Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: a. karakteristik simplisia herba sambiloto dan daun salam memenuhi persyaratan mutu yang terdapat dalam Materia Medika Indonesia MMI yaitu kadar air, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol, kadar abu total dan kadar abu tidak larut asam. b. pemberian kapsul kombinasi ekstrak herba sambiloto dan daun salam memberikan pengaruh terhadap kadar ALT dan AST pada pasien dislipidemia yaitu dapat menurunkan kadar ALT dan AST.

5.2 Saran

Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melanjutkan uji klinis ke tahap selanjutnya dengan jumlah subyek yang lebih besar. Universitas Sumatera Utara 54 DAFTAR PUSTAKA Agoes. A. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Buku 2. Jakarta: Salemba Medika. Halaman: 25-27. Ansel. H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Ke-4. Terjemahan Oleh: Farida Ibrahim. Jakarta: UI Press. Halaman: 606. Batticaca, F.B. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Metabolisme. Jakarta: Salemba Medika. Halaman: 1-5. Benoy, G., Datta, K., Mandal, A., Dubey, K., dan Halder, S. 2012. “An Overview On Andrographis paniculata Burm. F. Nees”. International Journal of Research Ayurveda and Pharmacy. 36:752-760. Broca. 1993. Obesitas dan Kolesterol. Dalam: Baraas, F. 1993. Mencegah Serangan Jantung Dengan Menekan Kolesterol. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman: 75-79. Depkes RI. 1980. Materia Medika Indonesia. Jilid IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman: 47-52, 325. Depkes RI a . 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia I. Jilid I. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman: 29, 105-106. Depkes RI b . 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman: 1-11. Depkes RI. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia Riskesdas. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman: 90, 258. Dinkes Sumut. 2007. Uji Efek Kombinasi Herba Sambiloto dan Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol dan Trigliserida Secara Praklinis. Laporan Hasil Penelitian. Medan: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Ditjen POM a . 1979. Farmakope Indonesia. Jilid III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman: 5-6. Ditjen POM b . 1979. Materia Medika Indonesia. Jilid III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman: 20-25. Gaw, A., Murphy, M.J., Robert., O’reilly, C.D., Stewart, M.J., dan Shepherd, J. 2011. Biokimia Klinis: Teks Bergambar. Edisi Ke-4. Diterjemahkan Oleh: dr. Albertus Agung Mahode dan July Manurung. Jakarta: EGC. Halaman: 55. Universitas Sumatera Utara 55 Hapsoh, dan Hasanah, Y. 2011. Budidaya Tanaman Obat dan Rempah. Medan: USU Press. Halaman: 9, 63, 145, 166. Har, L.W., dan Ismail, I.S. 2012. Antioxidant Activity, Total Phenolics And Total Flavonoids of Syzygium polyanthum Wight Walp Leaves. Article Int J. Med. Arom. Plants. 22: 219-228. Harrison. 2000. Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 13. Diterjemahkan Oleh: Ahmad H. Asdie. Jakaerta: EGC. Halaman: 1623. Holman. 1993. Usia dan Kolesterol. Dalam: Baraas, F. 1993. Mencegah Serangan Jantung Dengan Menekan Kolesterol. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman: 43-46. Kee, J.L. 2007. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagostik. Edisi Ke- 6. Diterjemahkan Oleh: Sari Kurnianingsih, Palupi Widyasuti, Rohana Cahyaningrum, dan Sri Rahayu. Jakarta: EGC. Halaman: 440. Kersbaum. 1993. Rokok dan Kolesterol. Dalam: Baraas, F. 1993. Mencegah Serangan Jantung Dengan Menekan Kolesterol. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman: 51-55. Kosasih, E.N., dan Kosasih, A.S. 2008. Tafsiran Hasil pemeriksaan Laboratorium Klinik. Edisi Ke-2. Tangerang: Karisma Publishing Group. Halaman: 283-285. Lu, F.C. 1994. Toksikologi Dasar: Asas, Organ Sasaran dan Penilaian Risiko. Edisi Ke-2. Jakarta: UIP. Halaman: 85, 206, 209-215. Masjhoer, M. 2001. Uji Klinik Ekstrak Etanol Terstandarisasi dari Campuran Herba Sambiloto Andrograhis paniculata dan Daun Salam Syzigium polyantha sebagai Anti Diabetes. Warta Litbang Kesehatan. 53: 1-2 Mahley, R.W., dan Bersot, T.P. Terapi Obat Untuk Hiperkolesterolemia dan Dislipidemia. Dalam: Hardman, J.G., dan Limbird L.E. editor. 2012. Goodman dan Gilman Dasar Farmakologi Terapi. Edisi 10. Diterjemahkan Oleh: Tim alih bahasa Sekolah Farmasi ITB. Jakarta: EGC. Halaman: 956-966. Murray, R.K., Daryl, K. G., dan Victor, W.R. 2003. Biokimia Harper. Edisi Ke- 27. Diterjemahan Oleh: Hartono Andry. Jakarta: EGC. Halaman: 239, 243. Mursito, B. 2002. Ramuan Tradisional Untuk Penobatan Jantung. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman: 34. Neal, M.J. 2006. At a Galance Farmakologi Medis. Edisi Ke-5. Diterjemahkan Oleh: dr. Juwita Surapsari. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman: 14-15. Universitas Sumatera Utara 56 Nurrochmad, A. 2004. Pandangan Baru Kurkumin dan Aktivitasnya sebagai Antikanker. Jurnal Biofarmasi. 22: 75-80. Pekthong D., Martin, H., Abadie, C., Bonet, A., Heyd, B., Mantion, G., dan Richert, L. 2008. Differential inhibition of rat and human hepatic cytochrome P450 by Andrographis paniculata extract and andrographolide. Jurnal J Ethnopharmacol. 1153: 432-440. Prahastuti, S., Tjahjani, S., dan Hartini, E. 2011. Efek Infusa Daun Salam Syzygium polyanthum Wight Walp Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total Darah Tikus Model Dislipidemia Galur Wistar. Jurnal Medika Planta. 14: 27-32. Pratiknya, A.W. 2001. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Halaman: 128, 150. Sacher, R.A., dan McPherson, R.A. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Edisi 11. Diterjemahkan Oleh: dr. Brahm U. Pendit dan dr. Dewi Wulandari. Jakarta: EGC. Halaman: 360, 369-371. Sahrial, I., Puspita, R., Damayanti, R., dan Anwar, H. 2012. Pengaruh Ekstrak Daun Salam Terhadap Gambaran Histopatologi Sel Hepar Tikus Galur Sprague Dawley yang Diinduksi DMBA Dimetilbenz [A] Antrasen. Jurnal Veterinaria Medika. 53: 227-231. Santoso, A., Erwinanto, Andriantoro, H., Suryawan, I.G.R., Rifqi, S., Soerianata, S., dan Kasiman, S. 2009. Lipid dan Jantung Koroner. Jakarta: Centra Comunication. Halaman: 5, 18, 20, 27-29. Sastroasmoro, S., dan Ismael, S. 2013. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto. Halaman: 187-216. Satyanarayana, U. 2005. Biochemistry. Edisi Ke-2. New Delhi: Uppala Author- Publisher Interlinks. Halaman: 505. Setiawati, A., Suyatna, F.D., dan Gan, S. 2007. Pengantar Farmakologi. Dalam: Gan, S.G., Setiabudy, R., Nafrialdy, dan Elysabeth. 200. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman: 8. Silalahi, J. 2006. Makanan Fungsional. Yogyakarta: Kanisius. Halaman: 141. Speicher, C.E., dan Smith, J.W. 1996. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif. Diterjemahkan Oleh: Joko Suyono. Jakarta: EGC. Halaman: 23. Syafitri, V., Arnelis dan Elfrida. Gambaran Profil Lipid Pasien Perlemakan Hati Non-Alkoholik. Jurnal Kesehatan Andalas. 41: 274-278. Universitas Sumatera Utara 57 Talbert, R.L. 2008. Hyperlipidemia. Dalam: DiPiro, J.T., Talbert, R.L., Yee G.C., Matzke, G.R., Wells B.G., dan Posey L.M. 2009. Pharmacotherapy Handbook. Seventh Edition. New York: McGraw-Hill. Halaman: 386. Tan, H.T., dan Rahardja, K. 2007. Obat-Obat Penting: Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi Ke-6. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Halaman: 24. Tjokronegoro, A., dan Hendra, U. 1992. Etik Penelitian Obat Tradisional. Jakarta: FKUI. Halaman: 15, 30. Tuminah, S. 2009. Efek A sam Lemak Jenuh dan Tak Jenuh “Trans” Terhadap Kesehatan. Jurnal Buletin Penelitian Kesehtan. 321: 13-20 . Wahyuni, S. 2004. Pengaruh Daun Sambiloto Andrograhis paniculata Terhadap Kadar SGPT dan SGOT tikus Putih. Jurnal Gamma. 11: 45-53. Widmann, F.K. 1989. Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Diterjemahkan Oleh: Siti Boedina Kreno, R. Gandasoebrata dan J. Latu. Jakarta: EGC. Halaman: 320. Wiryowidagdo, S. 2002. Obat Tradisional Untuk Penyakit Jantung, Darah Tinggi dan Kolesterol. Jakarta: Agro Media Pustaka. Halaman: 9-11, 23- 24. Woodley, M., dan Whelan, A. 1992. Pedoman Pengobatan. Diterjemahkan Oleh: Prof. Robert S. Northrup dan Dr. Budiono Santoso editor. Yogyakarta: Yayasan Essentica Medica. Halaman: 473-474. World Health Organization. 1998. Quality Control Methods for Medical Plant Materils. Switzerland: journal of WHO. 951: 118. World Health Organization. 2002. Monographs on Selected Medicinal Plants. Geneva: WHO. Halaman: 12-20. Zuraini, A., Aziah, M.R., Arifah, A.K., Sulaiman, M.R., dan Somchit, M.N. 2006. Aqueous Extracts of Andrographis paniculata Improve Lipid Profiles of Rats Fed with High Cholesterol Diet. International Journal of Pharmacology. 21: 45-49. Universitas Sumatera Utara 58 Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman Universitas Sumatera Utara 59 Lampiran 2. Gambar tanaman dan herba sambiloto a. Tanaman sambiloto b. Herba sambiloto setelah dipanen c. Herba sambiloto segar d. Simplisia herba sambiloto Universitas Sumatera Utara 60 Lampiran 3. Gambar tanaman dan daun salam a. Tanaman daun salam b. Daun salam setelah dipanen c. Daun salam segar d. Simplisia daun salam Universitas Sumatera Utara 61 Lampiran 4. Gambar serbuk simplisia herba sambiloto dan daun salam a. Serbuk simplisia herba sambiloto b. Serbuk simplisia daun salam Universitas Sumatera Utara 62 Lampiran 5. Gambar mikroskopik daun sambiloto dan serbuk simplisia herba sambiloto a. Mikroskopik penampang melintang daun sambiloto Keterangan: 1. Rambut penutup 2. Kutikula 3. Sistolit 4. Epidermis atas 5. Jaringan pagar 6. Kolenkim 7. Jaringan bunga karang 8. Sel kelenjar 9. Stoma 10. Berkas pembuluh bikolateral 11. Epidermis bawah 2 3 4 5 6 7 8 9 1 10 11 Universitas Sumatera Utara 63 Lampiran 5. Lanjutan b. Mikroskopik serbuk simplisia herba sambiloto Keterangan: 1. Sel batu dari kulit buah 2. Fragmen mesofil 3. Sistolit 4. Berkas pembuluh 5. Rambut dari kelopak bunga 6. Stomata bidiasitik 1 2 3 4 5 6 Universitas Sumatera Utara 64 Lampiran 6. Gambar mikroskopik daun salam dan serbuk simplisia daun salam a. Mikroskopik penampang melintang daun salam Keterangan: 1. Kutikula 2. Epidermis atas 3. Kelenjar lisigen 4. Jaringan pagar 5. Hablur kalsium oksalat bentuk roset 6. Jaringan bunga karang 7. Stoma 8. Epidermis bawah 9. Berkas pembuluh 10. Jaringan kolenkim 8 1 2 3 4 5 6 9 10 7 Universitas Sumatera Utara 65 Lampiran 6. Lanjutan b. mikroskopik serbuk simplisia daun salam Keterangan: 1. Berkas pembuluh 2. Hablur kalsium oksalat bentuk roset 3. Fragmen mesofil 4. Epidermis atas 5. Sklerenkim 6. Epidermis bawah dengan stomata parasitik 4 1 2 3 5 6 Universitas Sumatera Utara 66 Lampiran 7. Hasil karakterisasi serbuk simplisia herba sambiloto a. Penetapan kadar air Sampel I Volume I = 0,7 Volume II = 0,9 Berat sampel = 5,012 gram Kadar air = x 100 = 3,90 Sampel II Volume I = 0,9 Volume II = 1,1 Berat sampel = 5,022 gram Kadar air = x 100 = 3,98 Sampel III Volume II = 1,1 Volume I = 1,3 Berat sampel = 5,024 gram Kadar air = x 100 = 3,98 Kadar air rata-rata = = 3,95 b. Penetapan kadar sari larut air Sampel I Berat sari = 0,163 g Berat sampel = 5,009 g Kadar sari larut air = x x 100 = 19,16 Sampel II Berat sari = 0,189 g Berat sampel = 5,003 g Kadar sari larut air = x x 100 = 18,88 Sampel III Berat sari = 0,196 g Berat sampel = 5,008 g Kadar air = x 100 Kadar sari larut air = x x 100 Universitas Sumatera Utara 67 Kadar sari larut air = x x 100 = 19,57 Rata-rata kadar sari larut air = = 19,20 c. Penetapan kadar sari larut etanol Sampel I Berat sari = 0,078 g Berat sampel = 5,010 g Kadar sari larut etanol = x x 100 = 15,57 Sampel II Berat sari = 0,077 g Berat sampel = 5,003 g Kadar sari larut etanol = x x 100 = 15,39 Sampel III Berat sari = 0,072 g Berat sampel = 5,008 g Kadar sari larut etanol = x x 100 = 14,38 Rata-rata kadar sari larut etanol = = 15,11 d. Penetapan kadar abu total Sampel I Berat abu = 0,153 g Berat sampel = 2,012 g Kadar abu total = x 100 = 7,60 Sampel II Berat abu = 0,129 g Berat sampel = 2,009 g Kadar abu total = x 100 = 6,42 Sampel III Berat abu = 0,146 g Berat sampel = 2,005 g Kadar abu total = x 100 = 7,28 Kadar sari larut etanol = x x 100 Kadar abu total = x 100 Universitas Sumatera Utara 68 Rata-rata kadar abu total = = 7,10 e. Penetapan kadar abu tidak larut asam Sampel I Berat abu = 0,024 g Berat sampel = 2,012 g Kadar abu = x 100 = 1,19 Sampel II Berat abu = 0,036 g Berat sampel = 2,009 g Kadar abu = x 100 = 1,79 Sampel III Berat abu = 0,016 g Berat sampel = 2,005 g Kadar abu = x 100 = 0,80 Rata-rata kadar abu total = = 1,25 Kadar abu tidak larut asam = x 100 Universitas Sumatera Utara 69 Lampiran 8. Hasil karakterisasi serbuk simplisia daun salam a. Penetapan kadar air Sampel I Volume I = 0,7 Volume II = 1,1 Berat sampel = 5,006 gram Kadar air = x 100 = 7,99 Sampel II Volume I = 1,1 Volume II = 1,5 Berat sampel = 5,014 gram Kadar air = x 100 = 7,98 Sampel III Volume I = 1,5 Volume II = 1,9 Berat sampel = 5,015 gram Kadar air = x 100 = 7,98 Kadar air rata-rata = = 7,98 b. Penetapan kadar sari larut air Sampel I Berat sari = 0,124 g Berat sampel = 5,013 g Kadar sari larut air = x x 100 = 12,36 Sampel II Berat sari = 0,143 g Berat sampel = 5,011 g Kadar sari larut air = x x 100 = 14,26 Sampel III Berat sari = 0,119 g Berat sampel = 5,007 g Kadar air = x 100 Kadar sari larut air = x x 100 Universitas Sumatera Utara 70 Kadar sari larut air = x x 100 = 11,88 Rata-rata kadar sari larut air = = 12,83 c. Penetapan kadar sari larut etanol Sampel I Berat sari = 0,092 g Berat sampel = 5,013 g Kadar sari larut etanol = x x 100 = 9,17 Sampel II Berat sari = 0,100 g Berat sampel = 5,007 g Kadar sari larut etanol = x x 100 = 9,985 Sampel III Berat sari = 0,095 g Berat sampel = 5,011 g Kadar sari larut etanol = x x 100 = 9,47 Rata-rata kadar sari larut etanol = = 9,54 d. Penetapan kadar abu total Sampel I Berat abu = 0,076 g Berat sampel = 2,001 g Kadar abu total = x 100 = 3,79 Sampel II Berat abu = 0,077 g Berat sampel = 2,003 g Kadar abu total = x 100 = 3,84 Sampel III Berat abu = 0,070 g Berat sampel = 2,000 g Kadar abu total = x 100 Kadar sari larut air = x x 100 Universitas Sumatera Utara 71 Kadar abu total = x 100 = 3,50 Rata-rata kadar abu total = = 3,71 e. Penetapan kadar abu tidak larut asam Sampel I Berat abu = 0,090 g Berat sampel = 2,006 g Kadar abu = x 100 = 0,30 Sampel II Berat abu = 0,121 g Berat sampel = 2,008 g Kadar abu = x 100 = 0,50 Sampel III Berat abu = 0,109 g Berat sampel = 2,007 g Kadar abu = x 100 = 0,80 Rata-rata kadar abu = = 0,53 Kadar abu tidak larut asam = x 100 Universitas Sumatera Utara 72 Lampiran 9. Perhitungan rendemen ekstrak kental a. Perhitungan rendemen ekstrak kental herba sambiloto Sebanyak 900 gram serbuk simplisia herba sambiloto setelah dilakukan ekstraksi dan dipekatkan dengan vakum rotary evaporator diperoleh ekstrak kental sebanyak 205,28 gram. Maka rendemen ekstrak kental herba sambiloto adalah: Rendemen = x 100 = 22,81 b. Perhitungan rendemen ekstrak kental daun salam Sebanyak 900 gram serbuk simplisia daun salam setelah dilakukan ekstraksi dan dipekatkan dengan vakum rotary evaporator diperoleh ekstrak kental sebanyak 200,48 gram. Maka rendemen ekstrak kental daun salam adalah: Rendemen = x 100 = 22,27 Universitas Sumatera Utara 73 Lampiran 10. Hasil uji pra-formulasi kapsul kombinasi ekstrak herba sambiloto dan daun salam

a. Hasil uji waktu alir

Dokumen yang terkait

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kapsul Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Fungsi Ginjal Pada Pasien Dislipidemia

2 55 110

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

9 96 112

Observasi Klinis Pengaruh Pemberian Kombinasi Serbuk Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight)Walp.) dan Rimpang Kunyit (Curcuma domesticaVal.) Pada Pasien Hiperurisemia

3 67 60

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kapsul Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Profil Lipid Pada Pasien Dislipidemia

2 70 116

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

Pengaruh Kombinasi Ekstrak Etanol Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight.) Walp.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Galur Balb/C Yang Diinduksi Aloksan.

0 0 31

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 31

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 6

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 24

UJI KLINIS PENDAHULUAN PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm F) Ness) DAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) PADA PASIEN HIPERKOLESTEROLEMIA SKRIPSI

0 0 15