Penyakit yang Ditularkan Melalui Air

Menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907MenkesSKVII2002, Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak. Air bersih didapat dari sumber mata air yaitu air tanah, sumur, air tanah dangkal, sumur artetis atau air tanah dalam. Air bersih ini termasuk golongan B yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum. Kualitas air bersih apabila ditinjau berdasarkan kandungan bakterinya menurut SK. Dirjen PPM dan PLP No. 1PO.03.04.PA.91 dan SK JUKLAK Pedoman Kualitas Air Tahun 20002001, dapat dibedakan ke dalam 5 kategori sebagai berikut. 1. Air bersih kelas A ketegori baik mengandung total Coliform kurang dari 50 2. Air bersih kelas B kategori kurang baik mengandung Coliform 51-100 3. Air bersih kelas C kategori jelek mengandung Coliform 101-1000 4. Air bersih kelas D kategori amat jelek mengandung Coliform 1001-2400 5. Air bersih kelas E kategori sangat amat jelek mengandung Coliform lebih 2400

2.3. Penyakit yang Ditularkan Melalui Air

Adapun penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air maupun yang berasal dari air dapat dibagi menjadi 4 bagian menurut agen penularannya 1 Water Borne Disease, terjadi apabila kuman penyebab penyakit berada di dalam air. Jika air yang mengandung kuman tersebut terminum, maka dapat Universitas Sumatera Utara terjadi penjangkitan penyakit pada yang bersangkutan, diantaranya penyakit- penyakit kolera, thypoid, hepatitis infecsia, disentri gastroentritis. 2 Water Washed Disease, cara penularan penyakit ini berkaitan erat dengan air bagi kebersihan umum, terutama alat-alat dapur, makanan dan kebersihan perorangan. Kelompok penyakit ini adalah penyakit menular saluran pencernaan, kulit dan mata. Hal ini dapat diatasi dengan terjaminnya kebersihan, yaitu tersedianya air yang cukup untuk mencuci, mandi dan kebersihan perorangan. 3 Water Based Disease, dalam siklus penyakit ini memerlukan pejamu sementara Intermediate Host yang hidup di dalam air. 4 Water Related Insect Vector, air merupakan salah satu unsur alam yang harus ada di lingkungan manusia. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai tempat perindukan dan perkembang biakan bagi beberapa Insecta sebagai vektor penyebar penyakit, seperti; malaria dengue, dan tripanosomiasis. Proses terjadinya suatu penyakit dapat dijelaskan dalam 4 simpul guna memudahkan melakukan manajemen suatu penyakit. Empat simpul tersebut terdiri dari 1 simpul satu yang disebut sumber penyakit, 2 simpul dua yaitu media transmisi penyakit, 3 simpul tiga perilaku pemajanan, dan 4 simpul empat kejadian penyakit, seperti pada gambar berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Model Manajemen Penyakit Menular Sumber : Achmadi, UF, 2008. Berikut dapat dijelaskan proses terjadinya gangguan kesehatan akibat penggunaan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan Achmadi, 2008 1 Simpul 1, yaitu sumber penyakit Sumber penyakit adalah titik mengeluarkan atau mengemisikan agent penyakit, yaitu komponen lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan melalui kontak langsung atau terhirup atau melalui perantara. Agent penyebab terjadinya keluhan penyakit berbasis penularan air dapat berupa kuman dan bakteri, dan kandungan bahan kimiawi yang tidak ditoleransi. 2 Media Transmisi Penyakit Media transmisi penyakit merupakan komponen-komponen yang berperan memindahkan agent penyakit ke dalam tubuh manusia. Ada lima media transmisi yang lazim menjadi transmisi agent penyakit yaitu 1 udara, 2 air, 3 tanahpangan, 4 binatangserangga, dan 5 manusialangsung. Sumber - Alamiah - Industri - dll Ambient Transmisi melalui - Udara dan Air - Makanan Manusia - Kependudukan - Populasi at risk Dampak - Akut Subakut - Sehat Manajemen PM Iklim dan Topografi Universitas Sumatera Utara 3 Perilaku pemajananpengguna Air Agent penyakit, dengan atau tanpa menumpang komponen lingkungan lain, masuk ke dalam tubuh melalui suatu proses yang disebut hubungan interaktif, yang disebut perilaku pemajanan. Perilaku pemajanan adalah jumlah kontak antara manusia dengan komponen lingkungan yang mengandung potensi bahaya penyakit seperti keluhan gatal-gatal atau gangguan kulit dan pencernaan. 4 Kejadian Penyakit Simpul keempat ini ini merupakan outcome hubungan interaktif manusia dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya gangguan kesehatan. Kejadian penyakit tersebut dapat diidentifikasi melalui diagnosis secara laboratorium maupun anamnase, atau pengukuran-pengukuran lainnya tergantung penyakit yang dialami.

2.4. Hubungan Kualitas Air dengan Gangguan Kesehatan Masyarakat