3 Strategi organisasi dinyatakan dalam pengertian fungsional, dalam arti
jelasnya satuan kerja sebagai pelaksana utama kegiatan melalui pembagian kerja yang jelas sehingga kemungkinan terjadinya tumpang tindih, saling
lempar tanggung jawab dan pemborosan dapat dicegah. 4
Pernyataan strategi itu harus bersifat spesifik dan tepat, bukan merupakan pernyataan-pernyataan yang masih dapat diimplementasikan dengan
berbagai jenis interpretasi yang pada selere dan persepsi individual dari pembuat interpretasi.
27
Dari beberapa pengertian di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan tentang strategi, yaitu :
a. Strategi merupakan tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta
pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Dalam menyusun strategi dibutuhkan perencanaan dan sasaran yang
jelas dalam membangun kekuatan strategi organisasi. c.
Untuk mencapai tujuan dari organisasi perlu perumusan kebijakan dan strategi khusus yang dipilih.
d. Strategi yang dipilih diimplementasikan oleh organisasi secara tepat
dan mengevaluasi terhadap strategi tersebut.
2. Proses Strategi
Joel Ross dan Michael mengungkapkan, bahwa sebuah organisasi tanpa adanya strategi seperti kapal tanpa ada kemudinya, bergerak berputus pada
27
Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi, Jakarta: PT.Gunung Agung, 1986, cet. Ke-2, h.23.
lingkaran. Organisasi yang dimiliki seperti pengembara tanpa adanya tujuan tertentu.
28
Adapun proses strategi terdiri dari tiga tahapan : a.
Perumusan Strategi Dalam perumusan strategi termasuk didalamnya adalah pengembangan
tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif memilih strategi untuk dilaksanakan.
29
Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas,
menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam satu proses kegiatan. Teknik perumusan strategi yang penting dapat dipadukan menjadi
kerangka kerja diantarannya: 1.
Tahap Input masukan Dalam tahap ini proses yang dilakukan adalah meringkas informasi
sebagai masukan awal, dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi.
2. Tahap Pencocokan
Proses yang dilakukan adalah memfokuskan pada menghasilkan strategi alternatif yang layak dengan memadukan faktor-faktor
eksternal dan internal.
30
3. Tahap Keputusan
Menggunakan semacam teknik, diperoleh dari input sasaran dalam mengevaluasi strategi alternatif yang telah diidentifikasikan dalam
tahap kedua.
31
28
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Prenhalindo, 2002, h. 3.
29
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Prenhalindo, 2002,h. 15.
30
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Prenhalindo, 2002,h. 183.
31
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Prenhalindo, 2002,h. 198.
Perumusan strategi haruslah selalu melihat kearah depan dengan tujuan, artinya peran perencanaan amatlah penting dan memiliki andil yang besar.
b. Implementasi Strategi
Implementasi strategi termasuk pengembangan budaya dalam mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah arah,
menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi yang masuk.
32
Implementasi strategi sering pula disebut sebagai tindakan dalam strategi karena implementasi berarti juga memobilisasi untuk mengubah strategi yang
telah dirumuskan menjadi tindakan. Menetapkan tujuan, melengkapi kebijakan, mengalokasikan sumber daya
dan mengembangkan budaya yang mendukung strategi merupakan usaha yang dilakukan dalam mengimplementasikan strategi. Implementasi yang sukses
membutuhkan dukungan disiplin, motivasi dan kerja keras. c.
Evaluasi Startegi Tahapan terakhir dalam sebuah strategi adalah evaluasi strategi. Tiga
macam aktivitas mendasar untuk melakukan evaluasi strategi yaitu: 1.
Meninjau faktor-faktor eksternal berupa peluang dan ancaman dan faktor-faktor internal kekuatan dan kelemahan yang menjadi dasar
asumsi pembuatan strategi. Adapun perubahan faktor eksternal seperti tindakan yang harus
dilakukan. Perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan dalam mencapai tujuan, begitu pula dengan faktor internal yang diantaranya
32
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Prenhalindo, 2002,h. 5.
strategi yang tidak efektif atau aktifitas implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula pada hasil yang akan dicapai.
2. Mengukur prestasi membandingkan hasil yang diharapkan dengan
kenyataan yang didapat. Menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi
individu dan menyimak kemajuan yang dibuat kearah penyampaian sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi strategi harus
dapat diukur dan dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil yang lebih penting daripada kriteria yang mengungkapkan dengan apa yang
telah terjadi. 3.
Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana.
Dalam mengambil tindakan korektif tidak harus berarti bahwa strategi yang sudah ada akan ditinggalkan atau bahkan strategi baru
dirumuskan. ”....Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula untuk pencapaian yang
direncanakan maka disitulah tindakan korektif diperlukan.”
33
Tindakan korektif harus menempatkan posisi yang lebih baik untuk lebih mampu memanfaatkan kekuatan internal, menghindari,
mengurangi, dan meringankan ancaman eksternal serta mampu memperbaiki kelemahan internal. Segala kegiatan korektif harus
konsisten secara internal dan bertanggungjawab secara sosial.
33
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Prenhalindo, 2002,h. 104
Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan dimasa depan. Evaluasi strategi mungkin berupa tindakan yang kompleks dan peka, karena terlalu banyak
penekanan pada evaluasi strategi akan merugikan suatu hasil yang dicapai. Evaluasi strategi sangat penting untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah
dicapai. Evaluasi strategi sangat diperlukan untuk organisasi dari semua kegiatan dengan mempertanyakan dan asumsi manajerial, harus memicu tinjauan dan nilai-
nilai yang merangsang kreatifitas.
B. Teori Distribusi