4.3.2 Motivasi
Motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan,
kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang.
Tabel 8. Atasan memberikan motivasi kepada pegawainya Jawaban
Frekwensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 1
2,86
Tidak Setuju 5
14,29
Setuju
25 71,43
Sangat Setuju 4
11,42
Jumlah 35
100 Sumber: Data Primer 2010
Terhadap pemeriksaan hasil kerja pegawai, atasan sudah cukup baik dalam
memberikan motivasi. Hal ini dapat kita lihat di tabel 8 bahwa sebanyak 25 orang responden 71,43 setuju terhadap pernyataan bahwa atasan memberikan motivasi
kepada pegawai, sebanyak 1 orang responden 2,86 yang menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 5 orang responden 14,29 menyatakan tidak setuju, dan 4 orang
responden menyatakan sangat setuju.
Universitas Sumatera Utara
Analisis
Motivasi Pemeriksaan yang baik adalah pemeriksaan yang dilakukan secara langsung oleh atasan. Dengan demikian atasan harus betul-betul mengkoordinir setiap
pegawainya agar mampu menjalankan fungsi dan kewajibannya, sehingga tujuan yang telah ditetapkan oleh PD.Pasar Kota Medan tidak melenceng.
Tujuan tercapai apabila adanya patokan tentang apa yang menjadi sasaran dari suatu organisasi. Patokan yang dimaksud adalah merupakan perbandingan antara apa
yang diharapkan dengan apa yang dihasilkan. Sehingga tercipta suatu kesingkronan antara hasil dengan apa yang diharapkan. Dengan adanya patokan juga membuat
anggota organisasi berorientasi terhadap kriteria-kriteria tentang apa yang diharapkan oleh organisasi.
Hal ini sesuai dengan apa yang dipaparkan oleh seorang pegawai yang bernama Roni Imami Siregar Staf subbag kebersihan yang menyatakan:
“Atasan selalu memberikan motivasi setiap kerja pegawai, dengan demikian pegawai senantiasa semangat terhadap kerja yang mereka lakukan. Selain
itu, pegawai senantiasa berinovasi dengan baik sehingga mereka terpompa agar supaya cepat menyelesaikan pekerjaan yang dimilikinya”.
Dari pernyataan diatas, dengan adanya inovasi diharapkan mampu memompa
pegawai agar lebih bersungguh-sungguh menjalankan setiap perintah dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Sehingga, tujuan organisasi yang diinginkan tetap
tercapai.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9. Atasan memberikan intensifbonus kepada pegawai
Jawaban Frekwensi
Persentase Sangat Tidak Setuju
2 05,71
Tidak Setuju 16
45,71
Setuju 16
45,71
Sangat Setuju 1
s2,87
Jumlah 35
100 Sumber: Data Primer 2010
Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa memberikan intensifbonus terhadap prestasi kerja pegawai, namun intensif itu belum memuaskan pegawai. Hal ini dapat
kita lihat bagaimana dari 35 orang responden 16 orang responden 45,71 menyatakan bahwa setuju dengan pernyataan atasan memberikan intensifbonus
kepada pegwai terhadap hasil kerja pegawai, hal ini sama dengan jumlah responden yaitu sebanyak 16 orang responden 45,71 yang tidak setuju terhadap pernyataan
atasan memberikan intensifbonus kepada pegawai terhadap hasil kerja pegawai, sedangkan sebanyak 1 orang responden 2,87 yang menyatakan sangat setuju serta
1 orang responden 2,87 yang menyatakan sangat tidak setuju.
Analisis
Guna lebih mendorong produktivitas kerja yang lebih tinggi, banyak perusahaan yang menganut sistem intensif sebagai bagian dari sistem imbalan yang
Universitas Sumatera Utara
berlaku bagi para karyawan perusahaan. Salah satu bentuk intensif tersebut adalah bonus.
Bonus adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan yang mampu bekerja sedemikian rupa sehingga tingkat produktivitas yang baku terlampaui. Selain itu,
bonus juga merupakan penambahaan pokok gaji dalam bentuk uang tunai yang dikaitkan dengan tingkat prestasi yang ditentukan.
Sistem pemberian bonus didasarkan pada 3 tiga bentuk, yaitu: a.
Berdasarkan jumlah unit produksi Produksi yang dihasilkan dalam satu kurun waktu tertentu, jika jumlah unit
produksi ang dihasilkan melebihi jumlah yang telah ditetapkan, karyawan menerima bonus atas kelebihan jumlah yang dihasilkannya itu.
b. Apabila terjadi penghematan waktu
Jika karyawan menyelesaikan tugas dengan hasil yang memuaskan dalam waktu yang lebih tingkat dari waktu yang seharusnya, karyawan yang bersangkutan
menerima bonus dengan alasan bahwa dengan menghemat waktu lebih banyak pekerjaan yang dapat terselesaikan.
c. Bonus yang diberikan perhitungan progresif
Jika seorang karyawan makin lama makin mampu memproduksi barang dalam jumlah yang semakin besar, makin besar pula bonus yang diterimanya untuk
setiap kelebihan produk yang dihasilkannya. Adapun macam-macam bonus antara lain:
- Incentive Compensation
Universitas Sumatera Utara
Merupakan bonus yang memberikan tekanan dan persaingan yang bertujuan membantu memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik. Hal ini sering
digunakan oleh banyak perusahaan dan menjadi semakin popular dewasa ini karena dampak yang dihasilkan cukup positif.
- Non Cash Compansation
Merupakan suatu bentuk bonus yang diberikan kepada karyawan bukan dalam bentuk seperti contohnya asuransi jiwa, hiburan, tungangan pension, orang
biasanya memilih pekerjaan yang perusahaannya menawarkan non cash compensation yang menarik.
Tabel 10. Atasan memberikan kesempatan berinovasi dalam bekerja Jawaban
Frekwensi Persentase
Sangat Tidak Setuju
- -
Tidak Setuju 7
20,00
Setuju 27
77,14
Sangat Setuju
1 2,86
Jumlah 35
100 Sumber: Data Primer 2010
Tabel 10 menunjukkan bahwa pekerjaan telah di sesuaikan dengan kriteria- kriteria hasil kerja atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini ditunjukkan
bahwa sebanyak 27 orang responden 77,14 yang menyatakan setuju terhadap
Universitas Sumatera Utara
pernyataan yang menyatakan bahwa atasan memberikan kesempatan berinovasi dalam bekerja. Sebanyak 7 orang responden 20,00 menyatakan tidak setuju, dan
yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak 1 orang responden 2,86.
Analisis
Kriteria hasil kerja merupakan suatu acuan dalam mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatuorganisasi. Dengan kriteria-kriteria tersebut, diharapkan tujuan
tidak melenceng dari harapan yang telah ditetapkan sebelumnya. Atasan yang baik adalah atasan yang memberikan pembekalan kepada
pegawainya baik itu berupa nasehat, pelatihan, ataupun pendidikan mengenai apa dan bagaimana cara kerja yang baik agar pegawai tersebut mampu memberikan yang
terbaik bagi tercapainya tujuan organisasi. Atasan harus mampu mengorganisasikan pegawainya agar mampu bekerja baik secara sendiri individual maupun
berkelompok. Hasil kerja yang baik adalah nilai yang sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian atasan harus memberikan ciri-ciri yang baik dalam mengerjakan ataupun menyelesaiakn suatu masalah.
4.3.3 Pembinaan
Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab atasan kepada bawahan, menuntut agar bawahan pada suatu saat mampu mempertanggung jawabkannya. Agar
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dapat dipertanggung jawabkan pada masing-masing tingkatan. Tanggung jawab itu merupakan keharusan seorang
Universitas Sumatera Utara
pegawai untuk melakukan pekerjaan yang telah diwajibkan kepadanya. Hal ini merupakan salah satu dari tindak pembinaan kepada pegawai oleh atasan dalam hal
pendewasaan pegawai. Dari tabel-tabel di bawah ini akan dapat dilihat bagaimana gambaran tentang
pembinaan oleh atasan kepada bawahannya.
Tabel 11. Atasan memberikan tanggung jawab penuh kepada pegawai dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang telah diberikan
Jawaban Frekwensi
Persentase Sangat Tidak Setuju
1 2,86
Tidak Setuju
17 48,57
Setuju 17
48,57
Sangat Setuju
- -
Jumlah 35
100 Sumber: Data Primer 2010
Tabel 11 di atasan menunjukkan bahwa atasan belum sepenuhnya
memberikan tanggung jawab penuh kepada pegawainya dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah diserahkan kepada pegawai tersebut. Hal ini dapat dilihat bahwa
sebanyak 17 orang responden 48,57 yang menyatakan tidak setuju atas pernyataan bahwa atasan telah memberikan tanggung jawab penuh kepada pegawainya dalam
penyelesaian suatu pekerjaan yang telah diberikan kepadanya. Sedangkan yang menyatakan setuju juga sama dengan jumlah tidak setuju yaitu sebanyak 17 orang
Universitas Sumatera Utara
responden 48,57, dan yang menyatakan sangat tidak setuju adalah sebanyak 1 orang responden 2,86.
Analisis
Tanggung jawab merupakan suatu keharusan yang harus dimiliki atasan maupun pegawai. Setiap orang harus mempunyai tanggung jawab atasa perbuatan
ataupun hasil yang dikerjakannya. Dalam organisasi, tanggung jawab merupakan suatu faktor yang
mempengaruhi tercapainya suatu tujuan. Hal ini dikarenakan oleh nilai keseriusan seorang pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya, dengan kata lain semakin
bertanggung jawabnya seorang pegawai dalam pekerjaannya maka semakin baik hasil yang dihasilkan. Begitu juga sebaliknya bahwa pegawai yang kurang mempunyai
tanggungg jawab terhadap pekerjaannya maka hasil yang dicapai tidak akan maksimal.
Seorang pegawai yang bertanggung jawab adalah pegawai yang betul-betul mengerti apa dan bagaimana hak dan kewajibannya dalam penyelesaian masalah.
Pegawai yang bertanggung jawab juga akan merasa takut apabila hasil yang dicapai tidak maksimal.
Namun dalam prakteknya, seorang pegawai menginginkan tanggung jawab penuh dalam menyelesaikan masalah. Hal ini terkait dengan daya pikir dan daya
kreasi yang dimiliki oleh pegawai. Dengan diberikan kebebasan kepada pegawai
Universitas Sumatera Utara
tanpa melanggara kode etik, maka pegawai tersebut akan lebih berusaha dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Lain halnya dengan pegawai yang sering diintervensi oleh atasan, dimana atasan selalu mengedepankan pemikirannya daripada pemikiran pegawainya padahal
yang mengerjakan adalah bawahannya. Hal ini tidak sinkron, dimana seharusnya atasan memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada pegawai dalam
menyelesaikan persoalan tersebut, sedangkan atasan hanya mengawasi dan memberikan masukan apabila terjadi penyimpangan dalam pengerjaan dan pencapain
tujuan.
Tabel 12.
Pegawai cenderung menolak tanggung jawab yang dibebankan kepadanya dikarenakan tidak mampu melaksanakannya.
Jawaban Frekwensi
Persentase Sangat Tidak Setuju
3 8,57
Tidak Setuju 25
71,43
Setuju
7 20,00
Sangat Setuju -
-
Jumlah 35
100 Sumber: Data Primer 2010
Tabel 12 ini menunjukkan bahwa pegawai ataupun bawahan tidak pernah
menolak setiap tanggung jawab yang dibebankan oleh atasan kepadanya. Pegawai atau bawahan selalu menerima setiap pendelegasian tugas yang diserahkan kepadanya
Universitas Sumatera Utara
tanpa ada penolakan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah yaitu sebanyak 25 orang
responden 71.43 yang tidak setuju atas pernyataan bahwa pegawai cenderung
menolak tanggung jawab yang dibebankan kepadanya dikarenakan tidak mampu melaksanakannya, sebanyak 7 orang responden 20,00 yang menyatakan setuju
dan 3 orang responden 8,57 yang menyatakan sangat tidak setuju. Analisis
Menerima tanggung jawab yang diserahkan atasan adalah merupakan nilai plus dari seorang pegawai. Dengan demikian, pegawai dianggap mempunyai
kesanggupan dalam melaksanak tugas yang telah diberikan oleh atasan tersebut. Sebagai pegawai yang baik, harus menerima setiap pekerjaan yang diserahkan
kepadanya apabila dia mampu mengerjakannya secara penuh tanggung jawab. Begitu juga sebaliknya, pegawai harus bisa menolak atau menyatakan keberatan terhadap
pekerjaan yang diserahkan kepadanya apabila dia merasa tidak sanggup untuk mengerjakan pekerjaan yang diserahkan kepadanya.
Adakalanya juga seorang pegawai menerima pekerjaan tersebut walaupun sebenarnya pegawai tersebut belum mengetahui sepenuhnya bagaimana cara
menyelesaiakan pekerjaan tersebut. Namun demikian, seorang atasan yang baik harus memberikan arahan tentang cara penyelesaian pekerjaan tersebut dan pegawai
tersebut harus betul-betul memperhatikan arahan yang telah diberikan oleh atasan kepada dirinya hingga kelak tidak terjadi kesalah dalam pengerjaan pekerjaan yang
Universitas Sumatera Utara
telah diserahkan kepadanya tidak melenceng dari tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut.
Tabel 13.
Pegawai langsung ditegur Pimpinan karena lalai dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan
Jawaban Frekwensi
Persentase Sangat Tidak Setuju
- -
Tidak Setuju
8 22,86
Setuju 24
68,57
Sangat Setuju 3
08,57
Jumlah 35
100 Sumber: Data Primer 2010
Tabel 13 ini menggambarkan bagaimana atasan selalu memperhatikan
pegawainya dalam pekerjaannya sehari-hari, hal ini dapat dilihat dari tabel tersebut dimana sebanyak 24 orang responden 68,57 yang menyatakan setuju terhadap
pernyataan bahwa atasan langsung menegur pegawai yang lalai terhadap tugasnya, sebanyak 8 orang responden 22,86, dan sebanyak 3 orang responden 8,57.
Analisis
Atasan atau pimpinan merupakan sumber tauladan dalam sebuah organisasi. Apapun yang dilakukan oleh seorang atasan dalam sebuah organisasi harus
mencanangkan kepentingan organisasi dan menjauhkan kepentingan pribadi. Dengan
Universitas Sumatera Utara
kata lain, atasan harus berusaha bijaksana dalam menyikapi sebuah permasalah agar kiranya hasil yang dicapai sesuai dengan apa yang diharapkan sebelumnya.
Keberhasilan tidak hanya terletak kepada seorang atasan, pegawai juga merupakan salah satu faktor keeberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi. Dengan
demikian atasan dan bawahan harus mampu bekerja sama demi tercapainya kepentingan bersama yaitu kepentingan organisasi.
Seorang atasan harus mampu mengorginir pegawai agar tidak melakukan pelanggaran-pelamggaran yang tidak diinginkan dalam mencapai tujuan tersebut
yang menyebabkan kurang maksimalnya hasil suatu hasil kerja. Salah satu kebijaksanaan seorang atasan adalah member teguran kepada pegawai yang
cenderung lalai dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya. Oleh sebab itu, pegawai juga harus mampu memberikan yang terbaik dalam melaksanakan tugas agar tidak di
tegur atasan. Kerjasama yang baik antara pegawai dan atasan adalah kerjasama yang
menjadikan suasana kerja yang harmonis. Kerjasama yang harmonis merupakan kerjasama yang saling menghargai antara atasan dan pegawai. Pegawai harus
menerima perintah atasan dengan lapang dada, sedangkan atasan juga harus menerima ataupun menghargai pendapat bawahannya.
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Promosi