Pencatatan Transaksi Lelang Pembayaran Uang kelebihan

3 Barang Permata Barang permata ditawarkan sesuai dengan STP yang berlaku. i. Untuk membentuk harga lelang, maka penawaran lelang dilakukan dengan cara “naik-naik” dalam kelipatan tertentu menurut tingkatan harga penawaran tersebut, yang besarnya ditetapkan melalui surat edaran direksi. j. Seluruh barang yang dilelang harus diperlihatkan kepada umum, di bawah pengawasan panitia lelang. Barang dilelang menurut urutan nomor SBK dwilipat. Cacat dan ciri dari barang harus diumumkan pada waktu lelang untuk mencegah tuntutan di kemudian hari; k. Pemandu lelang harus menetapkan pemenang lelang setelah mendapat penawaran tertinggi dan penawaran ini disebut dua kali, kemudian ditanyakan kepada publik apakah masih ada penawaran yanglebih tinggi. Jika tidak ada penawaran lagi barulah ditetapkan pemenangnya dengan didahului perkataan “tiga kali”. l. Apabila penawar atau peserta lelang hanya satu orang atau satu kongsi, maka penyebutan harga penawaran lelang dapat dinaikkan terlebih dahulu sesuai daya tarik barang yang dilelang, kemudian tawar menawar menurun. Harga yang terbentuk dari tawar menawar ini tidak boleh lebih rendah dari HLL. m. Pemandu lelang mencatat nama pembeli lelang dan harga pembeliannya pada SBK dwilipat halaman muka. Sedangkan panitia lelang mencatat transaksi tersebut menurut pendengarannya pada Daftar Rincian Penjualan Lelang DRPL. n. Supaya pekerjaan lelang dapat dilakukan dengan cepat, maka sebelum lelang dimulai panitia lelang dapat mencatat dalam DRPL nomor-nomor barang yang akan dilelang yang dikutip dari SBK dwilipat, jika perlu dengan menyebutkan SH di belakang nomornya untuk barang yang pernah dilaporkan hilang; o. Jika ada permintaan pelunasan dari barang yang sudah dicatat di dalam DRPL dapat dilayani asalkan penawaran lelang belum jatuh pada hitungan ke-3, maka nomor SBK pada DRPL tidak boleh dicoret dan di kolom keterangan diberi catatan DILUNASI; p. Barang-barangyang dilelang diharapkan dapat laku semuanya pada saat dilelangkan. Tidak diperkenankan dengan sengaja menetapkan barang lelang sebagai BLP tanpa melalui lelang.

3. Pencatatan Transaksi Lelang

90 Setelah selesai pelaksanaan lelang dilakukan pembukuan lelang sebagai berikut: 90 Hasil Riset pada PT Pegadaian Kanwil I Medan, hari jumat, tanggal 12 Desember 2014, jam 09.00 WIB a. Panitia lelang membuat risalah lelang dengan menggunakanFormulir Berita Acara Lelang BAL. Seluruh Barang Jaminan BJ yang dilelang, baik yang laku maupun tidak laku lelang dicatat dalam BAL tersebut, dengan terlebih dahulu mencocokkan NilaiPendapatan Lelang NDL yang tertera pada Surat Bukti KreditSBK dwilipat sebagai catatan dari pemandu lelang, dengan hasil catatan panitia lelang yang tertera pada DRPL. b. Hasil penjualanlelang di catat kedalam Kas Kredit, Kas Debet dan Buku Kas sesuai prosedur Akuntansi yang berlaku. c. Panitia lelang selambat-lambatnya satu hari kerja setelah lelang menyetorkan Bea Lelang ke Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara. Selesai melakukan penyetoran Bea Lelang, Panitia lelang mengirimkan laporan lelang dengan melampirkan BAL dan Daftar Rata-Rata Lakunya Lelang ke kantor wilayah.Laporan Rata-rata Harga Lelang tersebut harus dikirimkan ke Kanwil maksimal 3tiga hari setelah pelaksanaan lelang. d. Selain itu hasil pelaksanaan lelang dilaporkan ke Kantor Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara BUPLN dengan menyertakan bukti penyetoran Bea Lelang,dan BAL. e. BJ yang tidak laku dilelang dibeli oleh perusahaan sebagai Barang Lelang Milik Perusahaan BLP dan dicatat dalam Register BLP. f. Petugas pengadministrasian membuat Buku Penjualan LelangBPL. g. SBK dwilipat barang yang sudah dilelang disimpan oleh pemimpin cabang dan dapat dibinasakan sesudah mendapat persetujuan pemimpin wilayah. SBK dwilipat barang yang tidak boleh dilelangkan harus disimpan sampai mendapatkan penetapan dari Kantor Wilayah.

4. Pembayaran Uang kelebihan

91 Setelah barang jaminan dilelang, dari hasil tersebut setelah dikurangi biaya yang menjadi hak dari pegadaian apabila ada sisa, maka sisanya tersebut tetap menjadi hak nasabah dan dibayarkan kepada nasabah tersebut.Ketentuan pembayaran Ukel sebagai berikut: a. Ukel dapat dibayarkan segera setelah lelang selesai; b. Ukel untuk BLP dilakukan dengan rumus: c. Jika BJ yang telah dilelang nilai jualnya maksimal dan terdapat uang kelebihan ukel, maka uang kelebihan tersebut menjadi hak nasabah. Pemberitahuan hak nasabah tentang ukel agar ditempel di papan pengumuman. 91 Hasil Riset pada PT Pegadaian Kanwil I Medan, hari jumat, tanggal 12 Desember 2014, jam 09.00 WIB Ukel = HPb BLP – UP+SM + Biaya lain + Bea Lelang d. Untuk mempermudah proses pengembalian ukel kepada nasabah, maka pada saat menggadai nasabah dihimbau untuk mencantumkan nomor rekening salah satu bank yang dimiliki. e. Terhadap ukel kurang dari sama dengan Rp 20.000, nasabah tidak perlu dikirimi surat pemberitahuan, sedangkan untuk ukel lebih dari Rp 20.000, kepada nasabah agar dikirimi surat pemberitahuan. f. Pada bulan kedua setelah pelaksanaan lelang, untuk nasabah yang belum mengambil ukel dan ada nomor rekening banknya, maka ukel-nya agar segera dikirimkandisetor ke nomor rekening nasabah dimaksuddan biaya kirimsetor dibebankan kepada nasabah. Pengiriman tersebut harus sesuai dengan nomor rekening yang tercatat pada SBK dimaksud. g. Sedangkan bagi nasabah yang tidak punya atau tidak mau memberikan nomor rekeningnya, maka untuk ukel lebih dari Rp 20.000, agar dikirim melalui weselke alamat nasabah tersebut dan biaya pengirimannya dibebankan kepada nasabah. h. Untuk lebih efisien dan efektifnya waktu, pengiriman ukel ke bankkantor pos sebaiknya dilakukan secara bersamaan dan sekaligus. Dan untuk mempermudah kegiatan tersebut agar dilakukan kerjasama dengan pihak bankkantor pos setempat. i. Pembayaran ukel melalui transfer bankkantor pos sudah barang tentu tidak disertai SBK asli dan identitas diri namun sebagai bukti pendukung data akuntansinya perlu dilampirkan SBK dwilipat ditambah bukti setor dari bank validasinya atau bukti setor darikantor pos. Dengan demikian pembayaran ukel melalui transfer bankkantor pos ini, nasabah tidak harus menyertakan SBK asli dan identitas diri. j. Agar proses pengiriman dan administrasi ukel kepada nasabah berjalan efektif, lancar dan dapat dipertanggungjawabkan, maka pencatatannya dilakukan pada: 1 Buku Ekspedisi Khusus Ukel 2 Buku Uang Kelebihan 3 Formulir Bukti Penyetoran dari Bank bukti penyetoran dari Kantor Pos k. Prosedur pembayaran ukel melalui transferwesel ini sbb : 1 Pemimpin cabangmanajer operasional usaha gadaipetugaspengadministrasian yang ditunjuk: a Merekap seluruh ukel sesuai dengan nomor urut dan nomor SBK BJ yang dilelang bulan yang bersangkutan. b Menulis dan mengisi pada buku ekspedisi ukel dan memintakan ukel ke petugas penaksiran dan transaksi uang dengan persetujuan pemimpin cabangmanajer operasional usaha gadai. c Menyetorkan ukel ke bankkantor pos. d Menerima bukti penyetoran dari bankkantor pos sebagai bukti sah administrasi. e Merekap ukel yang dikirim dan biaya kirim dalam buku daftar nasabah yang dikirim ukelnya. 2 Petugas Penaksiran dan Transaksi Uang a Menerima dan meneliti rekap ukel dan buku ekspedisidari pemimpin cabangmanajer operasional usaha gadaipetugas pengadministrasian yang ditunjuk. b Membayar ukel ke pemimpin cabangmanajer operasional usaha gadaipetugas pengadministrasian yang ditunjuk untuk disetorkan ke bankkantor pos.

5. Prosedur Pelaksanaan Lelang

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Terhadap Penyelesaian Kredit Macet Dengan Jaminan Fidusia (Studi Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

7 118 98

Tinjauan Hukum Terhadap Penyelesaian Kredit Macet Dengan Jaminan Fidusia (Studi Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

1 12 98

Eksistensi Lelang Sebagai Akibat Hukum Dari Wanprestasi Oleh Nasabah Pada Pt Pegadaian. (Studi Pada PT Pegadaian Kanwil I Medan)

0 0 21

Eksistensi Lelang Sebagai Akibat Hukum Dari Wanprestasi Oleh Nasabah Pada Pt Pegadaian. (Studi Pada PT Pegadaian Kanwil I Medan)

0 6 25

Eksistensi Lelang Sebagai Akibat Hukum Dari Wanprestasi Oleh Nasabah Pada Pt Pegadaian. (Studi Pada PT Pegadaian Kanwil I Medan) Chapter III V

0 1 50

Eksistensi Lelang Sebagai Akibat Hukum Dari Wanprestasi Oleh Nasabah Pada Pt Pegadaian. (Studi Pada PT Pegadaian Kanwil I Medan)

0 0 4

Eksistensi Lelang Sebagai Akibat Hukum Dari Wanprestasi Oleh Nasabah Pada Pt Pegadaian. (Studi Pada PT Pegadaian Kanwil I Medan)

0 0 8

Tinjauan Hukum Terhadap Penyelesaian Kredit Macet Dengan Jaminan Fidusia (Studi Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

0 1 7

BAB II PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL 1 MEDAN A. Sejarah Singkat PT. Pegadaian (Persero) - Sistem Pengendalian Intern Atas Penyaluran Kredit Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan

2 4 15

BAB II PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan - Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan

0 6 18