Hasil Identifikasi Tanaman Hasil Ekstraksi Serbuk Simplisia Hasil Pengujian Pra-Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Kapsul Uji

37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Identifikasi Tanaman

Langkah awal dalam penelitian ini adalah identifikasi tanaman. Tujuan dari identifikasi ini adalah untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan bahan penelitian. Hasil identifikasi yang dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Bogor, menunjukan bahwa tanaman yang dipakai adalah herba sambiloto dengan nama ilmiah Andrographis paniculata Burm.f. Nees suku Acanthaceae dan daun salam dengan nama ilmiah Syzygium polyanthum Wight Walp. suku Myrtaceae. 4.2 Hasil Karakterisasi Simplisia 4.2.1 Hasil pemeriksaan makroskopik Hasil pemeriksaan makroskopik herba sambiloto segar diperoleh yaitu batang berkayu, sangat keras dan berwarna hijau. Daun segar berwarna hijau tua pada bagian atas dan lebih muda pada bagian bawah, daun tunggal, bersilang behadapan, pangkal dan ujung runcing, tepi rata, panjang ± 5 cm, lebar ± 1,5 cm. Bunga terdapat di ketiak daun dan di ujung batang, dengan panjang 6 mm, bagian atas berwarna putih dan bagian bawah berwarna ungu. Buah bulat panjang, ujung runcing dan berwarna hijau. Pemerian serbuk simplisia herba sambiloto adalah berwarna hijau tua. Hasil pemeriksaan makroskopik daun salam segar diperoleh yaitu daun tunggal bertangkai pendek, panjang tangkai daun 5 - 10 mm, tepi daun rata, ujung Universitas Sumatera Utara 38 meruncing, pangkal runcing, panjang 10 - 14 cm, lebar 4 - 8 cm, permukaan atas berwarna hijau tua, licin, mengkilat, permukaan bawah berwarna hijau muda, tulang daun menyirip dan menonjol pada permukaan bawah daun. Pemerian serbuk simplisia daun salam adalah berwarna hijau kecoklatan. 4.2.2 Hasil pemeriksaan mikroskopik Hasil pemeriksaan mikroskopik yang dilakukan terhadap daun sambiloto segar pada sayatan melintang melalui tulang daun terlihat rambut penutup, sel epidermis dan sistolit, terdapat juga kolenkim, jaringan pagar, jaringan bunga karang, berkas pembuluh tipe bikolateral dan epidermis bawah serta hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia herba sambiloto terlihat stomata, rambut, sel batu dari kulit buah, berkas pembuluh dan sistolit. Hasilnya dapat dilihat pada Lampiran 5, halaman 62. Hasil pemeriksaan mikroskopik sayatan melintang daun salam segar terlihat kutikula, sel epidermis, kelenjar lisigen, jaringan pagar, jaringan bunga karang dan hablur kalsium oksalat serta pada hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia terlihat epidermis, stomata tipe parasitik, berkas pembuluh, hablur kalsium oksalat dan serabut sklerenkim. Hasilnya dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 64.

4.2.3 Hasil karakterisasi simplisia

Hasil karakterisasi yang dilakukan terhadap simplisia herba sambiloto dapat dilihat pada Tabel 4.1. Universitas Sumatera Utara 39 Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Karaterisasi Simplisia Herba Sambiloto Parameter Karakterisasi Hasil Syarat Kadar air 3,95 10 Kadar sari larut air 19,20 18 Kadar sari larut etanol 15,11 9,7 Kadar abu total 7,10 12 Kadar abu tidak larut asam 1,25 2 Hasil karakterisasi yang dilakukan terhadap simplisia herba sambiloto dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Karaterisasi Simplisia Daun Salam Parameter Karakterisasi Hasil Syarat Kadar air 7,98 10 Kadar sari larut air 12,83 12 Kadar sari larut etanol 9,54 8 Kadar abu total 3,71 5 Kadar abu tidak larut asam 0,53 1 Hasil penetapan kadar air simplisia daun memenuhi persyaratan yaitu tidak melebihi 10 Depkes RI, 1980. Kadar air yang melebihi persyaratan akan terjadinya pertumbuhan jamur. Penetapan kadar sari yang larut dalam air dilakukan untuk mengetahui zat-zat yang tersari dalam pelarut air. Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol menyatakan zat-zat yang tersari dalam pelarut etanol tetapi mungkin tidak larut dalam air Depkes RI b , 2000. Penetapan kadar abu dilakukan untuk mengetahui gambaran kandungan mineral internal dan eksternal yang berasal dari awal proses sampai menjadi simplisia, sedangkan kadar abu tidak larut asam untuk mengetahui kadar senyawa anorganik yang tidak larut dalam asam, misalnya silikat Depkes RI b , 2000. Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia herba sambiloto memenuhi syarat berdasarkan persyaratan pada Materia Medika Indonesia MMI 1979 dan hasil karakterisasi serbuk simplisia daun salam memenuhi syarat Universitas Sumatera Utara 40 berdasarkan persyaratan pada Materia Medika Indonesia MMI 1980.

4.3 Hasil Ekstraksi Serbuk Simplisia

Ekstraksi dilakukan terhadap serbuk simplisia herba sambiloto dan daun salam yang masing-masing dilakukan dengan cara perkolasi sehingga diperoleh ekstrak cair. Ekstrak cair yang didapat selanjutnya dipekatkan dengan vakum rotary evaporator. Hasil penyarian 900 gram serbuk simplisia herba sambiloto dengan pelarut etanol 50 diperoleh ekstrak kental 205,28 gram rendemen 22,81 dan hasil penyarian 900 gram serbuk simplisia daun salam dengan pelarut etanol 70 diperoleh ekstrak kental 200,48 gram rendemen 22,27.

4.4 Hasil Pengujian Pra-Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Kapsul Uji

Kapsul kombinasi ekstrak herba sambiloto dan daun salam diformulasi dengan bahan tambahan amilum manihot, amilum maidis dan laktosa hingga membentuk massa yang kompak, kemudian digranulasi dan dikeringkan, setelah diperoleh granul kering, dikalibrasi bobot isi kapsul dengan melakukan orientasi dengan menimbang 6 kapsul dan dicari bobot rata rata 1 kapsul, kemudian ditambahkan laktosa yang tersisa. Hasil pengujian pra-formulasi yaitu uji waktu alir dan uji sudut diam sediaan kapsul kombinasi ekstrak herba sambiloto dan daun salam memenuhi persyaratan. Hasilnya dapat dilihat pada Lampiran 10, halaman 73. Evaluasi penyimpangan bobot isi rata-rata dalam persen dilakukan dengan cara sesuai yang tertera pada farmakope Indonesia edisi III. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap kapsul tidak lebih dari yang ditetapkan kolom A 7,5 dan untuk 2 kapsul tidak lebih dari Universitas Sumatera Utara 41 yang ditetapkan kolom B 15. Sediaan kapsul kombinasi ekstrak herba sambiloto dan daun salam memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia edisi III. Hasilnya dapat dilihat pada Lampiran 11, halaman 74.

4.5 Data Dasar Pasien Dislipidemia

Dokumen yang terkait

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kapsul Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Fungsi Ginjal Pada Pasien Dislipidemia

2 55 110

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

9 96 112

Observasi Klinis Pengaruh Pemberian Kombinasi Serbuk Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight)Walp.) dan Rimpang Kunyit (Curcuma domesticaVal.) Pada Pasien Hiperurisemia

3 67 60

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kapsul Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Profil Lipid Pada Pasien Dislipidemia

2 70 116

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

Pengaruh Kombinasi Ekstrak Etanol Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight.) Walp.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Galur Balb/C Yang Diinduksi Aloksan.

0 0 31

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 31

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 6

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 24

UJI KLINIS PENDAHULUAN PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm F) Ness) DAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) PADA PASIEN HIPERKOLESTEROLEMIA SKRIPSI

0 0 15