Dukungan Emosional Dukungan Informasi

Tabel 4.17.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Persepsi Tindakan Pencegahan Kecacatan. No Persepsi Tindakan Pencegahan Kecacatan Jumlah Persentase 1 Baik 30 55.6 2 Kurang 24 44.4 Jumlah 54 100 4.4. Dukungan Keluarga Dukungan keluarga adalah segala sesuatu perbuatan atau pendapat keluarga terhadap pemahaman penyakit kusta, penularannya, upaya pencegahan dan pengobatan meliputi: dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi.

a. Dukungan Emosional

Distribusi frekuensi responden menurut dukungan emosional meliputi keluarga mendengarkan keluhan responden, menyediakan segala kebutuhan responden, kepedulian keluarga pada rasa sakit responden, menyiapkan obat, anjuran pengobatan secara teratur dan motivasi dari keluarga dalam upaya pencegahan kecacatan. Seluruh jawaban dari responden kemudian dikategorikan, maka didapatkan hasil skoring yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki dukungan emosional dari keluarga secara baik yaitu sebanyak 33 responden 61.1. Dapat dilihat pada Tabel 4.18. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Emosional. No Dukungan Emosional Jumlah Persentase 1 Baik 33 61.1 2 Kurang 21 38.9 Jumlah 54 100 b. Dukungan Instrumental Distribusi frekuensi responden menurut dukungan instrumental meliputi penyediaan makanan yang cukup dari keluarga, bantuan dalam menyuap makanan, menggunakan pelindung jika berada diluar rumah, mengatur menu setiap hari, perawatan tubuh, keikut sertaan anggota keluarga dalam pemeriksaan rutin, anjuran dari keluarga untuk melakukan gerakan olah raga. Seluruh jawaban dari responden kemudian dikategorikan, maka didapatkan hasil skoring yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki dukungan instrumental. Dari keluarga secara baik sebanyak 32 responden 59.3. Dapat dilihat pada Tabel 4.19. Tabel 4.19. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Instrumental No Dukungan Instrumental Jumlah Persentase 1 Baik 32 59.3 2 Kurang 22 40.7 Jumlah 54 100 Universitas Sumatera Utara

c. Dukungan Informasi

Distribusi frekuensi responden menurut dukungan informasi meliputi informasi yang diberikan keluarga tentang cara minum obat, pentingnya berobat secara teratur, perawatan diri, mengingatkan untuk minum obat, memberi dukungan bahwa penyakit kusta tidak mudah menular serta dapat sembuh jika teratur berobat. Seluruh jawaban dari responden kemudian dikategorikan, maka didapatkan hasil skoring yang menunjukkan bahwa responden memiliki dukungan informasi dari keluarga secara baik yaitu sebanyak 31 responden 57.4. Dapat dilihat pada Tabel 4.20. Tabel 4.20. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Informasi. No Dukungan Informasi Jumlah Persentase 1 Baik 31 57.4 2 Kurang 23 42.6 Jumlah 54 100 4.5. Kepatuhan Berobat Penderita Kusta Kepatuhan berobat adalah kesesuaian waktu minum obat penderita kusta sesuai tipe kusta, yaitu untuk tipe PB sampai 6 bulan tanpa tertinggal, dan tipe MB sampai 18 bulan tanpa tertinggal. Distribusi frekuensi responden menurut kepatuhan berobat penderita kusta dikategorikan berdasarkan hasil skoring yang menunjukkan bahwa responden yang patuh berobat secara teratur sebanyak 41 responden 75.9. Dapat dilihat pada Tabel 4.21. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.21. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Kepatuhan Berobat. No Kepatuhan Berobat Jumlah Persentase 1 Teratur 41 75.9 2 Tidak teratur 13 24.1 Jumlah 54 100 4.6. Analisis Bivariat Untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel bebas meliputi : persepsi persepsi beratnya penyakit, persepsi risiko penyakit kusta, persepsi konsekuensi tidak teratur minum obat, persepsi tindakan pencegahan kecacatan dan dukungan keluarga dukungan emosional, dukungan instrumental dan dukungan informasi dengan tingkat kepatuhan penderita dalam pemakaian obat penderita kusta di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen Nanggroe Aceh Darussalam, dilakukan uji bivariat dengan menggunakan 4.6.1. Hubungan Persepsi tentang Penyakit Kusta dengan Tingkat Kepatuhan Penderita dalam Pemakaian Obat di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen Nanggroe Aceh Darussalam Untuk mengetahui hubungan variabel bebas meliputi persepsi persepsi beratnya penyakit, persepsi risiko penyakit kusta, persepsi konsekuensi tidak teratur minum obat, persepsi tindakan pencegahan kecacatan dapat dilihat pada Tabel 4.22. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.22. Hubungan Persepsi tentang Penyakit Kusta dengan Tingkat Kepatuhan Penderita Dalam Pemakaian Obat Jumlah Persepsi N R Correlation P Persepsi beratnya penyakit kusta Baik 43 79.6 Kurang 11 20.4 1 Jumlah 54 100 0.360 0.007 Persepsi risiko penyakit kusta Baik 30 55.6 Kurang 24 44.4 2 Jumlah 54 100 0.281 0.040 Persepsi konsekuensi tidak teratur berobat Baik 31 57.4 Kurang 23 42.6 3 Jumlah 54 100 0.303 0.026 Persepsi tindakan pencegahan kecacatan Baik 30 55.6 Kurang 24 44.4 4 Jumlah 54 100 0.368 0.006 Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 54 responden terdapat hubungan kepatuhan penderita dalam pemakaian obat penderita kusta berdasarkan persepsi beratnya penyakit secara baik. yaitu 43 orang 79.6 penderita dengan persepsi beratnya penyakit secara kurang berjumlah 11 orang 20.4. Secara statistik menunjukkan dimana nilai r=0.360 dan p=0.007 p0,05 yang artinya semakin baik persepsi tentang beratnya penyakit kusta maka semakin baik pula tingkat kepatuhan penderita dalam pemakaian obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 54 responden, kepatuhan penderita dalam pemakaian obat penderita kusta berdasarkan risiko penyakit secara baik Universitas Sumatera Utara sebanyak 30 orang 55.6 dan 24 orang 44.4 dengan persepsi beratnya penyakit secara kurang. Secara statistik diperoleh nilai r=0.281dan p=0.040 p0,05 yang artinya semakin baik persepsi tentang risiko penyakit kusta maka semakin baik pula tingkat kepatuhan penderita dalam pemakaian obat. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 54 responden, kepatuhan penderita dalam pemakaian obat penderita kusta berdasarkan persepsi konsekuensi tidak teratur berobat secara baik sebanyak 31 orang 57.4 dan 23 orang 42.6 dengan persepsi beratnya penyakit secara kurang. Secara statistik diperoleh nilai r=0.303 dan p=0.026 p0,05 yang artinya semakin baik persepsi konsekuensi tidak teratur berobat maka semakin baik pula tingkat kepatuhan penderita dalam pemakaian obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 54 responden, kepatuhan penderita dalam pemakaian obat penderita kusta berdasarkan persepsi tindakan pencegahan kecacatan secara baik sebanyak 30 orang 55.6 dan 24 orang 44.4 dengan persepsi beratnya penyakit secara kurang. Secara statistik diperoleh nilai r=0.368 dan p=0.006 p0,05 yang artinya semakin baik persepsi tentang tingkat pencegahan kecacatan maka semakin baik pula tingkat kepatuhan penderita dalam pemakaian obat. 4.6.2. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kepatuhan Penderita dalam Pemakaian Obat Penderita Kusta di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen Nanggroe Aceh Darussalam Untuk mengetahui hubungan variabel bebas meliputi dukungan keluarga dukungan emosional, dukungan instrumental dan dukungan informasi dapat dilihat pada Tabel 4.23. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.23. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kepatuhan Penderita Dalam Pemakaian Obat Penderita Kusta Jumlah Persepsi N R Correlation P Dukungan Emosional Baik 33 61.1 Kurang 21 38.9 1 Jumlah 54 100 0.350 0.009 Dukungan Instrumental Baik 32 59.3 Kurang 22 40.7 2 Jumlah 54 100 0.326 0.016 Dukungan Informasi Baik 31 57.4 Kurang 23 42.6 3 Jumlah 54 100 0.303 0.026 Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 54 responden, kepatuhan penderita dalam pemakaian obat penderita kusta berdasarkan dukungan emosional secara baik sebanyak 33 orang 61.1 dan 21 orang 38.9 dengan dukungan emosional secara kurang. Secara statistik diperoleh nilai r=0.350 dan p=0.009 p0,05 yang artinya semakin baik dukungan emosional dari keluarga maka semakin baik pula tingkat kepatuhan penderita dalam pemakaian obat. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 54 responden, kepatuhan penderita dalam pemakaian obat penderita kusta berdasarkan dukungan instrumental secara baik sebanyak 32 orang 59.3 dan 22 orang 40.7 dengan dukungan instrumental secara kurang. Secara statistik diperoleh nilai r=0.326 dan p=0.016 p0,05 yang artinya semakin baik dukungan instrumental yang diterima penderita Universitas Sumatera Utara tentang perawatan penyakit yang diderita maka semakin baik pula tingkat kepatuhan penderita dalam pemakaian obat. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 54 responden, kepatuhan penderita dalam pemakaian obat penderita kusta berdasarkan dukungan informasi secara baik sebanyak 31 orang 57.4 dan 23 orang 42.6 dengan dukungan informasi secara kurang. Secara statistik diperoleh nilai r=0.350 dan p=0.009 p0,05 yang artinya semakin baik dukungan informasi tentang penyakit kusta maka semakin baik pula tingkat kepatuhan penderita dalam pemakaian obat.

4.7. Analisis Multivariat