titik keseimbangan. Titik keseimbangan 52 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat Intervensi Komunikasi , Jakarta:FEUI, 2001, h. 24. 53 Sjahrir, Ekonomi Politik : Kebutuhan Pokok, Jakarta:LP3ES, 1986, h.47. yang dimaksud adalah keseimbangan antara aspek jasmaniah dan rohaniah, ataupun keseimbangan antara aspek material dan spiritual. b. Kesejahteraan sosial sebagai suatu ilmu. Ilmu kesejahteraan sosial mengembangkan intervensi mikro yang sasaran intervensinya adalah individu, kelompok dan keluarga, serta intervensi makro yang dimana sasaran yang akan diubah adalah organisasi dan masyarakat baik di tingkat lokal maupun di tingkat yang lebih luas. c. Kesejahteraan sosial sebagai suatu kegiatan. Menurut Friedlander “Kesejahteraan sosial merupakan sistem yang terorganisir dari berbagai institusi dan usaha-usaha kesejahteraan yang dirancang guna membantu individu maupun kelompok agar dapat mencapai standar hidup dan kesehatan yang lebih memuaskan”. Ini menggambarkan kesejahteraan sosial sebagai suatu sistem pelayanan atau kegiatan yang dirancang guna meningkatkan taraf hidup masyarakat. d. Kesejahteraan sebagai suatu gerakan keseluruhan usaha sosial yang terorganisir dan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat berdasarkan konteks sosialnya. Didalamnya mencakup pula unsur kebijakan dan pelayanan dalam arti luas yang terkait dengan berbagai kehidupan dalam masyarakat seperti pendapatan, jaminan sosial, kesehatan, perumahan, pendidikan, rekreasi, tradisi bidaya dan sebagainya. 54 54 Sjahrir, Ekonomi Politik : Kebutuhan Pokok, Jakarta:LP3ES, 1986, h.47.

3. Tingkatan Keluarga Sejahtera