BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persaingan bisnis dewasa ini dapat dikategorikan sebagai pertarungan pembentukan dan penjagaan image di mata konsumenklien. Disinilah perusahaan
dapat unggul dengan membentuk corporate image yang ramah lingkungan dan memiliki kepekaan sosial. Dengan situasi dan kondisi usaha yang aman dan
harmonis dengan warga sekitar, membuat masyarakat dapat menjalankan bisnisnya secara nyaman pula.
1
Pelaksanaan community development dapat dimaknai sebagai bentuk pengejawantahan dari CSR corporate social responsibility tanggung jawab
sosial perusahaan terhadap masyarakat sekitar. Diharapkan pelaksanaan community development
ini menjadi sarana pembangunan masyarakat yang sesuai dengan konsep suistanable development dan pengaturan hukum yang responsif.
Semua konsep nilai Corporate Social Responsibility pada dasarnya sudah tersefleksikan dalam nilai-nilai ekonomi Islam. Bahkan jauh sebelum CSR,
yang mulai marak belakangan ini, Islam sudah sejak 1400 tahun yang lalu sudah sangat tegas mengatur sistem nilai CSR, misalnya ketika zaman awal
pemerintahan Islam, hasil usaha umat Muslim banyak digunakan untuk menanggung kebutuhan sosial masyarakat, termasuk di dalamnya investasi pada
pembangunan kota dengan membangun saluran pengairan dan terusan, pembangunan pasar serta fasilitas publik.
2
1
Artikel diakses pada 18 Desember 2007 dari http:www.pikiranrakyat.com
2
Artikel diakses pada 21 Mei 2008 dari http:icmimudabanten.orgjurnal?p=28.
Kepedulian kepada masyarakat sekitarrelasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan
partisipasi dan posisi organisasiperusahaan di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi perusahaan dan komunitas tersebut.
3
Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an surat Al-Qashas ayat 77 yang berbunyi:
+ ,-. +1,-.
2 34
1,562 738
9: ;
=34 ?
A 8B
,26C 2 9DDE
Artinya : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
kebahagiaanmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu,
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.”
4
Ayat di atas menjadi isyarat bahwa lembaga bisnis harus memiliki landasan filosofi yaitu EconomicProfesionalism Philosophy yang merupakan
pijakan umum sebuah bisnis untuk merealisasikan tujuan yang bersifat profit oriented.
Ini berarti bahwa semua lembaga bisnis harus dikelola secara professional agar menghasilkan keuntungan dan perkembangan yang baik.
3
Arikel diakses
pada 18
Desember 2007
dari http:id.wikipedia.orgwikiTanggung_jawab_sosial_perusahaan.
4
H.Mahmud Junus, Terjemahan Al-Qur’an Al-Karim Bandung:Alma’arif,1989, cet 8, h.357.
Perusahaan selama ini dianggap sebagai biang rusaknya lingkungan, pengekploitasi sumberdaya alam, hanya mementingkan keuntungan semata.
Kebanyakan perusahaan selama ini melibatkan dan memberdayakan masyarakat hanya untuk mendapatkan simpati. Program yang mereka lakukan hanya sebatas
pemberian sumbangan, santunan dan pemberian sembako. Dengan konsep seperti ini, kondisi masyarakat tidak akan berubah dari kondisi semula, tetap miskin dan
termarginalkan.
5
Berbagai peristiwa negatif yang menimpa sejumlah perusahaan, terutama setelah reformasi, seharusnya menjadi pelajaran yang berharga bagi para pemilik
dan manajemen perusahaan untuk memberikan perhatian dan tanggung jawab yang lebih baik kepada masyarakat, khususnya di sekitar lokasi perusahaan. Hal
ini sekarang popular dengan sebutan Corporate Social Responsibility CSR, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Menurut ketua Corporate Forum for
Community Development CFCD Thendri Supriatno, CSR sangat penting tidak
hanya bagi masyarakat, melainkan juga perusahaan itu sendiri. CSR dapat mencegah dampak sosial lebih buruk, baik langsung atau tidak langsung, atas
kelangsungan usaha.
6
Kelangsungan suatu usaha tak hanya ditentukan oleh tingkat keuntungan, tapi juga tanggung jawab sosial perusahaan CSR. Apa yang terjadi
jika banyak perusahaan yang didemo, dihujat, bahkan dirusak oleh masyarakat sekitar lokasi pabrik? Bila ditelusuri, sangat boleh jadi salah satu penyebabnya
5
Harry Wahyudhy Utama, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Investasi bukan biaya, Artikel diakses pada 12 Januari 2008 dari G:Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Investasi Bukan
Biaya klikharry.htm.
6
Mendorong Implementasi CSR, Artikel diakses pada 12 Januari 2008 dari http:www.republika.co.idkoran_detail.asp?id=199531kat_id=152.
adalah kurangnya perhatian dan tanggung jawab manajemen dan pemilik perusahaan terhadap masyarakat maupun lingkungan di sekitar lokasi perusahaan
tersebut. Investor hanya mengeduk dan mengeksploitasi sumberdaya alam yang ada di daerah tersebut, tanpa memperhatikan factor lingkungan. selain itu, tidak
ada atau nyaris sangat sedikit keuntungan perusahaan yang dikembalikan kepada masyarakat. Justru mereka malah dipinggirkan.
7
Seiring dengan perkembangan dunia industri, aktifitas berderma di kalangan dunia usaha saat ini terbilang cukup besar. Ini dibuktikan oleh hampir
semua perusahaan yang berpartisipasi dalam survey yang dilakukan oleh PIRAC Public Interest Research And Advocacy Center selama tahun 2001 ini 93
mengaku pernah memberikan sumbangan dalam tiga tahun terakhir.
8
Studi PIRAC tersebut menggambarkan pola-pola kedermawanan perusahaan. Dilihat dari sifat dan bentuknya, sebagian besar sumbangan yang
diberikan perusahaan bersifat insidensial dan dalam bentuk natura. Sumbangan natura diberikan antara lain dalam bentuk : produk perusahaan, jasa professional,
pemakaian sarana perusahaan, peralatan bekas pakai, keterlibatan perusahaan dalam kepengurusan lembaga sosial, dorongan agar staf perusahaan menjadi
volunteer. Sementara sumbangan secara tunai diberikan dalam bentuk : hibah,
joint promotion , iuran anggota, special event, payroll giving, dan zakat
perusahaan.
9
7
Mendorong Implementasi CSR, Artikel diakses pada 12 Januari 2008 dari http:www.republika.co.idkoran_detail.asp?id=199531kat_id=152.
8
Hamid Abidin, dkk., Sumbangan Sosial Perusahaan “Profil dan Pola Distribusi di Indonesia : Survey 226 Perusahaan di 10 Kota
” Jakarta : PIRAMEDIA,2003, h. 4.
9
Hamid Abidin, dkk., Sumbangan Sosial Perusahaan “Profil dan Pola Distribusi di Indonesia : Survey 226 Perusahaan di 10 Kota
” Jakarta : PIRAMEDIA,2003, h. 14.
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibility
berupa kegiatan filantropi dan pengembangan komunitas, umumnya dikemas untuk mengupayakan citra positif alias promosi.
10
Lebih jauh dari sekedar promosi, semakin berkembang pula pandangan bahwa keunggulan
bersaing bisa dihasilkan dengan memadukan berbagai pertimbangan sosial dan lingkungan dalam strategi bisnis.
PT.PERSERO ANGKASA PURA II KANTOR CABANG UTAMA merupakan salah satu perusahaan yang berusaha ikut serta dalam mensejahterakan
masyarakat sekitar melalui pendistribusian dana CSR Corporate Social Responsibility
. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyaluran dana CSR tersebut, maka penulis akan menuangkan dalam sebuah karya tulis “skripsi”
dalam judul : STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA CSR CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
PT.PERSERO ANGKASA PURA II KANTOR CABANG
UTAMA DALAM
UPAYA MENSEJAHTERAKAN
MASYARAKAT SEKITAR BANDARA SOEKARNO-HATTA.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah