Akibat Hukum dari Terjadinya Wanprestasi pada PT Pegadaian

D. Akibat Hukum dari Terjadinya Wanprestasi pada PT Pegadaian

Dalam perjanjian kredit gadai aspek yang menentukan adalah ditandatanganinya perjanjian kredit gadai. penendatanganan perjanjian ini dilihat dari aspek hukum perjanjian menunjukkan adanya persetujuan para pihak. Pada hakekatnya dalam acuan teoritis esensi kehendak yan terwujud dalam bentuk penandatanganan kredit para pihak dalam perjanjian merupakan bukti bahwa keduanya telah sepakat melaksanakan semua isi perjanjian dengan segala resiko dan konsekuensinya. Kesepakatan tersebut terwujud diketahui dari terbitnya bukti tertulis, yang pada PT Pegadaian disebut Surat Bukti Tertulis SBK. 77 Dalam suatu perjanjian baik kreditur dan debitur sama-sama memiliki kewajiban untuk memenuhi prestasi. Sebagaimana perjanjian pada umumnya, perjanjian gadai yang dibuat antara nasabah dengan PT Pegadaian juga berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya, hal ini diatur di dalam Pasal 1338 KUH Perdata, jadi dapat dikatakan bahwa para pihak wajib untuk memenuhi perjanjian yang telah disepakati beserta resikonya. Sehingga dapat dikatakan apabila salah satu pihak baik kreditur maupun debitur tidak memenuhi kewajiban untuk melakukan prestasi tersebut, maka pihak yang tidak melakukan kewajiban untuk memenuhi prestasi tersebut dikatakan wanprestasi. Hal ini sesuai dengan ketentuan didalam Pasal 1243 KUH Perdata yaitu : dalam hukum perjanjian, jika seorang debitur tidak memenuhi isi perjanjian atau tidak 77 Hasil wawancara dengan Staff Legal Officer pada PT Pegadaian Kanwil I Medan, hari Selasa, tanggal 9 Desember 2014, pukul 10.00 WIB melakukan hal-hal yang dijanjikan, debitur tersebut telah melakukan wanprestasi dengan segala akibat hukumnya. 78 Dalam praktik di Pegadaian,kasus wanprestasi yang dilakukan oleh nasabah pada umumnya adalah nasabah tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar angsuran pinjamannya atau melunasi pinjamannya kepada pihak pegadaian sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati bersama, sehingga Perjanjian gadai pada PT Pegadaian sebagaimana perjanjian-perjanjian lainnya juga tidak terlepas dari adanya wanprestasi. Wanprestasi dalam PT Pegadaian ini juga dapat dilakukan oleh masing-masing pihak, karena perjanjian gadai dalam PT Pegadaian adalah merupakan perjanjian yang dibuat antara dua pihak yaitu pihak PT pegadaian sebagai kreditur dan pihak nasabah sebagai debitur. Pada umumnya yang melakukan wanprestasi pada PT Pegadaian adalah pihak debitur atau nasabah dari PT Pegadaian. Sedangkan wanprestasi yang dilakukan oleh debitur atau pihak PT pegadaian sangat kecil kemungkinannya. Walaupun PT Pegadaian kecil kemungkinan melakukan wanprestasi, bukan berarti PT Pegadaian tidak pernah melakukan tindakan wanprestasi yang merupakan akibat dari kelalaian dari petugas yang bekerja di PT Pegadaian. Apabila pihak dari PT Pegadaian yang dalam hal ini selaku kreditur melakukan wanprestasi maka PT Pegadaian akan memberikan ganti rugi kepada debitur, sehingga debitur tersebut tidak merasa dirugikan. 78 Tan Kamelo, Hukum Jaminan Fidusia Suatu Kebutuhan Yang Didambakan, PT Alumni, Bandung, 2006, hal. 238. akibatnya adalah pegadaian akan melakukan pelelangan terhadap barang jaminan yang digadaikan nasabah. Jika benda gadai tidak ditebus dalam jangka waktu yang telah ditentukan, dan telah diberikan somasi terlebih dahulu, maka benda gadai dilelang pada waktu sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian gadai yang tertera dalam SBK.Dalam melaksanakan lelang barang yang digadaikan tersebut pegadaian diberi kewenangan untuk melakukan sendiri lelang dan tidak oleh balai lelang, hal ini berdasarkan Pasal17 ADP. Pegadaian diberikan kewenangan untuk melelang sendiri barang yang digadaikan tersebut atas pertimbangan bahwa pegadaian diperkirakan lebih mengetahui harga barang yang digadaikan tersebut dari pada Balai Lelang. 79 Sebelum lelang dimulai sebulan sebelumnya pihak pegadaian akan mengumumkan kepada masyarakat bahwa lelang akan dilaksanakan. Pada hari yang ditentukan lelang dilakukan dan pembeli yang berhak adalah yang menawar dengan harga tertinggi, setelah kepada umum ditanyakan penawaran itu dua kali tetapi tidak disambut dengan tawaran yang lebih tinggi oleh penawar lain. Pasal 19 ADP menyebutkan bahwa kepala PT Pegadaian berhak menetapkan peraturan-peraturan lelang dan persediaan lelang asal mengingat peraturan-peraturan lelang yang ditetapkan Departemen Keuangan atau pemerintah. PT Pegadaian juga menetapkan sendiri ketentuan mengenai lelang hal ini sesuai dengan diterbitkannya Surat Edaran No.48Op1.002112003 tentang Lelang Barang Jaminan. 79 Mariam Darus Badrulzaman, Op. cit., hal.77 65 BAB IV EKSISTENSI LELANG SEBAGAI AKIBAT HUKUM DARI WANPRESTASI NASABAH PADA PT PEGADAIAN KANWIL I MEDAN

A. Lelang pada umumnya

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Terhadap Penyelesaian Kredit Macet Dengan Jaminan Fidusia (Studi Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

7 118 98

Tinjauan Hukum Terhadap Penyelesaian Kredit Macet Dengan Jaminan Fidusia (Studi Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

1 12 98

Eksistensi Lelang Sebagai Akibat Hukum Dari Wanprestasi Oleh Nasabah Pada Pt Pegadaian. (Studi Pada PT Pegadaian Kanwil I Medan)

0 0 21

Eksistensi Lelang Sebagai Akibat Hukum Dari Wanprestasi Oleh Nasabah Pada Pt Pegadaian. (Studi Pada PT Pegadaian Kanwil I Medan)

0 6 25

Eksistensi Lelang Sebagai Akibat Hukum Dari Wanprestasi Oleh Nasabah Pada Pt Pegadaian. (Studi Pada PT Pegadaian Kanwil I Medan) Chapter III V

0 1 50

Eksistensi Lelang Sebagai Akibat Hukum Dari Wanprestasi Oleh Nasabah Pada Pt Pegadaian. (Studi Pada PT Pegadaian Kanwil I Medan)

0 0 4

Eksistensi Lelang Sebagai Akibat Hukum Dari Wanprestasi Oleh Nasabah Pada Pt Pegadaian. (Studi Pada PT Pegadaian Kanwil I Medan)

0 0 8

Tinjauan Hukum Terhadap Penyelesaian Kredit Macet Dengan Jaminan Fidusia (Studi Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

0 1 7

BAB II PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL 1 MEDAN A. Sejarah Singkat PT. Pegadaian (Persero) - Sistem Pengendalian Intern Atas Penyaluran Kredit Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan

2 4 15

BAB II PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan - Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan

0 6 18