41 yang ditetapkan kolom B 15. Sediaan kapsul kombinasi ekstrak herba
sambiloto dan daun salam memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia edisi III. Hasilnya dapat dilihat pada Lampiran 11, halaman 74.
4.5 Data Dasar Pasien Dislipidemia
Uji klinis pendahuluan pemberian kapsul kombinasi ekstrak herba sambiloto dan daun salam dilakukan pada pasien yang memenuhi kriteria inklusi
sebagai subyek penelitian, sehingga diperoleh 20 orang pasien dislipidemia. Jumlah calon subyek adalah 160 orang dan diukur kadar kolesterolnya dengan
menggunakan alat Easy Touch. Hasil pengukuran tersebut menunjukkan bahwa hanya 40 orang yang positif memiliki kadar kolesterol 200 mgdl, selanjutnya
dilakukan pemeriksaan terhadap profil lipid kadar kolesterol total, trigliserida, LDL dan HDL dan diperoleh sebanyak 25 orang positif dislipidemia, tetapi dari
25 orang tersebut terdapat 5 orang drop out, sehingga diperoleh 20 orang yang bersedia ikut sampai tahap akhir penelitian. Pemeriksaan vital sign pasien yang
dilakukan sebelum H0 dan sesudah H28 pemberian kapsul kombinasi ekstrak herba sambiloto dan daun salam meliputi penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan sehingga diperoleh IMT Indeks Massa Tubuh serta pemeriksaan tekanan darah. Hasil pemerikaannya dapat dilihat pada Lampiran 17,
halaman 83. Berdasarkan data hasil pemeriksaan vital sign pasien sebelum H0
pemberian kapsul kombinasi ekstrak herba sambiloto dan daun salam, maka diperoleh data demografi pasien dislipidemia yang dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Universitas Sumatera Utara
42
Tabel 4.3 Data demografi pasien dislipidemia
Demografi Pasien Jumlah
Jenis kelamin: Laki-laki
12 60
Perempuan 8
40 Umur tahun:
21 – 40
6 30
41 – 60
14 70
Tekanan darah mmHg: Normal 120
5 25
Pra-hipertensi 120 - 139 9
45 Hipertensi stage 1 140 - 159
3 15
Hipertensi stage 2 160 3
15 IMT kgm2:
Kurus 18,5 Normal 18,5 - 24,9
1 6
5 30
Kelebihan berat badan 25 - 29,9 7
35 Obesitas 30
6 30
Melakukan olah raga: Ya
Tidak 2
18 10
90 Perokok:
Ya Tidak
11 9
55 45
Kategori perokok: Ringan 10 batanghari
Sedang 10 - 20 batanghari Berat 20 batanghari
- 4
7 -
20 35
Penyakit 6 bulan terakhir: Hipertensi
Asam urat Tanpa penyakit
15 1
4 75
5 20
Kolesterol total mgdl:
Normal 200
1 5
Sedang 200 - 239 6
30 Tinggi ≥240
13 65
Trigliserida mgdl: Normal ≤150
6 30
Batas tinggi 151 - 199 5
25 Tinggi 200 - 499
6 30
Sangat tinggi ≥500 3
15 HDL mgdl:
Rendah ≤40
2 10
Batas rendah 40 - 60 17
85 Tinggi ≥60
1 5
LDL mgdl: Optimal ≤100
3 15
Mendekati optimal 100-129 3
15 Batas tinggi 130 - 159
5 25
Tinggi 160 - 189 7
35 Sangat tinggi ≥190
2 10
Jumlah pasien pada penelitian ini yaitu 20 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki 60 dan 8 orang perempuan 40. Pasien lebih banyak laki-laki
karena pasien laki-laki cenderung memiliki gaya hidup yang kurang baik seperti kurang berolahraga dan sering merokok. Rokok mengandung nikotin yang
Universitas Sumatera Utara
43
berbahaya bagi kesehatan. Menurut Kershbaum 1993, nikotin menyebabkan
peningkatan ekskresi katekolamin dalam darah sehingga meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah serta menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah
perifer. Nikotin juga dapat meningkatkan kadar asam lemak bebas dalam darah karena meningkatnya pemecahan trigliserida oleh rangsangan katekolamin. Asam
lemak bebas dapat meningkatkan agregasi trombosit dan viskositas darah. Efek nikotin jangka panjang mengganggu homeostasis profil lipid darah yaitu
meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan kolesterol HDL. Disamping itu, menurut Wiryowidagdo 2002, asap rokok mengandung karbon monoksida CO
yang bisa menghambat pertukaran oksigen dalam darah dan menimbulkan kerusakan jaringan pembuluh darah, sehingga menjadi proses awal aterosklerosis.
Pasien dislipidemia mayoritas adalah umur 41 - 60 70. Umur yang semakin tua menyebabkan aktvitas reseptor LDL semakin berkurang, sehingga
menyebabkan peningkatan kolesterol LDL dan menyebabkan peningkatan kolesterol total Holman, 1993.
Hasil pemeriksaan tekanan darah menunjukkan banyak pasien mengalami hipertensi terdiri dari pra-hipertensi 45, hipertensi stage 1 15 dan
hipertensi stage 2 15, sedangkan tekanan darah normal hanya 25. Menurut Wiryowidagdo 2002, hipertensi yang berlangsung dalam jangka waktu lama
menyebabkan ketegangan meningkat pada pembuluh darah terutama pembuluh darah koroner dan memberikan beban bagi jantung, sehingga tekanan yang kuat
dapat merusak dinding pembuluh darah dan mempermudah timbulnya aterosklerosis.
Hasil perhitungan IMT Indeks Massa Tubuh menunjukkan pasien
Universitas Sumatera Utara
44 dislipidemia mayoritas termasuk gemuk yaitu kategori kelebihan berat badan
35 dan kategori obesitas 30. Kegemukan atau kelebihan berat badan berarti persentase kadar lemak dalam tubuh lebih besar daripada berat badan normal
Wiryowidagdo, 2002. Laki-laki dianggap obesitas apabila jumlah lemak dalam tubuhnya melebihi 25 daripada berat badan, sedangkan bagi wanita dianggap
obesitas apabila melebihi 30 daripada berat badan. Setiap jumlah lemak dan karbohidrat makanan yang tidak terus digunakan akan disimpan di jaringan
adiposa dalam bentuk trigliserida, sehingga orang gemuk cenderung mempunyai kadar kolesterol total, LDL dan trigliserida lebih tinggi Broca, 1993.
Berdasarkan data karakteristik pasien dapat disimpulkan bahwa pasien dislipidemia mayoritas terdiri dari laki-laki, terjadi pada usia 41 - 60 tahun dan
mengalami hipertensi serta kegemukan. Hal tersebut didukung oleh hasil kuesioner dari data demografi pasien menunjukkan mayoritas pasien memiliki
gaya hidup yang kurang baik seperti kurang berolahraga dan sering merokok khususnya laki-laki serta dari data pola makan menunjukkan pola makan yang
kurang baik seperti banyak makan makanan berlemak, kurang makan buah- buahan dan sayur-sayuran. Data pola makan pasien dalam penelitian ini dapat
dilihat pada Lampiran 18, halaman 85. Konsumsi lemak berlebihan di atas 30 dari energi total dan terutama
lemak jenuh akan menaikkan kolesterol darah di atas normal 150 - 200 mg100 ml Silalahi, 2006. Asam lemak jenuh terkandung di dalam makanan hewani
misalnya daging sapi, keju dan susu maupun nabati misalnya minyak kelapa dan minyak kelapa sawit. Asam lemak jenuh dapat meningkatkan kadar
kolesterol LDL sekaligus HDL, sehingga secara otomatis meningkatkan kolesterol
Universitas Sumatera Utara
45 total, tetapi peningkatan kadar kolesterol HDL oleh asam lemak jenuh akan
menurunkan risiko penyakit jantung disebabkan HDL membalikkan transport kolesterol dari membran sel ke hati memungkinkan hati membuang kelebihan
kolesterol dalam jaringan perifer sehingga melindungi organ dari aterosklerosis. Asam lemak tak jenuh jamak trans berasal dari asam lemak yang mempunyai
ikatan rangkap lebih dari satu PUFA yang dihidrogenasi dengan temperatur tinggi sehingga memicu perubahan isomer asam lemak dari Cis bentuk normal
menjadi Trans terdapat dalam kripik, margarin batangan, ayam goreng dan Iain- lain. Asam lemak tak jenuh jamak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL
dan menurunkan kadar kolesterol HDL kolesterol baik sehingga meningkatkan risiko aterosklerosis koronaria Tuminah, 2009.
Faktor lain yang menyebakan meningkatnya kolesterol dalam darah yaitu kurangnya berolahraga, karena dengan berolahraga akan memicu metabolisme
lipid sehingga kadar lipid dalam darah akan tetap terkendali, sehingga akan menghambat proses aterogenesis Farihah, 2013.
4.6 Hasil Pemeriksaan Kadar ALT dan AST