Pengaruh Tindakan terhadap Keluhan Penyakit pada Pengguna Air

Menurut Sarwono 2004, sikap merupakan bagian yang sangat penting dari masyarakat untuk terjadinya suatu penyakit. Sikap maksudnya disini adalah yang berhubungan dengan kesehatan, khususnya sikap terhadap pengolahan air minum dalam upaya pencegahan kejadian diare. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pengguna air banyak yang tidak setuju terhadap air pencegahan gangguan kesehatan akibat air dapat melalui penggunaan air bersih, artinya air yang digunakan selama ini di Pesantren menurut persepsi pengguna air sudah termasuk bersih dan tidak mengganggu kesehatan. Penelitian Ahmadi 2004, bahwa sikap individu merupakan aspek kedua yang berhubungan dengan perilaku masyarakat, khususnya dalam perilaku kesehatan dan dalam hal ini adalah perilaku menggunakan air yang bersih dan memenuhi syarat kesehatan.

5.2.3. Pengaruh Tindakan terhadap Keluhan Penyakit pada Pengguna Air

pada Pesantren Tradisional di Kota Langsa Tindakan dalam penelitian ini adalah bentuk nyata dari perilaku pengguna air di Pesantren Tradisional Kota Langsa terhadap penggunaan air yang bersih dan upaya pencegahan terhadap gangguan kesehatan akibat air yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60,9 pengguna air mempunyai tindakan yang kurang, dan secara proporsi menunjukkan bahwa responden dengan tindakan yang kurang 62,5 mengalami keluhan penyakit, artinya bahwa pengguna air di Pesantren Tradisional dengan tindakan yang kurang dapat menyebabkan Universitas Sumatera Utara terjadinya gangguan kesehatan, khususnya gangguan saluran pencernaan dan gangguan kulit. Berdasarkan uji statistik yang dilakukan yaitu menggunakan uji chi square, ada pengaruh signifikan antara tindakan pengguna air terhadap keluhan penyakit pada pengguna air dengan nilai p=0,000 p0,05, dan melalui uji regresi logistik ganda menunjukkan variabel tindakan merupakan variabel paling dominan berpengaruh terhadap keluhan penyakit pada pengguna air di Pesantren Tradisional Kota Langsa. Tindakan pengguna air di pesantren Tradisional Kota Langsa yang kurang karena pengguna air umumnya mempunyai kebiasaan mandi cuma satu kali sehari, mengkonsumsi air yang belum dimasak, dan umumnya mereka lakukan pada saat mandi, sering minum air sumur secara langsung, selain itu umumnya pengguna air juga tidak mencuci handuk 2 kali seminggu, rata-rata hanya satu kali seminggu, dan mandi juga rata-rata tidak menggunakan sabun mandi, dan kalaupun menggunakan sabun mandi sering menggunakan secara bersama-sama dengan pengguna air lainnya, serta memakai kain basahan untuk mandi secara bergantian. Tindakan yang kurang disebabkan oleh pengetahuan yang rendah, dan sikap yang kurang, karena tindakan tersebut didasari pada penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahuinya, kemudian disikapi dan akhirnya mengambil keputusan untuk melakukannya. Tindakan dalam penelitian ini adalah segala sesuatu bentuk nyata yang dilakukan dalam mencegah dan menanggulangi terjadinya keluhan penyakit yang berbasis penularan dari air Kuspriyanto, 2002. Universitas Sumatera Utara

5.3. Keluhan Penyakit pada Pengguna Air pada Pesantren Tradisional di Kota